BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas
manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian,
disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat
membangkitkan rasa kebangsaan nasional.Dalam kehidupan modern ini manusia tidak
dapat dipisahkan dengan olahraga.Baik untuk arena adu prestasi ataupun sebagai
kebutuhan untuk menjaga hidup tetap sehat.
Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh
para masyarakat khususnya orang – orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke
atas.Alasan mereka memilih olahraga tenis ini karena olahraga ini termasuk
olahraga yang mewah di karenakan peralatannya yang harganya mahal.Namun bagi
para remaja olahraga ini masih kurang di minati di karenakan peralatanya yang
harganya mahal dan olahraga tenis ini masih belum memasyarakat, serta kurangnya
lapangan tenis membuat remaja menjadi tidak tertarik dan lebih memilih olahraga
lainnya. Namun di kota- kota besar olahraga tenis sudah menjamur dan mampu
menarik minat masyarakat sehingga olahraga ini di jadikan sebagai olahraga
pilihan baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.
Pada umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan
keterampilan yang tinggi sehingga memburtuhkan tahap – tahap tertentu untuk
mampu menguasai semua teknik dassar dalam olahraga tenis lapangan ini. Dan
dalam makalah ini,kelompok kami akan mencoba memberi tips –tips bagaiman
berlatih olahraga tenis yang mudah dan se-gudang manfaatnya
A.
Bagaimana sejarah Tenis Lapangan ?
B.
Bagaimana Trik agar juara
nasional/internasional Tenis Lapangan ?
C.
Apa saja cidera dan Bagaimana cara Pencegahan Dalam Olahraga Tenis Lapangan ?
D.
Bagaimana manfaat
Tenis bagi kehidupan ?
1.3
Tujuan
A.
Agar Pembaca mengetahui sejarah Tenis
Lapangan.
B.
Agar pembaca mengetahui Trik agar juara
nasional/internasional Tenis Lapangan
C.
Agar pembaca mengetahui cidera dan cara
pencegahan dalam Tenis Lapangan
D.
Agar pembaca mengetahui manfaat Tenis Lapangan
bagi kehidupan.
1.4 Metode Pengumpulan Data
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah
jenis penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang menceritakan tentang apa saja yang mempengaruhi objek yang
diteliti.
B.
Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan untuk menyusun
karya ilmiah ini dengan cara studi pustaka yaitu penulis mengumpulkan data yang
berhubungan dengan pengaruh pertumbuhan di bidang olahraga berdasarkan
penelitian kepustakaan atau studi literature dan .
C.
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh untuk melengkapi
karya ilmiah ini terdiri dari literatur dan data yang diperoleh dari situs
internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Tenis
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang
dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling
disukai.Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket
sudah dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani.Pada abad ke-11
sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yangmenyerupai permainan tenis
kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan diPerancis.Bola yang
digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya
hanyalahtangan.Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada
abad ke-13 danmendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat.
Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap
permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat kenegara-negara
Eropa yang lain.Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh
Antonio da Scalo,seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi
semua permainan yangmenggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris ³Sporting
Magazine´ menamakan permainan ini sebagai µtenis lapangan (lawn tennis). Dalam
buku ³Book of Games And Sports´,yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut
sebagai ³tenis panjang´. Tenis pada mulanyamerupakan permainan masyarakat kelas
atas.
Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu
ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.Klub
tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera,
HarryGem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa
itu, tenisdisebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan
tenis telah pertama kalidimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan
F.R. Sears.Sementara itu, AllEngland Croquet Club pun telah didirikan pada
tahun 1868.Dua tahun setelah itu dibukalahkantornya di Jalan Worple,
Wimbledon.Pada tahun 1875, klub ini juga bersediamemperuntukkan sebagian dari
lahannya untuk permainan tenis dan badminton.
Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput
ditulis.Amerika Serikat mendirikan klubtenis yang pertama di Staten
Island.Bermula dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat berkembang
dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai
percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.
Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh para masyarakat
khususnya orang – orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke atas.Alasan mereka
memilih olahraga tenis ini karena olahraga ini termasuk olahraga yang mewah di
karenakan peralatannya yang harganya mahal.Namun bagi para remaja olahraga ini
masih kurang di minati di karenakan peralatanya yang harganya mahal dan
olahraga tenis ini masih belum memasyarakat, serta kurangnya lapangan tenis
membuat remaja menjadi tidak tertarik dan lebih memilih olahraga lainnya.
Namun di kota- kota besar olahraga tenis sudah menjamur dan
mampu menarik minat masyarakat sehingga olahraga ini di jadikan sebagai
olahraga pilihan baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.Pada
umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan keterampilan yang tinggi
sehingga memburtuhkan tahap – tahap tertentu untuk mampu menguasai semua teknik
dassar dalam olahraga tenis lapangan ini. Tenis Lapangan merupakan salah satu
cabang olahraga yang dilakukan oleh seorang atau sepasang pemain yang
berhadapan dengan dibatasi oleh jaring.Untuk memainkannya diperlukan raket dan
bola yang terbuat dari karet yang berisi angin dan terbungkus dari bulu
kempa.Selain membutuhkan kekuatan memukul bola, juga keterampilan menempatkan
bola pada sisi yang kosong, agar pihak lawan sulit mengembalikan. Tujuan orang
bemain tenis antara lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat
bergerak, memelihara kesehatan tubuh dan untuk mencapai prestasi.
B. Trik Untuk Menjadi
Juara Nasional/Internasional Tenis Lapangan
1. Latihan dengan giat dan tekun
Dengan latihan kita
dapat mengasah kemampuan tenis kita, jika diibaratkan tenis itu seperti pisau.
Pisau jika diasah terus-menerus maka pisau itu akan tajam dan sebaliknya jika
tidak diasah maka pisau tersebut akan tumpul. Sama seperti tenis, pukulan kita
akan lebih tajam jika kita berlatih setiap hari, dan sebaliknya pukulan kita
akan banyak melakukan kesalahan.
2. Jaga kondisi ketika bertanding
Salah satu kunci kemenangan
dalam tenis adalah kebugaran fisik. Jika kita bertanding dalam keadaan sehat
dan fresh maka hasil positiflah yang akan kita peroleh.
Tips untuk menjaga
kebugaran tubuh saat bertanding :
·
Tidur malam maximal jam 21:00
Tidur terlalu malam
tidak baik untuk seorang atlet apalagi dalam kondisi bertanding, tidur dengan
porsi yang cukup dapat berpengaruh positif saat bertanding keesokan harinya.
·
Makan makanan yang bergizi
Dianjurkan untuk para
atlet agar menjaga porsi makan saat bertanding dan lebih baik bila makan dengan
4 sehat 5 sempurma.Makanan yang harus dihindari adalah makanan yang pedas.
·
Berendam dengan air hangat setelah bertanding
Setelah bertanding
tubuh terasa pegal-pegal dan capek. Dianjurkan untuk para atlet agar berendam
air hangat setelah bertanding agar otot-otot yang kencang pada saat bertanding
dapat kembali normal dan menimalisirkan cidera kram
3.
Berdoa sebelum dan
sesudah pertandingan
Doa adalah kunci
kesuksesan. Kunci menjadi sang juara adalah berdoa dengan tekun sebelum dan
sesudah pertandingan. Hal ini dapat memudahkan kita dalam bertading.
C. Cidera
dan Cara Pencegahan Dalam Olahraga Tenis Lapangan
Bila dikelompokkan, tenis termasuk kelompok
olahraga keras. Cabang olahraga yang dimainkan dua atau empat orang ini adalah
aktivitas gerak – berhenti – gerak – berhenti. Melihat aktivitas tersebut,
mereka yang menderita gangguan pada organ jantungnya tidak dianjurkan memainkan
cabang olah raga ini. Pasalnya, beban jantung pada olah raga ini cukup berat.
Bahkan, tak jarang denyut nadi pemain bisa melampaui denyut nadi maksimal,
selain itu cedera-cedera lain juga sering terjadi dalam klub tenis lapangan
saat melakukan latihan, ceder-cedera tersebut diantara lain sebagai berikut :
1.
