Rabu, 12 Desember 2018

OPM Bangkit Lagi? Tragedi Penembakan 1 Desember di Irian Jaya



1.      Rifa’i Anas A.H           (185120300111030)
2.      Safagaluh Anggraeni    (185120301111022)


            

Belakangan Ini kita digegerkan dengan kasus pembunuhan yang terjadi di Papua. Tragedi tersebut terjadi pada 1 Desember 2018 di Ndunga, Papua. Menurut keterangan Jimmy (salah satu karyawan PT. Istaka Karya yang berhasil selamat), tragedi pembunuhan bermula dari adanya peringatan hari kemerdekaan KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata), upacara peringatan 1 Desember yang diklaim sebagai hari kemerdekaan KKSB dan dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat, Sore harinya KKSB tersebut mendatangi kamp PT. Istaka Karya dan anggota KKSB tersebut mengikat tangan para karyawan serta membawanya ke Kali Karunggame dengan dikawal 50 anggota KKSB bersenjata militer. Keesokan harinya terjadilah pembunuhan di tengah perjalanan menuju Bukit Puncak Kebo para pekerja disuruh jongkok lima shaf lalu ditembakki. Sebagian karyawan yang ditembakki mati dan ada yang masih hidup namun berpura-pura mati. Setelah ditinggalkan oleh KKSB ini para karyawan yang selamat melarikan diri (diduga berjumlah 11 orang) namun 5 orang lainnya berhasil tertangkap oleh KKSB dan dibunuh ditempat oleh KKSB. 4 Orang lari ke Distrik Mbua di Pos Batalyon Infanteri 775/Yalet dan berhasil diamankan oleh TNI dan 2 lainnya belum ditemukan. Keesokan harinya terjadilah penyerangan di pos TNI tersebut oleh KKSB dan menewaskan 2 orang TNI.


Tragedi tersebut diduga sangat erat kaitannya dengan OPM dan disinyalir insiden tersebut dipimpin oleh Egianus Kogoya. Egianus Kogoya merupakan anak Kelly Kwalik (komandan sayap OPM yang terbunuh dalam penyergapan polisi tahun 2009). Dalam segi historis tanah ‘Mutiara Hitam” ini tidak lepas dari konflik, baik konflik intern maupun ekstern. Sejak Indonesia diproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 status papua ini sering terjadi konflik. Belanda pada awalnya tidak menyerahkan papua ke tangan Indonesia sebelum adanya operasi TRIKORA dibawah pimpinan Soeharto yang berhasil merebut Papua dari tangan Belanda ke pangkuan Ibu Pertiwi, namun Belanda sudah menanam politik di tanah “mutiara hitam” ini dengan melarang para masyarakat untuk tidak berkomunikasi dengan orang dari luar negeri dan tidak diperbolehkan untuk mengetahui bahwa diri mereka sendiri merupakan rakyat Indonesia dengan cara menghasut bahwa orang Indonesia merupakan orang Amerika sedangkan masyarakat Papua sendiri merupakan orang Belanda. Hal ini dilakukan agar tercetus sebuah permusuhan antara orang yang berada di wilayah Papua dengan orang Indonesia.


Penyerahan wilayah Papua menimbulkan sebuah friksi. Akibat politik Belanda, membuat masyarakat Papua ingin membentuk bangsa sendiri yang tergabung dengan bangsa di sebelah selatan seperti Micronesia dll. Pembentukan bangsa baru tentunya membutuhkan sebuah lambang, seperti bendera Kejora. Bagi masyarakat yang fanatik dengan politik yang disebarluaskan oleh Belanda inilah yang mendirikan OPM (Organisasi Papua Merdeka). OPM lahir bukan dari keinginan bangsa Papua, tetapi lahir dari pemikiran orang-orang yang membentuk suatu golongan kecil yang sebelumnya mereka dilatih sebagai Papua Vrijwilinger Corps yang merupakan relawan dari bangsa Papua buatan Belanda. Secara keseluruhan, kegiatan OPM terbagi menjadi dua yakni kegiatan politik dan kegiatan militer


