Minggu, 03 Februari 2019

Ringkasan Materi Seni Budaya : Nirmana


NIRMANA

NIRMANA menurut Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta2005 adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis,warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan.
NIRMANA Berasal dari bahasa sansekerta (tiada) dan (arti).Kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan, bahwa pada awalnya, sebelum seseorang bertindak menciptakan sesuatu, masih belum ada apa-apa atau belum ada makna dari segala sesuatu.Hal tersebut kemudian di jadikan titik awal atau merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar tentang desain sebelum mulai berkarya.
NIRMANA kosong alias tidak ada apa-apa dan bisa juga berarti abstrak atau tidak bermakna.Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.
Elemen – elemen Nirmana dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya :
1.      Titik
Titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi.Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
2.      Garis
Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang,rangkaian masa dan warna. Andaikata satu titik dapat bergerak dan bisa membekaskan jejaknya, maka akan terjadilah suatu garis.
3.      Bidang
Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
4.      Gempal
Gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.

Nirmana terbagi menjadi 2 :
1.      Nirmana Dwimatra
Nirmana dwimatra adalah nirmana dua dimensi, biasanya dibuat di atas media canvas atau kertas.nirmana dwimatra masuk dalam tutorial desain grafis Untuk mendapatkan nirmana dwi matra biasanya dimulai dari pembuatan objek dasar seperti persegi, lingkaran, segitiga, segi lima, segi enam dan bentuk dasar lainnya. Bentuk dasar tersebut kemudian ditata dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah pola.
2.      Nirmana tri matra
Nirmana Trimatra seringkali disebut nirmana tiga dimensi biasanya dibuat sebagai aksen dalam tata ruang.

Ada beberapa prinsip dari sebuah karya desain Nirmana :
1.    Ruang Kosong
Ruang kosong (White Space) dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan.Ruang kosong penting dalam desain karena sering digunakan untuk berbagai tujuan.Misalnya untuk kejelasan pembacaan dan sekaligus memberikan kesan, seperti kesan profesinal dan sederhana.
2.    Kejelasan (Clarity)
Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.
3.    Kesederhanaan
(Simplicity) Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang.Kesederhanaan sering juga diartikan tepat dan tidak berlebihan.Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
4.    Emphasis
(Point of Interest)Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.
MACAM-MACAM ALIRAN DALAM SENI LUKIS