Lateral epikondilitis (tennis elbow)
Suatu keadaan yang sering terjadi
dengan gejala nyeri dan sakit pada posisi luar
siku, tepatnya pada epikondilus lateralis humeri. Biasanya terjadi karena
pukulan top spin back hand yang terus-menerus, jadi bersifat over use, Etiologi
dari tennis elbow ini belumlah jelas. Banyak para ahli menganggap bahwa gerakan
yang terus-menerus serta intensif dalam bentuk pronasi dan supinasi dengan
tangan yang memegang tangkai raket, menimbulkan over strain pada otot-otot
extensor lengan bawah yang berorigo pada epikondilus lateralis humeri.
Tarikan pada otot-otot tersebut akan
menimbulkan mikro trauma yang makin lama makin bertumpuk menjadi makro trauma,
sehingga akhirnya menimbulkan tennis elbow. Ada juga yang menganggap disebabkan
oleh peradangan (inflamasi) periosteum yang menutupi epikondilus lateralis
humeri. Inflamasi tersebut karena tarikan yang terus-menerus dari otot-otot
extensor lengan bawah yang berorigo pada epikondilus lateralis humeri.
Faktor-faktor
yang mempermudah terjadinya tennis elbow :
•
Besar kecilnya tangkai raket
•
Ketegangan dari senar raket yang tak sesuai
•
Kualitas bola yang tidak sesuai
•
Berat dan ringannya raket tersebut.
Cedera tennis elbow ini sering terjadi pada
orang yang berlatih di klub karena kurang memparhatikan kesesuaian sarana yang
digunakan saat berlatih tenis. Penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan dan
menjadi progressif. Pengobatannya dapat dilakukan dengan heat treatment ataupun
fisiotherapi lainnya, misalnya pemijatan, tapi pada mulanya berilah kompres dingin/es.
Pencegahan dan pengobatan :
Melakukan latihan-latihan pada otot-otot
tersebut dengan cara meletakkan tangan dalam posisi datar di atas meja. Telapak
tangan menghadap ke bawah memegang dumbbell yang beratnya 2 – 2,5 kg. sambil
mengangkat dumbbell ke atas dan ke bawah hanya menggunakan dorsofleksi.
Pengobatan tennis elbow kadang-kadang memerlukan waktu lama untuk
penyembuhannya. Selama pengobatan si penderita boleh bermain tennis tapi tidak
terlalu lelah , sebaiknya memakai balutan khusus untuk lengan , semacam decker.
2.
Medial epikondilitis
Sejenis dengan tennis elbow cedera ini juga
sering terjadi pada peserta didik klub tenis lapangan, disebut juga medial
epikondilitis atau fore hand tennis elbow. Yang terkena di sini adalah
epikondilus medialis humeri. Mengenai patofisiologinya sama dengan tennis
elbow, hanya saja yang mengalami mikro trauma adalah origo dari otot-otot yang
melakukan fleksi lengan bawah, jadi yang berorigo pada epikondilus medialais
humeri. Terapi untuk back hand tennis elbow. Lengan diletakkan dalam posisi
datar di atas meja, tangan dibiarkan terulur melewati tepi meja, telapak tangan
menghadap ke bawah. Dengan memegang beban seberat 2 – 2,5 kg, bengkokkan
pergelangan tangan sebanyak sepuluh kali.
Pengobatan
:
Istirahat untuk beberapa waktu lamanya
sambil diberi fisiotherapi pemanasan ataupun pemijatan dan juga latihan
memperkuat otot-otot lengan bawah, yaitu dengan cara memegang dumbbell dengan
telapak tangan terbuka ke atas sambil mengadakan gerakan volarfleksi pada pergelangan
tangan, dimana lengan bawah diletakkan melekat pada meja. Terapi untuk fore
hand tennis elbow adalah dengan cara Lengan diletakkan dalam posisi datar di
atas meja, tangan dibiarkan terulur melewati tepi meja, telapak tangan
menghadap ke atas. Dengan memegang beban seberat 2 – 2,5 kg, bengkokkan
pergelangan tangan sebanyak sepuluh kali.
3.