Dalam sosiologi para sosiolog sepakat bahwa terdapat hubungan antara angka kejahatan dengan variasi organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi. Tinggi rendahnya angka kejahatan berhubungan erat dengan bentuk-bentuk organsisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi. Misalnya persaingan serta pertentangan kebudayaan, ideologi yang tercermin dari kejahatan yang dilakukan oleh OPM ini. Dalam pandangan sosiologis pemunuhan 1 desember tersebut dapat dikategorikan sebagai Kejahatan terstruktur. Hal itu dikarenakan orang-orang yang terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut masih ada kaitannya dengan kelompok OPM yang notabene sudah memiliki struktur yang jelas serta memiliki simbol-simbol tertentu serta bertujuan ingin mangkat dari Indonesia. Aksi tersebut menurut keterangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau TPN/OPM (mengeklaim bertanggung jawab atas aksi 1 desember) aksi tersebut sudah direncanakan melalui pengintaian sejak 3 bulan yang lalu. Selain itu, aksi pembunuhan tersebut bukan semata-mata hanya tindakan kriminal melainkan sudah bisa disebut teorirsme. Dalam kamus KBBI Kemendikbud dijelaskan, makna teroris adalah "orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik", Sedangkan OPM adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri dari Indonesia dan ingin mendirikan negara papua yang merdeka. Oleh karena itu tindakan tersebut sudah selayaknya bukan lagi menjadi tanggung jawab polisi melainkan TNI yang bertugas mempertahankan negara, dan menjaga keselamatan bangsa.






Mengapa Insiden 1 desember terjadi :


Dalam menganalisis kejahatan, sosiolog berusaha menentukan proses-proses yang menyebabkan seseorang menjadi penjahat. Beberapa ahli menekankan pada proses sosial seperti imitasi, pelaksanaan peranan sosial, asosiasi diferensial, kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, dan kekecewaan yang agresif (Soekanto, soerjono, 2017). Insiden 1 desember sendiri terjadi atas dasar kompensasi, konsepsi diri, dan kekecewaan yang agresif dikarenakan pembangunan jalan trans-papua di pegunungan tengah yang merupakan markas dari OPM. Dengan dibangunnya jalan trans-papua otomatis mereka kehilangan markas dan mereka mulai terusik. Hal ini ditambah dengan sudah adanya konsepsi diri pada mereka bahwa mereka ingin mendirikan negara sendiri sehingga cenderung melanggar norma-norma hukum yang berlaku.


Mengapa tindakan mereka (Egianus Kogoya,dkk) berasosiasi dengan OPM?. Menurut E.H. Sutherland, orang yang berperilaku jahat caranya sama denga orang yang daktidak berperilaku jahat. Artinya perilaku jahat merupakan sesuatu yang dipelajari, Sutherland menyebutnya sebagai proses asosiasi diferensiansi dimana dalam orang dalam sebuah kelompok memperlajari perilaku jahat yang menentang norma-norma yang ada. Bagian pokok dari pola-pola perilaku jahat tersebut dipelajari dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat lebih intim dan menggunakan alat komunikasi serta simbol-simbol tertentu, hal ini merujuk pada OPM yang mempunyai simbol-simbol yang jelas dalam mempelajari senuah perilaku kejahatan.


Cara mengatasi tindak kejahatan seperti kasus OPM ini dengan menggunakan teknik rehabilitasi. Menurut Cressey ada dua konsepsi rehabilitasi. 1) menciptakan sistem dan program-program yang bertujuan menghukum orang yang berperilaku jahat. Sifat dari program tersebut hendaknya reformatif, artinya adanya hukuman kurungan, hukuman bersyarat. 2) konsepsi kedua lebih menekankan pada aspek kemanusiaan artinya, hukuman lebih bertujuan agar seseorang kembali menjadi manusia biasa dan tidak jahat lagmbalikan konsep diri sebagai mana mestinya sesuai dengi. Dalam konteks OPM, oknum-oknum yang nantinya sudah tertangkap dan di hukum di penjara harus diberikan konsultasi psikologis agar mengembalikan konsepsi diri mereka sebagai mana mestinya yang sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat.
Bibliography


Firmansyah, T. (2018, Desember). Pembantaian Nduga, Teroris di Tanah Papua. Retrieved from https://www.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/18/12/05/pj9dcm377-opm-kksb-atau-teroris-di-tanah-papua


Indonesia, B. N. (2018, Desember). Siapa Egianus Kogoya, 'otak' serangan pekerja proyek di Papua. Retrieved from https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46454974


TEMPO.CO. (2018, Desember). Kronologi Pembunuhan di Papua, Pekerja Disandera Sejak Sabtu Sore. Retrieved from https://nasional.tempo.co/read/1152394/kronologi-pembunuhan-di-papua-pekerja-disandera-sejak-sabtu-sore


Ilyas, K. 2012. Kembalinya Papua ke Pangkuan Ibu Pertiwi (NKRI). Jakarta: TV One . 35 min.

