Selasa, 14 Januari 2020

Minimnya Minat Para Lulusan SMA/SMK di Wilayah Blora Untuk Melanjutkan kuliah di Jawa Timur




            Memasuki tahun ajaran baru, terlebih bagi siswa-siswi kelas 12 tentunya akan menjadi sebuah tonggak perjuangan mereka. Pada kelas 12 inilah pertaruhan masa depan mereka dimulai. Memasukki semester 4 biasanya mereka akan disibukkan dengan pemadatan jadwal. Pemadatan jadwal ini biasanya digunakan untuk guru dan murid mempersiapkan ujian nasional. Murid dipaksa untuk pulang sore bahkan sampai jam 5 sore guna untuk mengikuti bimbingan belajar yang telah dicanangkan oleh sekolah masing-masing. Selain harus mempersiapkan UN, siswa-siswi kelas 12 juga disibukkan dengan ujian sekolah, ujian praktek dan ujian masuk perguruan tinggi.
            Memasukki tahun baru tepatnya bulan Januari biasanya mereka sudah disibukkan dengan seleksi-seleksi masuk perguruan tinggi misalnya SNMPTN, SNPN, SPAN-PTKIN. Pada bulan-bulan Januari inilah biasanya terjadi penginputan data atau pengisian PDSS oleh sekolah maupun dari masing-masing siswa. Sibuknya bulan Januari inilah yang biasanya membuat anak-anak kelas 12 memasuki fase-fase kebingungan memilh universitas atau perguruan tinggi yang akan mereka tuju. Atas dasar kebingungan yang dialami oleh siswa-siswa kelas 12 inilah biasanya kakak-kakak kelas mereka atau alumni dari daerah atau sekolah mereka mengadakan semacam expo kampus yang diharapkan dapat berguna bagi adek-adek mereka.
            Adanya expo kampus otomatis akan menghadirkan beberapa alumni dari daerah atau sekolah mereka untuk memberikan motivasi dan informasi terkait perguruan tinggi mereka yang diharapkan dapat membantu adek-adek mereka. Di Kabupaten Blora sendiri setidaknya sudah ada banyak acara-acara pameran perguruan tinggi swasta-ataupun negeri yang membantu siswa-siswi kelas 12, mulai dari Blora Education Fair (BEF), Ikasata Campus Expo (ICE), Smanjep expo campus, ECOS SMARANSA, dan Expo campus Forum Komunikasi Mahasiswa Cepu (FKMC). Banyak perguruan-perguruan tinggi negeri dan swasta turut meramaikan acara-acara mereka, mulai dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Semarang dan lain sebagainya.
            Disinilah keanehan bermula. Banyak para pejuang-pejuang masa depan ini (sebutan admin untuk mereka yang mau melanjutkan kuliah) lebih memilih perguruan tinggi negeri ataupun swasta yang ada di Semarang ataupun Yogyakarta, tak ayal inilah yang membuat saya bertanya tanya kepada diri sendiri, kenapa?. Melihat fakta dan data provinsi Jawa Timur merupakan ptovinsi paling aman dan provinsi dnegan penataan kota yang paling bagus se Indonesia daripada provinsi lainnya yang ada di Indonesia. Apalagi Surabaya, semenjak kota ini dipimpin oleh Ibu Risma, kota ini menjelma menjadi kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta. Hal ini juga pastinya berdampak pada naiknya UMR pada daerah dan provinsi tersebut.
            Berbicara tentang pendidikan juga tidak kalah bagusnya di Jawa Timur terdapat perguruan tinggi mentereng se[erti Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Surabaya, Institute Teknologi Sepuluh November, Universitas Petra, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universita Islam Negeri Surabaya, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Politeknik Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang dan sebagainya.
            Bicara kualitas-kualitas perguruan tinggi tersebut jelaslah tidak diragunak lagi. Kita tahu Institut Teknologi Sepuluh November merupakan salah satu institut yang sangat sering menciptakan inovasi-inovasi keren untuk kemajuan bangsa, peringkatnya pun sangat bagus ITS menduduki peringkat 5 besar dari keseluruhan perguruan tinggi yang ada di Indonesia versi Kemenristekdikti 2019 (data bisa di check), kurang bagus apanya lagi coba?. Selain ITS ada juga Universitas Airlangga. Unair salah satu universitas senior yang ada di Indonesia dan sudah memiliki reputasi tinggi di kancah internasional, hampir semua jurusannya berakreditasi A. Peringkatnya pun menduduki peringkat 6 dari Perguruan tinggi yang ada di Indonesia versi Kemenristekdikti 2019      , ada juga Universitas Brawijaya merupakan universitas beken yag ada di Malang. Malang yang terkenal dengan sejuk udaranya menambah nuansa kulaih menjadi lebih indah dan menyegarkan, apalagi ketika weekend kita bisa berwisata di tempat-tempat wisata yang terbilang begitu dekat dengan kampus ini. Bicara soal Universitas Brawijaya kualitasnya sudah tidak diragukan lagi dibandingkan dengan universitas-universitas lainnya yang ada di Indonesia. UB sapaan akrab Universitas Brawijaya menduduki peringkat 10 universitas terbaik se Indonesia versi kemenristekdikti. Selain universitas tersebut juga ada Politeknik, Politeknik Negeri Surabaya atau PENS merupakan politeknik terbaik yang ada di Indonesia, di peringkat ke-dua ada Politeknik Negeri Malang (polinema) semua letaknya di Jawa timur juga. Bicara tentang sekolah keagamaan, ada UIN Surabaya, sudah tidak diragukan lagi surabaya basis keagamaan kuat yang jelas-jelas akan menunjang belajar-mengajar di UIN, ada juga UIN Maliki di Malang yang kualitasnya juga bagus dibandingkan dengan UIN yang ada di Jawa tengah. Berbicara Universitas swasta lagi-lagi Jawa Timur lebih unggul dar Jawa Tengah dan Yogyakarta, di Jawa Timur ada Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah terkenal bahkan mantan rektornya yaitu bapak Muhadjir sekarang jadi menteri PMK, selain itu ada UBAYA kampus elite yang didalamnya ada dosen-dosen profesional, ada lagi Universitas petra, Universitas Islam Malang (unisma), dari universitas-universitas swasta tersebut jelas unggul jauh secara kualitas dengan universitas swasta yang ada di Jawa Tengah semisal UDINUS, UMS, UMY, UII, Unissula, USM, UPGRIS.
            Lantas kembali lagi ke pertanyaan awal, apakah Anda sebagai siswa-siswi kelas 12 dan orang tua yang mencari  PTN/ PTS masih mengkesampingkan PTN/PTS yang ada di Jawa Timur????