1.   Surrealisme
Surealisme adalah gabungan kata dari super dan realis, yang berarti mimpi, Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui dalam mimpi.Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Pelopor surrealism : Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut : Sudibio; Sudiardjo dan Amang Rahman.
2.   Kubisme
Kubisme lahir pada saat pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun1907.Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.Disini seni bukanlah peniruan alam. Pelopor kubisme : Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay, FrancisPicabia dan Juan Gris.
3.   Abstraksionisme
Seni abstrak dalam seni lukis ialah seni yang berusaha mengambil objek yang berasal dari dunia batin.Objek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman.Karena timbul dari dalam batin. Dalam seni, abstrak terbagi dua kategori besar yaitu : a. Abstrak ekspresionisme di Amerika abstrak ini terdapat dua kecenderungan yaitu:- Color Field Painting, yaitu lukisan yang menampilkan bidang-bidang lebar dan warna yang cerah. Pelopornya : Mark Rothko,  Clyfford Still, Adolf Got Lieb, Robert Montherwell dan Bornet Newman.- Action Painting, yaitu lukisan yang tidak memerhatikan bentuk,yang penting adalah aksi atau cara dalam melukiskannya. Tokohnya adalah : Jackson Polack, Willem de Koning Frans Kliner dan; adik Twarkov.
Di Perancis abstrak ekspresionisme diikuti oleh: H. Hartum Gerard Schneider, G. Mathiew dan Piere Souloges. Kemudian yang diberi nama Technisme dipelopori oleh : Wols Aechinsky dan Asger Yorn.b. Abstrak geometrisme Disebut juga seni non objektif.Dipelopori oleh Kandinsdy. Setelah itubermunculan abstrak geometrisme yang lain dengan nama berbeda antara lain : Suprematisme, yaitu lukisan yang menampilkan abstraksi bentuk-bentuk geometris mumi dengan tokohnya adalah kasimir Malevich.- Konstruktivisme, sebuah corak seni rupa 3 dimensi yangberusaha menampilkan bentuk-bentuk abstrak denganmenggunakan alat-alat modern seperti seperti kawat, besi, kayudan plastik. Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A.Rodehenko Alexander Calder karena patungnya dapat bergerakdisebut Mobilisme, di Amerika patung yang dapat bergerakdisebut Kinetic Sculpture. Minimal Art juga termasuk dalamkelompok Konstruktivisme. Seni ini lahir karena situasi teknologiindustri yang tinggi dan karyanya cenderung arsitektual.- Neo Plastisisme (De Stijil), yaitu corak seni abstrak yangmenampilkan keuniversalan ilmu pasti. Aliran ini berusahapewarna kepada warna pokok dan bentuk yang siku-siku.Tokohnya adalah : Piet Mondarian, Theo Van Daesburg dan Bart Van Leck. Op Art (Optical Art), disebut juga Retinal Art yaitu corak senilukis yang penggambarannya merupakan susunan geometrisdengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur.Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlangdan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang. Tokoh corakini adalah : Victor Vaserelly, Bridget Riley, Yacov Gipstein dan Todasuke Kawayama.
4.   Ekspresionisme
Berusaha menampilkan emosional atau sensasi dari dalam di hubungkan dengan tragedi atau apa yang terjadi. Definisi lain adalah kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam (baik objeknya maupun senimannya). Pelopor ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig,  Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ.Kandinsky dan Paul Klee. Di Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan Popo Iskandar.
6.   Naturalisme
Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusahamelukiskan sesuatu objek sesuai dengan alam (nature).Objek yangdigambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberi kesan miripdiusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan, perspektif,pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat.Tokoh-tokoh naturalisme : Rembrant, William Hogart dan Frans Hall. DiIndonesia yang menganut corak ini : Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.
7.   Dadaisme
Ciri khas dari karya dadaisme sini dan tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.Yang kemudian diungkapkan dalam bentuk main-main, mistis, sesuatu yang menimbulkan goncangan jiwa yang mendadak, juga ada tanda-tanda merusakyang telah ada, sesuai dengan sifat lingkungan perang.Dada atau Dadaismemerupakan gerakan budaya yang lahir di wilayah netral, yaitu Zrich, Switzerland, selama masa Perang Dunia I (1916-1920).Gerakan meliputi senivisual, sastra (puisi, pertunjukan seni, teori seni), teater dan desain grafis.Gerakan ini berfokus kepada politik anti perangnya melalui penolakan padaaturan seni yang berlaku melalui karya budaya anti seni. Kegiatan gerakan iniantara lain pertemuan umum, demonstrasi dan publikasi jurnal seni/sastra. Seni,politik dan budaya menjadi topik utama dalam publikasi mereka. Gerakan inimengilhami kemunculan gerakan-gerakan sesudahnya : Avant-Garde, gerakan musik kota, serta gerakan lain seperti surrealisme, Nouveau Realisme, Pop Art dan Fluxus. Tokoh-tokoh aliran ini : Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, MarcelDuchamp dan Picabia.
8.   Neoklasikisme
Modernisme dipandang sebagai gerakan penghapusan danpembongkaran seni yang telah berjalan beberapa decade. Sejak akhir abad ke-18, gerakan modernisme telah membongkar konsep seni rupa klasik bahwa senirupa harus indah, seni rupa harus menghadirkan sensasi menyenangkan mata,harus memiliki subjek penggambaran (subject matter), seni rupa harusmerupakan produk magis dari aura sang seniman dan seterusnya, selangkahdemi selangkah mulai dicampakkan. Seniman modernis mencampakkankeindahan sebagai faktor ideal dalam seni rupa, misalnya terlihat padapenggambaran wanita secara kubistis oleh Pablo Picasso pada lukisan Les Demoisellesd Avignon.
9.   Pop Art
(Popular Art)Seni Pop atau Pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun1956.Nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa objek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yangtelah lama kita lupakan. Dalam mengambil objek tidak memilih-milih, apa yangmereka jumpai dijadikan objek. Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasangsandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupakemudian dipamerkan. Kesan umum dari karya-karya Pop Art menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa adanya. Tokoh-tokohnya antaralain : Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg danCristo. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yangmemproklamirkan diri : Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
10. Seni Instalasi
Berarti sejumlah kanvas atau objek ide instalasi dimulai dari barang-barang yangditemukan di mana-mana dan kemudian dikembangkan, direkayasa di workshop, di improvisasi deng an ruang, atau merupakan input respons terhadapruang ataupun yang mengelilingi nya, susunan dalam sebuah fungsi dirakitdengan objek-objek lain jadilah sebuah system, itulah instalasi.
11.  Aliran Impresionisme
Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan.Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi ke mata mereka.Ciri-ciri; Karya tidak mendetail hanya kesan tanpa garis penegas obyek yang dihasilkan agak kabur. Seniman pelopor; Claud monet.
12.  Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial.Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.