Selasa, 11 Desember 2018

Soal Essai Psikologi Umum dan Jawabanya Lengkap



1.      Aspek-aspek psikologi diantaranya membahas tentang minat, kepribadian, emosi dan kognisi. Jelaskan pendapat Anda tentang kesulitan atau hambatan apa saja dalam upaya menstimulasi aspek – aspek psikologi?
2.      Perkembangan perilaku manusia tidak selalu positif tetapi juga ada kecenderungan ke arah negatif. Menurut anda apa penyebabnya dan bagaimana solusi terbaiknya?
3.      Dalam mempersepsi adakalanya individu melakukan distorsi persepsi. Menurut Anda apa saja yang menyebabkan terjadinya distorsi persepsi tersebut?
4.      Jelaskan apa yang dapat dilakukan orang tua untuk mempengaruhi perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual anak?
5.      Deskripsikan masalah perkembangan kejiwaan pada masa remaja, dan bagaimana cara mengatasi persoalannya?
6.      Apakah kecerdasan emosi dibutuhkan oleh manusia? Jelaskan! Manakah yang lebih menting menurut Anda IQ atau EQ?
7.      Banyak orang yang mengalami post power syndrome menjelang memasuki masa monopouse. Apa saya bentuk dari post power syndrome tersebut dan bagaimana mengatasinya?
8.      Ada beberapa teori yang membahas tentang manusia dan faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia. Jelaskan perbedaan masing-masing teori perkembangan yang anda ketahui!
Jawab :
Jawaban no 1
1.      Kesulitan dan hambatan khususnya di minat, minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya(Gunarso,1995 : 68).
Hambatan dan kesulitannya dalam menstimulasi aspek-aspek :
a.       Minat
Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada. Tidak ada masukan dari lingkungan mengenai kelebihan dalam kemampuan atau minatnya.Siswa belajar tanpa tahu kegunaan dan tujuan dari bidang studi yang dipelajarinya dalam bidang yang diminati bervariasi.
b.      Kepribadian
Sulitnya menemukan/menentukan Kepribadian apa yang harus ditanamkan dan dimiliki oleh anak. Setiap individu adalah unik karena itu setiap tindakan yang dilakukan perlu memperoleh perhatian khusus.
c.       Emosi
Anak cenderung ingin bebas sehingga kontrol emosinya masih rendah, Anak umumnya kurang terbuka dengan guru, Tingkat kecerdasan emosional masing-masing anak berbeda, Gangguan emosional pada diri anak.
d.      Kognisi
(Berfikir) Guru kurang mempehatikan pola fikir yang ada pada diri siswa.Kurangnya respon dari peserta didik itu sendiri. Sarana dan prasarana disekolah yang kurang mendukung.


Jawaban no 2 :

2.      Untuk penyebab perilaku manusia kearah negative banyak factor yang menimbulkan dampak negative itu. Penyebab manusia cenderung kearah negatif sebagian kecilnya antara lain:


1.masalah orang tua
      relasi orangtua yang penuh konflik akan cenderung menimbulkan sikap negatif pada diri anak. Kenapa, sebab waktu orangtua berkonflik maka suasana rumah akan penuh dengan ketegangan. Akhirnya anak akan hidup dalam ketegangan atau ketakutan. Dalam kondisi takut, dalam kondisi tegang si anak akan sukar melihat hal-hal positif, dia cenderung melihat hal-hal yang buruk atau yang negatif. Juga pada waktu orangtua bertengkar sudah tentu orangtua akan menyoroti hal-hal negatif pada pasangannya. Akhirnya itulah yang dipelajari atau ditangkap oleh si anak, yaitu waktu melihat seseorang-lihatlah yang negatifnya. Karena itulah yang didengarnya setiap hari tatkala orangtuanya bertengkar, itu yang pertama.