Cedera pada lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan, kaki
Memang dapat terjadi patah tulang atau
fraktur pada tulang selangka, lengan, atau kaki pada saat bermain tenis. Tapi
itu terjadi karena terjatuh dan lebih sering terjadi pada pemain tua. Kejadian
cedera sering menimpa tendo, ligamen, atau otot. Terjadinya pada lutut,
pergelangan kaki, bahu, siku, dan pergelangan tangan. Cedera dapat pula terjadi
pada tendo achiles ketika pemain melakukan hiperfleksi.
Cedera pada pergelangan kaki sering juga
terjadi dan sakitnya sering kali terjadi pada sepertiga bagian bawah daerah
tulang kering, yang sering disebut shin splint. Pencegahan terbaiknya adalah
dengan pemantapan kondisi kaki, misalnya dengan cara lompat tali. Kejang-kejang
pada otot-otot, yang biasanya terjadi di kaki, dapat disebabkan kecapaian,
kurang garam, kurang vitamin C, kurang kalsium, atau tidak cukup pemanasan.
Pencegahan terbaik adalah pemantapan kondisi dengan cara pemanasan yang cukup
disertai dengan peregangan otot. Cedera yang semula akut dapat menjadi kronis
bila terjadi berulang kali. Biasanya disebabkan antara lain oleh perubahan
raket yang digunakan secara mendadak dan lebih berat. Atau, senar raket terlalu
kencang. Dapat pula akibat ukuran grip/pegangan raket kurang cocok, terlalu
besar atau terlalu kecil. Bahkan, bisa pula karena bola yang menjadi lebih
berat karena bermain di lapangan out door (luar gedung) dalam keadaan
hujan/gerimis. Karenanya, pemilihan raket perlu dilakukan secara cermat,
ketegangan senarnya tepat, dan ukuran gripnya cocok dengan ukuran tangan kita.
Bila terjadi cedera, sebaiknya tidak diurut di tempat cedera, melainkan segera
berobat ke dokter spesialis ilmu kedokteran olah raga.
Pencegahan cedera yang baik, tentu saja
dengan melakukan pemanasan yang cukup. Lalu, dilanjutkan dengan pendinginan.
Setelah itu barulah olahraga tenis bisa dilakukan. Pemanasan dilakukan dengan
lari-lari kecil sekitar 5 menit. Kemudian kita lakukan pemanasan khusus yaitu
mempersiapkan otot-otot yang paling besar mendapat beban dalam permainan tenis.
Misalnya otot bahu. Otot ini banyak berperan untuk pukulan forehand. Pada
pukulan ini ayunan ke belakang mulai dengan menggeser berat badan ke belakang
pada kaki kanan. Lengan diangkat oleh otot bahu bagian belakang dan tengah.
Gerakan ke belakang dilakukan oleh otot teres minor dan infraspinatus. Otot
trisep (lengan bagian belakang) membantu menahan siku tetap lurus. Ayunan ke
depan kemudian dilakukan otot bahu bagian depan, otot dada, dan otot korakobrakhialis.
Tingginya ayunan dikendalikan oleh otot-otot bahu bagian tengah. Pemanasan
terhadap semua otot diakhiri dengan peregangan, terutama peregangan pada bahu,
pergelangan tangan, dan lengan. Peregangan ini dapat meningkatkan dan
mempertahankan kelenturan daerah-daerah tersebut.
4.
Cedera Pada bahu
Cedera pada bahu sering terjadi pada pemain
tenis lapangan dikarenakan teknik yang salah dalam melakukan pukulan sehingga
bahu kita dapat cedera. Cara pencegahannya adalah dengan cara bermain tenis
dengan teknik yang benar. Sedangkan cara pengobatannya dipijatkan atau
diperiksakan pada dokter.
5.
Keseleo (Sprains)
Keseleo juga dapat terjadi pada pemain
tenis karena salah melangkah pada saat akan memukul bola. Keseleo yang dialami
mulai dari bagian pergelangan kaki, kaki bagian bawah, terutama bagian
pergelangan dan medial collateral ligament (semacam pengikat sendi tulang).
Untuk menghindari keseleo, diperlukan pemanasan yang cukup dan stretching yang
tepat bisa mencegah terjadinya cedera tersebut, serta berlatih kecepatan dan
kelincahan kaki. Cara pengobatannya adalah dengan cara dipijatkan atau
diperiksakan ke dokter.