PAMERAN

Seringkali kita mendengar istilah pameran, seperti pameran budaya, pameran kerajinan, pameran seni rupa, maupun berbagai jenis pameran lainnya.Lalu apakah sebernarnya pengertian dari pameran itu?
Pameran merupakan suatu kegiatan dimana tujuan utamanya adalah untuk mempertunjukkan atau memperkenalkan hasil karya seni atau hasil produksi para insan pembuatnya kepada khalayak ramai atau masyarakat secara luas dimana pelaksanaannya dilakukan secara terkoordinir dengan baik. Manfaat pameran seni rupa ini dapat di gunakan oleh para seniman dalam memperlihatkan karya mereka pada para penikmat seni, dengan begini ada kesan timbal balik
Sekarang ini kita akan membahas tentang pameran seni rupa, dimana hal ini merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan hasil karya seni yaitu berupa seni rupa atau lukisan kepada masyarakat (publik) yang pelaksanaannya dilakukan secara terkoordinir baik itu perseorangan maupun berkelompok.

Bentuk-bentuk Pameran Seni Rupa
1.    Pameran bersama, yaitu suatu kegiatan pameran seni rupa yang dilakukan oleh beberapa seniman dari berbagai aliran seni yang berbeda. Hal ini merupakan suatu ajang bergengsi bagi para seniman baik dalam persaingan jenis maupun tema hasil seni rupa yang mereka pamerkan.
2.    Pameran berkelompok, yaitu suatu kegiatan pameran seni rupa yang diadakan oleh suatu kelompok atau komunitas pelukis tertentu.
3.    Pameran tunggal, yaitu suatu kegiatan pameran seni rupa yang dilakukan oleh pihak perorangan. Biasanya pameran ini dilakukan atas prakarsa seorang kolektor seni yang beranggapan bahwa hasil lukisan seniman tersebut sudah mencukupi untuk dipamerkan.

Tujuan Pameran Seni Rupa
Suatu pameran seni rupa bisa saja dilakukan dalam lingkup yang lebih khusus seperti sekolah maupun dilaksanakan dalam lingkup yang lebih luas yaitu lingkungan masyarakat. Adapun tujuan dilaksanakannya sebuah pameran seni rupa diantaranya adalah:
·         Tujuan Sosial dan Kemanusiaan
Sebuah pameran seni rupa bisa dilakukan dengan tujuan untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan seperti untuk membantu sebuah panti asuhan, untuk membantu korban bencana alam, maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat sosial kemanusiaan.Manfaat pameran seni rupa ini tidak hanya dapat memasarkan hasil karya seni, namun juga membantu kegiatan sosial untuk masyarakat.
·         Tujuan Komersial
Pameran seni rupa juga bisa bertujuan untuk mencapai tujuan komersial bagi kalangan tertentu, yaitu untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi penyelenggara maupun pencipta karya seni rupa dari hasil penjualan karya seni rupa yang telah dipamerkan.
·         Tujuan Pendidikan
Selain tujuan-tujuan diatas, sebuah pameran seni rupa juga dapat dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh apresiasi dari masyarakat atau pengunjung terhadapa hasil karya seni yang dipamerkan guna meningkatkan kualitas hasil karya selanjutnya.