2.Lingkungan
      Perilaku yang negatif juga bisa berasal dari lingkungan.seseorang yang tidak mempunyai pendirian yang kuat akan cepat terpengaruh yang lingkungan yang tidak baik.

3.Pergaulan
      Jika seseorang mempunyai masalag dan mendapatkan teman yang mengajak nya ke jalan yang tidak benar dan terjerumus dengan hal-hal yang terlarang.

4.kurangnya pendidikan
      Kurangnya pendidikan dan tidak adanya pengetahuan membuat seseorang melakukan hal-hal yang negatif.dengan adanya pendidikan yang layak makan seseorang tersebut tidak akan melakukan yang akan merugikannya.

5.kurangnya agama.
      Seseorang yang tidak mengenal agama akan mudah terjerumus untuk melakukan maksiat.



Solusi :

1. Ajaran agama
      Berikan anak pendidikan serta ajaran agama yang menguatkan iman sianak. Karna agama merupakan pedoman bagi semua umat. Disini peran orangtua maupun masyarakat sangat membantu dalam mendorong semangat sianak menjadi lebih baik untuk kedepannya.

2.orang tua
      Orang tua terus mengawasi anak nya agar tidak tejerumus ke hal yang negatif. Karena orang tua berperan sangat penting dalam kehidupan sang anak. Anak cenderung meniru perilaku yang berada disekitarnya terutama orangtua. Dan lihat dengan siapa saja dia berteman. Ajarkan dia tentang resiko yang harus diterima jikalau ia melakukan kesalahan. Ajar dan beritahu terus setiap tindakan yang ia lakukan.

3.pendidikan yang layak
      Dengan cara belajar, untuk terjerumus ke hal yang negatif jadi berkurang.dan dengan banyaknya pengetahuan,anak akan berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu. Mereka bisa mengetahui apa dampak dari perbuatannya karna didunia pendidikan banyak pelajaran yang menyangkut tentang perilaku-perilaku manusia, baik dan buruk serta dampak yang ditimbulkan dari perilaku yang kita ambil.

4.lingkungan
      Berikan lingkungan yang baik.ajarakan anak untuk menjadi keribadian yang lebih baik.jauhkan hal-hal yang membuatnya rusak dan terpengaruh sebab lingkungan termasuk faktor yang sangat sangat mendukung serta berpengaruh untuk perilaku manusia yang menjurus kearah negatif.


Jawaban no 3 :

3.      Penyebab distorsi(penyimpangan) persepsi :

Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memlih mengorganisasikan ataupun penilaian terhadap seseorang ataupun sekelompok orang. Dan distorsi persepsi bisa dikatakan penyimpangan atau penilaian yang cenderung menyimpang atau sedikit melanggar dari kenyataan

Penyebabnya antara lain  :
a. Psikologi
Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. Contoh terbenamnya matahari di waktu senja yang indah temaram, akan dirasakan sebagai baying-bayang yang kelabu bagi seorang yang buta warna.
b.Famili (keluarga)
Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah familinya. Orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dsalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yan diturunkan kepada anaknya. Contoh orang tua yang Muhammadiyah akan mempunyai anak-anak yang Muhammadiyah juga.
c.Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu factor kuat didalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini. Contoh Orang Amerika yang bebas makan daging babi, tidak begitu halnya bagi masyarakat Indonesia.




jawaban no 4 :

4.      yang dilakukan orangtua untuk memperngaruhi perkembangan intelektual, social, emosional dan spiritual anak adalah Orang tua harus bisa menjadi panutan yang baik buat anaknya.

Tugas dan peran orang tua sangat penting.
Setiap orang tua dalam menjalani kehidupan berumah tangga tentunya memiliki tugas dan peran yang sangat penting, ada pun tugas dan peran orang tua terhadap anaknya dapat dikemukakan sebagai berikut.
(1). Melahirkan,
(2). Mengasuh,
(3). Membesarkan,
(4). Mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.

Disamping itu juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. Anak-anak yang tumbuh dengan berbagai bakat dan kecenderungan masing-masing adalah karunia yang sangat berharga, yang digambarkan sebagai perhiasan dunia.

Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi bagi pengembangan kepribadian anak dalam hal ini orang tua harus berusaha untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sesuai dengan keadaan anak. Dalam lingkungan keluarga harus diciptakan suasana yang serasi, seimbang, dan selaras, orang tua harus bersikap demokrasi baik dalam memberikan larangan, dan berupaya merangsang anak menjadi percaya diri. Pendapat lain tentang peran dan tugas orang tua adalah sebagai berikut, ”Komunikasi ibu dan ayah dalam keluarga sangat menentukan pembentukan pribadi anak-anak di dalam dan di luar rumah. Selanjutnya dikatakan bahwa seorang ayah umumnya berfungsi sebagai dasar hukum bagi putra-putrinya, sedangkan seorang ibu berfungsi sebagai landasan moral bagi hukum itu sendiri.


Jawaban no 5 :
5.      masalah perkembangan masa remaja,dan bagaimana cara mengatasi persoalannya. Perkembangan pada masa remaja banyak mengalami perubahan, diantaranya :
Permasalahan yang mungkin timbul pada masa remaja diantaranya :
1. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik.
Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri
2. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa.
Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual yang pesat. Namun ketika, si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan berkembang optimal.
3. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan.
Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya (peer group).
4. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.
Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity). Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi.
Solusi :
Solusi mencegah masalah remaja bisa dengan cara perannya orangtua.
                        Orang tua berperan penting dalam emosi remaja, baik yang memberi efek positif maupun negative. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua masih merupakan lingkungan yang sangat penting bagi remaja.

            Menurut Mu’tadin (2002) remaja sering mengalami dilema yang sangat besar antara mengikuti kehendak orang tua atau mengikuti kehendaknya sendiri. Situasi ini dikenal dengan ambivalensi dan hal ini akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Konflik ini akan mempengaruhi remaja dalam usahanya untuk mandiri, sehingga sering menimbulkan hambatan dalam  penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya, bahkan  dalam beberapa kasus tidak jarang remaja menjadi frustasi dan memendam kemarahan yang mendalam kepada orang tuanya dan orang lain disekitarnya.

Jawaban no 6 :
6.      kecerdasan emosi yang dibutuhkan manusia, Yang lebih penting IQ atau dibanding EQ ?
IQ adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, kita memiliki modal yang sangat baik untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan meraih nilai yang tinggi dalam uji IQ.

Ya,kecerdasan emosi dibutuhkan oleh manusia.Karena saya berpikir bahwa kecerdasan emosional adalah sikap yang muncul sebagai sebagai perpaduan antara pikiran dan hati. Pengolahan dan pengendalian emosi positif dalam menyikapi kehidupan merupakan bagian yang terpisahkan dalam menjalani hidup. Kecerdasan Emosi adalah diperlukan dalam hidup manusia terkait dengan hubungan sesama manusia atau hubungan yang bersifat horisontal, jadi hati memegang peranan penting dalam mengambil sikap.

EQ adalah mempunyai dua arah dan dua dimensi, arah ke dalam (personal) berarti sebuah kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance), dan hormat diri (self respect), dan penguasaan diri (self mastery) dan arah keluar (interpersonal) berarti kemampuan memahami orang (to understand others), menerima orang (to accept others), mempercayai orang (to trust others), dan mempengaruhi orang (to influence others).
Menurut saya lebih penting EQ.

Karena kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri, kemampuan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi diri sendiri dengan tepat, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan untuk mengenali dan mengerti orang lain, juga serta dalam kemampuan ini adalah kemampuan untuk membina hubungan baik dengan orang lain.
Dan yang saya tau hasil IQ tergantung mood dan emosi seseorang saat mengerjakan sesuatu.jika seseorang terus semangat tidak badmood maka hasil yang didapatakan lebih memuaskan.