6.
Otot Tertarik atau Kram (Strains)
Jenis cedera ini terjadi akibat otot
tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika
terjadi kontraksi, otot belum siap. Kram biasanya terjadi pada pemain tenis
karena pemain tersebut mulai kelelahan. Strains sering terjadi pada bagian
groin muscles (otot pada kunci paha), hamstrings (otot paha bagian bawah), dan
otot quadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan diri dari
cedera macam ini. Kuncinya dalah selalu melakukan stretching setelah melakukan
pemanasan, terutama pada bagian otot-otot yang rentan tersebut. Apabila kram
itu sudah terjadi maka penyembuhannya adalah dengan cara merenggangkan
otot-otot dengan merelaksasi bagian yang kram. Berbagai cidera diatas dapat
diatasi dengan pencegahan cedera yang baik, tentu saja dengan melakukan
pemanasan yang cukup. Lalu, dilanjutkan dengan pendinginan. Setelah itu barulah
olahraga tenis bisa dilakukan.
Pemanasan dilakukan dengan lari-lari kecil
sekitar 5 menit. Kemudian kita lakukan pemanasan khusus yaitu mempersiapkan otot-otot
yang paling besar mendapat beban dalam permainan tenis. Misalnya otot bahu.
Otot ini banyak berperan untuk pukulan forehand. Pada pukulan ini ayunan ke
belakang mulai dengan menggeser berat badan ke belakang pada kaki kanan. Lengan
diangkat oleh otot bahu bagian belakang dan tengah. Gerakan ke belakang
dilakukan oleh otot teres minor dan infraspinatus. Otot trisep (lengan bagian
belakang) membantu menahan siku tetap lurus. Ayunan ke depan kemudian dilakukan
oleh otot bahu bagian depan, otot dada, dan otot korakobrakhialis. Tingginya
ayunan dikendalikan oleh otot-otot bahu bagian tengah. Pemanasan terhadap semua
otot diakhiri dengan peregangan, terutama peregangan pada bahu, pergelangan
tangan, dan lengan. Peregangan ini dapat meningkatkan dan mempertahankan
kelenturan daerah-daerah tersebut.
Faktor sangat penting lainnya, yang perlu
diperhatikan pemain tenis, adalah kekuatan otot. Otot-otot itu di antaranya
otot-otot bahu, lengan, dan kaki. Sebagai contoh, dalam boks Menguatkan Otot
Bahu kita bisa belajar cara-cara menguatkan otot-otot bahu. Tentu, otot-otot
lain juga berlu dikuatkan dengan latihan-latihan beban. Yang tak kalah
pentingnya, dalam olahraga tenis sangat diperlukan kelincahan kaki pula, untuk
bergerak ke depan, ke belakang, maupun ke samping. Cara latihan menguatkan dan
memperbaiki kelincahan kaki cukup banyak. Sekadar contoh, dalam boks Melatih
Kelincahan Kaki dibahas dua macam cara untuk melatih kelincahan kaki agar dapat
dengan mudah bergerak cepat ke segala arah. Sayangnya, banyak penggemar tenis
tidak suka melakukan latihan fisik agar dapat menunjang teknik permainan.
Biasanya, kita hanya melakukan latihan-latihan teknik. Padahal, dengan latihan
fisik kemampuan kita bermain tenis akan meningkat. Untuk itu, sangan dianjurkan
bagi pemain tenis untuk melatih fisiknya untuk menunjang permainan tenisnya.
D.
Manfaat Tenis Lapangan
bagi Kehidupan
Manfaat olahraga tenis
bagi tubuh tidak hanya datang dari keringat yang mengucur selama
berolahraga.Beberapa gerakan saat bermain tenis juga dipercaya memiliki efek
yang baik untuk kesehatan tubuh kita semua.Bahkan, beberapa ilmuwan dari
berbagai disiplin ilmu olahraga tak ragu menyebut tenis lapangan sebagai salah
satu olahraga terbaik.