 

Fungsi Pameran Seni Rupa

Setelah kita mengetahui tujuan dari diadakannya sebuah pameran seni rupa, sekarang kita juga dapat mengetahui beberapa fungsi diadakannya sebuah pameran seni rupa. Adapun beberapa fungsi tersebut diantaranya adalah :
·                     Sebagai Alat Komunikasi
Sebuah pameran seni rupa dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi antara seniman (pencipta karya seni) dengan masyarakat atau pengunjung yang dalam hal ini bertindak sebagai apresiator yang nantinya dapat menilai kualitas dari hasil seni yang dihasilkan oleh para seniman.

·                     Membangkitkan Apresiasi Seni pada Masyarakat
Pameran seni rupa juga dapat berfungsi sebagai media bagi masyarakat untuk dapat ikut menilai, menghargai, memahami, maupun menikmati  hasil karya seorang seniman. Hal ini akan berdampak pada timbulnya rangsangan positif untuk lebih aktif dalam berkreasi.
·                     Sebagai Sarana Motivasi
Pameran seni rupa dapat dijadikan sebagai ajang untuk menciptakan berbagai macam motivasi baik bagi pengunjung maupun bagi pencipta karya seni untuk bisa lebih aktif dalam berkarya sehingga tercipta kualitas karya seni yang lebih tinggi.Secara tidak langsung manfaat pemaran seni rupa ini juga dapat memberikan hal yang positif terhadap lingkungan.
·                     Sebagai Sarana Edukasi
Dalam sebuah pameran seni rupa juga terdapat nilai edukatif yang terkandung di dalamnya yaitu dapat mendidik insan pecinta seni rupa akan sebuah nilai keindahan dari  seni budaya, serta dapat menjadi wahana pelatihan kepekaan cipta, rasa, dan karsa yang pada akhirnya dapat mendorong seseorang untuk lebih aktif dalam berkreasi. Ini juga termasuk salah satu manfaat pameran seni rupa yang dapat dijadikan sarana pendidikan bagi anak-anak dan para pelajar.
·                     Sebagai Sarana Rekreasi
Pameran seni rupa dapat dijadikan sebagai wahana hiburan baik bagi pengunjung pameran, maupun bagi pencipta karya seni tersebut.Hal ini bisa menciptakan rasa damai, kesenangan, serta kepuasaan hati.