Jawaban no 7 :
7.      banyak orang yang mengalami post power syndrome menjelang masa monopuse,apa saya termasuk dari hal tersebut dan gimana cara mengatasinya ?
post power syndrome adalah sebuah istilah yang diberikan kepada seseorang yang merasakan dirinya masih mempunyai kekuasaan, kejayaan dan kehormatan (status sosial tertentu).
Padahal, pada kenyataannya orang tersebut sudah pensiun atau sudah bangkrut. Tentunya kita harus hati-hati berbicara dengan mereka, karena biasanya mereka sangat sensitif dan mudah marah. Atau, bahkan sebaliknya berubah menjadi lebih pendiam.

            Saya tidak tau apakah ibuk sudah mengalami post power syndrome.karena kita hanya ketemu saat jam ngajar mengajar.dan selama jam ngajar mengajar saya tidak pernah melihat ibuk seperti post power syndrome.ibuk selalu mengajar dengan baik.
Jika ibuk menceritakan masa lalu ibuk,saya hanya menganggap itu sebuah contoh yang baik untuk ditiru.
Dan yang saya tahu post power syndrome itu adalah gejala-gejala pasca kekuasaan.dan ibuk masih menjadi seorang dosen psykologi.

Solusi :

Post-power syndrome menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.Kematangan emosi dan kehangatan keluarga sangat membantu untuk melewati fase ini. Dan satu cara untuk mempersiapkan diri menghadapi post-power syndrome adalah gemar menabung dan hidup sederhana. Karena bila post-power syndrome menyerang, sementara penderita sudah terbiasa hidup mewah, akibatnya akan lebih parah.



            Jawaban no 8 :
8.       ada beberapa teori yang membahas tentang manusia dan faktor yng mempengaruhi perkembangan kpribadian manusia.jelaskan perbedaan masing-masing teori perkembangan yang anda ketahui!

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia

Perkembangan itu komplek, setiap individu dalam tahapan perkembangan yang samamenunjukkan perbedaan, seperti ukuran tubuh, keadaan emosi, intelegensi, dan sebagainya.Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut Papalia et al (2007) dalam buku³Human Development´ adalah:

a.       Keturunan (nature),
yaitu sifat bawaan dari orang tua biologis, misalnya kecerdasan danwatak.

b.      Lingkungan (nurture),
yaitu tempat dan kondisi sosial di mana individu tumbuh danberkembang.

c.       Kematangan,
kesiapan individu untuk menguasai ketrampilan baru, misalnya kematanganotak dan tubuh pada fase anak-anak awal, sehinggga mempunyai kemampuan untuk berjalandan berbicara. Karakteristik diri dan pengalaman sangat berperan dalam beradaptasi denganlingkungan internal dan eksternal.


d.   Keluarga (cara mendidik, perhatian dan memperlakukan anak)

e.   Status sosial dan ekonomi (penghasilan, pendidikan, dan pekerjaan, kemiskinan)

f.    Budaya (adat, tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, bahasa, perilaku modeling dari orang tua)

g.   Ras/suku (leluhur, bangsa, agama, bahasa, yang membentuk identitas diri)



factor yang memperngaruhi kepribadian :

a.             Faktor Biologis
Faktor biologis yaitu yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau sering kali disebut faktor fisiologi. Dewasa ini ada kedua psikologi Sosial (dengan huruf S besar).. Ini menunjukkan dua pendekatan dalam psikologi , sosial: ada yang menekankan faktor-faktor psikologis dan ada yang menekankan faktor-faktor sosial; atau dengan istilah lain: faktor-faktor yang timbul dari dalam diri individu (faktor personal), dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar diri individu (faktor environmental).






b.            Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor sosial ialah masyarakat; yakni manusia-manusia lain disekitar individu yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. Faktor-faktor Sosiopsikologis adalah proses sosial dimana ia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengarahi perilakunya, hal ini dapat kita mengklasifikasinya ke dalam tiga kamponen yaitu komponen afektif, komponen kognitif, dan kornponen konatif. Komponen afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis

c.       Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing anak/orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana anak itu dibesarkan. Seorang anak Indonesia misalnya, jika sejak kecil dibawa ke London dan dibesarkan serta dipelihara oleh orang Inggris dengan kebudayaan Inggris, jangan diharap bahwa keperibadian anak itu akan sama atau mirip dengan kepribadian orang-orang Indonesia lainya. Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian sangat erat pengaruhnya, kepribadiaan seseorang tidak dapat diukur atau dinilai, tanpa menyelidiki latar belakang kebudayannya.