Berdasarkan studi yang
dilakukan Dr. Joan Finn dan rekan-rekannya, di Southern Connecticut State
University, para pemain tenis merasakan manfaat olahraga tenis lapangan, yakni
bisa memiliki kekuatan yang lebih tinggi, optimistis, dan meningkatkan rasa
percaya diri meskipun dalam keadaan tertekan, marah, bingung, cemas, dan tegang
dibandingkan dengan atlet lainnya.
Hal itu karena tenis
lapangan membutuhkan kewaspadaan dan berpikir taktis, sehingga tenis dapat
menghasilkan koneksi baru antara saraf di otak.
·
Pengalaman Pribadi menjadi Atlet Tenis
Manfaatnya :
a) Menambah teman dan
sahabat
Di dalam sebuah
pertandingan tenis nasional, terdapat banyak peserta yang berasal dari seluruh
kabupaten/kota di seluruh penjuru di Indonesia. Ketika di Lapangan, memang
peserta tersebut dapat kita anggap sebagai lawan. Tetapi ketika di luar lapangan,
mereka dapat kita anggap sebagai kawan.Kita dapat berkenalan dan
berbincang-bincang.Bercerita tentang prestasi dan pengalaman bertanding.Dengan
adanya turnamen Tenis Nasional tersebut otomatis kita pasti mendapatkan teman
baru.
b) Sebagai modal dalam kehidupan
sosial
Tenis bukan hanya
sekedar olahraga biasa, perlu kita ketahui olahraga tenis adalah olahraga
“mahal”.Karena harga sarana dan prasarana tenis lapangan sangat mahal.Oleh
karena olahraga tenis lapanagn sering dimainkan oleh bos besar suatu perusahaan.
Jika kita bermain dengan bos tersebut maka bos tersebut akan terpikir bahwa
atlet tersebut cocok untuk menjadi pegawai di perusahaan saya. Intinya dengan
tenis kita dapat mengenal petinggi-petinggi pejabat, bos, bupati,dll. Kita
dapat berkenalan dengan mereka dan kita dapat mendapat pekerjaan dengan
pendekatan personal itu.
c) Sebagai penambah
penghasilan
Atlet-atlet
Internasional seperti Roger Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic tidak
memiliki pekerjaan di kantor, mereka bekerja di lapangan. Bahkan mereka
mendapatkan penghasilan yang cukup besar bahkan melebihi PNS di Indonesia.
Dengan bantuan dari sponsor, Negara, dan hadiah turnamen mereka dapat
mendapatkan penghasilan yang cukup banyak.
Selain itu kita dapat
membuat sekolah tenis dan otomatis kita akan mendapatkan penghasilan bulanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Olahraga adalah salah satu dari bentuk
peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak
dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan
prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Dalam kehidupan
modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan olahraga.
Salah satunya adalah tenis lapangan, tenis lapangan adalah
olahraga yang dilakukan dengan cara memukul bola ke daerah lawan. Olahraga ini
sudah dikenal sejak abad ke 11.Olahraga ini dapat memberikan keuntungan bagi
kesehatan dan kehidupan sosial.Selain tubuh menjadi bugar dan sehat tenis dapat
bermanfaat menambah teman dan sahabat, menajdi modal dalam kehidupan, dan
penambah penghasilan.
B.
Saran
Adapun saran-saran
yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1.
Tingkatkatkanlah kebugaran jasmani agar kita
dapat melakukan semua aktivitas sehari-sehari dengan optimal
2.
Lakukanlah oalahraga sesuai dengan aturan agar
dapat menghasilkan hasil optimal yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani
Daftar
Pustaka
Wibowo, Herman
(Penterjermah). 2010 Manfaat Tenis Lapangan. Jakarta: PT. Erlangga.
Leily Rusdian. 2014. "Olahraga
Untuk Kesehatan" Diambil dari :http://leily21.blogspot.co.id/2014/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html. (19 April 2017)
Puput 2012.MAKALAHPENDIDIKAN JASMANI dan
KESEHATANJOGGING MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI. Diambil dari :http://sugar-science.blogspot.co.id/2012/05/makalah-pendidikan-jasmani-dan.html. (19 April 2017)
Makalah tenisnya top banget, bermain tenis tidak hanya mengandalkan otot tapi juga butuh kecerdasan.
BalasHapusteknik dasar bola basket