Manfaat dari Pameran Seni Rupa

Adapun berbagai macam manfaat pameran seni rupa yang dapat menjadi inspirasi maupun saranan pembelajaran secara umum, antara lain adalah:
1. Dapat Menumbuhkan Serta Menambah Kemampuan Apresiasi Terhadap Seni Rupa
Dengan adanya pameran seni rupa, dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam hal mengapresiasikan suatu karya seni yang dihasilkan oleh para seniman.Selain itu, masyarakat juga dapat mengevaluasi hasil karya seni yang dihasilkan seorang seniman secara objecktif.
2. Sebagai Sarana Promosi
Sebuah pameran seni rupa dapat bermanfaat sebagai wadah untuk mempromosikan hasil karya seni rupa yang dihasilkan oleh para seniman kepada khalayak ramai.Yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan dalam berbagai hal, baik itu dari segi ekonomi, maupun perbaikan kualitas hasil karya selanjutnya.
3. Dapat Melatih untuk Bekerja Sama dengan Orang Lain
Dalam sebuah pameran kaya seni rupa tentu saja memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini dapat membantu kemampuan seseorang untuk dapat menjalin kerja sama dengan pihak lain. Sehingga pada akhirnya dapat mempertebal pengalaman sosial seseorang.
4. Melatih Sikap Mandiri dan Tanggung Jawab
Salah satu manfaat pameran seni rupa yang tidak disadari oleh orang adalah, dalam sebuah pemeran seni rupa yang tentu saja melibatkan lebih dari satu orang dimana masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri- sendiri. Hal ini akan dapat membantu untuk melatih mereka untuk bisa lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugas tersebut sehingga pameran seni rupa tersebut dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, hal ini juga dapat melatih seseorang untuk ikut serta dalam menyusun perencanaan suatu kegiatan serta berusaha untuk melaksanakan dengan sebaik mungkin.
5. Dapat Membangkitkan Motivasi
Sebuah pameran seni rupa yang mendapatkan apresiasi dengan baik dapat membantu untuk membangkitkan motivasi baik bagi masyarakat yang bertindak sebagai apresiator untuk menilai, memahami, menghargai, atau untuk ikut serta dalam menghasilkan karya seni, maupun bagi para seniman sebagai penghasil karya seni rupa untuk lebih meningkatkan kualitas hasil karyanya dikemudian hari.
6. Dapat Menghilangkan Stress dan Kejenuhan
Siapa sangka jika manfaat pameran seni rupa dapat menghilangkan stres seseorang.Selain mengunjungi tempat-tempat wisata maupun melakukan kegiatan berolahraga, stress dan rasa jenuh juga dapat dihindari dengan menikmati aneka hasil seni rupa yang dihasilkan para seniman di sebuah galeri atau dalam sebuah pameran. Hal ini dapat menekan hormon stress yang ada di otak, sehingga dapat menimbulkan efek relax dan damai dalam tubuh kita.

 

Perencanaan Sebuah Pameran Seni Rupa

Sebelum mengadakan acara pameran seni rupa, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, diantaranya adalah:
1. Menentukan Tujuan
Hal pertama adalah penentuan tujuan, yaitu langkah awal diadakannya sebuah pameran, apakah pameran diadakan guna penggalangan dana untuk tujuan sosial kemanusiaan, ataukah untuk tujuan yang lain seperti untuk tujuan komersial.
2. Menentukan Tema
Tema sebuah pameran seni rupa juga sangat penting untuk ditentukan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan.Tema sebuah pameran dapat memperjelas tujuan dan misi dari pameran tersebut.Sehingga pameran seni rupa yang berjalan lebih spesifik pada satu topik.
3. Menentukan atau Menyusun Kepanitiaan
Seperti halnya acara-acara yang lain, dalam sebuah pameran seni rupa pastinya juga ada unsur kepanitiaan guna menunjang kelancaran acara tersebut. Penyusunan kepanitiaan didasarkan pada tingkat kebutuhan, situasi, maupun kondisi lingkungan tempat diadakannya sebuah pameran.Manfaat pameran seni rupa ini dapat dijadikan pembelajaran dalam menyusun dan mengkoordinir suatu acara dan berorganisasi dengan personil panitia lainnya.
Biasanya kepanitiaan terdiri dari panitia inti yang nantinya akan dibantu oleh beberapa seksi-seksi pelaksanaan. Adapun tujuan diadakannnya penyusunan kepanitiaan adalah untuk membagi tugas masing-masing personil yang terlibat dalam acara tersebut. Adapun susunan kepanitiaan tersebut diantaranya adalah:
·       Ketua Panitia
·       Wakil ketua
·       Sekretaris
·       Bendahara
·       Seksi pelaksana; seperti seksi perlengkapan, seksi konsumsi, seksi dokumentasi, seksi dekorasi, serta seksi-seksi lain sesuai dengan kebutuhan acara.
4. Penentuan Waktu dan Tempat
Untuk penentuan waktu dan tempat diadakannnya suatu pameran seni rupa dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi lingkungan sekitar.Misalnya saja pameran seni rupa yang diadakan di sekolah, sebaiknya dilakukan pada saat tidak ada kegiatan belajar mengajar seperti pada akhir semester atau menjelang acara pembagian raport.Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.













APRESIASI SENI

A.    Pengertian
Secara umum istilah apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni berarti memahami sepenuhnya seluk-beluk karya seni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi estetikanya. Apresiasi seni ialah suatu proses penghayatan karya seni yang diamati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada penciptanya. Apresiasi Seni ialah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut dengan semestinya.
Dalam pembelajaran seni di sekolah, kegiatan apresiasi kita gunakan sebagai salah satu metode pembelajaran seni.Melalui kegiatan apresiasi, kita belajar tidak saja untuk memahami dan atau menghargai karya seni, tetapi dapat juga diimplementasikan untuk menghargai berbagai perbedaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian kita terhadap karya seni dan warisan budaya bangsa lainnya dapat ditumbuhkan dengan pembelajaran apresiasi iniBanyak pengertian apresiasi menurut beberapa referensi, antara lain :
Sepuluh Pengertian Apresiasi dari Berbagai Referensi :
1.      Pengertian apresiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penilaian baik; penghargaan; misalnya terhadap karya-karya sastra ataupun karya seni.
2.      Apresiasi berasal dari bahasa Inggris, appreciation yang berarti penghargaan yang positif. Sedangkan pengertian apresiasi adalah kegiatan mengenali, menilai, dan menghargai bobot seni atau nilai seni. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi juga bisa yang negatif. Sasaran utama dalam kegiatan apresiasi adalah nilai suatu karya seni. Secara umum apresiasi berarti mengamati, membandingkan, dan mempertimbangkan. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek umum.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa apresiasi positif dapat diberikan kepada seseorang, atau beberapa individu atau sebuah kelompok yang melakukan karya positif dengan suatu hal yang positif juga, atau sebaliknya.
3.      Pengertian apresiasi secara umum adalah suatu penghargaan atau penilaian terhadap suatu karya tertentu. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi juga bisa yang negatif. Apresiasi dibagi menjadi tiga, yakni kritik, pujian, dan saran. Sementara itu, orang yang ahli dalam bidang apresiasi secara umum adalah seorang kolektor atau pencinta suatu seni pada umumnya. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek umum.
4.      Pengertian apresiasi adalah 1. kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; 2. penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu; 3. kenaikan nilai barang karena harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah; ber•a•pre•si•a•si v mempunyai apresiasi; ada apresiasi; meng•ap•re•si•a•si v melakukan pengamatan, penilaian, dan penghargaan (misalnya terhadap sebuah karya seni) -http://www.artikata.com/arti-319466-apresiasi.html-
5.      Apresiasi berasal dari bahasa Inggris “appreciation” yang berarti penghargaan, penilaian, pengertian, bentuk itu berasal dari kata kedua “to aprreciate” yang berarti menghargai, menilai, mengerti. Apresiasi mengandung makna pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. (Aminuddin, 1987).
6.      Secara makna leksikal (makna kata sebagai lambang benda, peristiwa, objek,dll), apresiasi (appreciation) mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian (Hornby dalam Sayuti, 1985:2002).
7.      Apresiasi merupakan kegiatan mengakrabi karya sastra secara bersungguh sungguh. Sehubungan dengan itu, apresiasi memerlukan kesungguhan penikmat sastra dalam mengenali, menghargai, dan menghayati, sehingga ditemukan penjiwaan yang benar-benar dalam (Elliyati, 2004)
8.      Apresiasi adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra (Effendi, 1973).
9.       Apresiasi mengandung makna pengenalan melalui perasaaan atau kepekaaan batin, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang (Aminuddin, 1987).
10.  Secara leksikografis (cabang ilmu bahasa yang mempelajari tetang teknik penyusunan kamus), kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris appreciation, yang berasal dari kata kerja to apreciate, yang menurut kamus Oxford berarti to judge value of understand or enjoyfully in the right way; dan menurut kamus Webstern adalah to estimate the quality of to estimate rightly to be sensitevely aware of. Jadi secara umum mengapresiasi adalah mengerti serta menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai secara semestinya.
Dalam kaitannya dengan kesenian, apresiai berarti kegiatan mengartikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni serta menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan artistik sehingga mampu menikmati dan manilai karya tersebut secara semestinya.Dalam mengapresiai, seorang penghayat sedang mencari pengalam estetis.Sehingga motivasi yang muncul adalah motivasi pengalaman estetis.Pengalaman estetis menurut Albert R. Candler adalah kepuasan kontemplatif atau kepuasan intuitif.

B.     Fungsi dan Tujuan Apresiasi Seni
Tujuan pokok penyelenggaran apresiasi seni adalah menjadikan masyarakat “melek seni” sehingga dapat menerima seni sebagaimana mestinya.Dengan kata-kata yang lebih lengkap, apresiasi adalah kegiatan mencerap (menangkap dengan pancaindera), menanggapi, menghayati sampai kepada menilai sesuatu (dalam hal ini karya seni).

Ada dua fungsi dari kegiatan apresiasi seni yaitu :
1.    Agar kita dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada karya bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan kepada sesama manusia. 
2.    Sebagai penikmatan, penilaian, empati dan hiburan.
Apresiasi seni juga besar manfaatnya bagi ketahanan budaya Indonesia.Melalui kegiatan apresiasi kesenian Indonesia, kita dapat lebih mengenal dan menghargai budaya bangsa sendiri.
Tujuan akhir apresiasi karya seni rupa antara lain :
1.    untuk mengembangkan kreasi
2.    untuk mengembangkan estetis
3.    mengembangkan dan penyempurnaan hidup.

C.     Unsur-Unsur Apresiasi
Untuk mengapresiasi suatu karya seni rupa, berikut adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan:
·       Gaya
·       Teknik
·       Tema
·       Komposisi




D.    Kegiatan apresiasi meliputi :
a.       Persepsi
Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b.      Pengetahuan
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.
c.       Pengertian
Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan karya rupa.
d.      Analisis
Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e.       Penilaian
Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f.       Apresiasi
Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal; value (nilai), empathy dan feeling.Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat.Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai.Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.






























KRITIK SENI

A.      Pengertian
Jangan kita salah paham, pengertian kritik dalam seni tidak diartikan sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya.Hampir sama dengan apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni. Perbedaannya hanyalah kepada fokus dari kritik seni yang lebih bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni.Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam beragam aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya.Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami (apresiasi) kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut.
Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik lalu berkembang memenuhi berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus seni ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis dari karya seni tersebut.
Dalam dunia pendidikan, kegiatan kritik dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam proses pembelajaran seni. Kekurangan pada sebuah karya dapat dijadikan bahan analisis untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar kegiatan apresiasi yang tentang seni.

B.       Jenis Kritik Karya Seni Rupa
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas.Karena perbedaan tersebut, maka dapat kita jumpai empat jenis kritik karya seni rupa berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalistik (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism).dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni tersebut dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya :
1.    Kritik pendidikan : Kritik pendidikan bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik pendidikan umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang banyak digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.
2.    Kritik keilmuan : Kritik keilmuan bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan kritikus yang tinggi untuk menilai/menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis keilmuan ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan ini seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang.
3.    Kritik populer : Kritik seni populer ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis populer ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Umumnya digunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
4.    Kritik jurnalistik : Jenis kritik jurnalistik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik jenis jurnalistik ini  biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena hasil tanggapannya (kritiknya) disampaikan melalui media massa.

Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik :
1.      Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya.Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut.Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.
2.      Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni.Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3.      Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi.Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.

























Sumber :
http://sen1budaya.blogspot.com/2012/08/apresiasi-karya-seni-rupa.html, diakses tanggal 16 Mei 2014
http://setyahermawan.blogspot.com/p/apresiasi-seni.html, diakses tanggal 16 Mei 2014
http://hilman2008.wordpress.com/2009/06/19/apresiasi/, diakses tanggal 16 Mei 2014
http://tjahjo-prabowo.staff.fkip.uns.ac.id/apresiasi-seni/, diakses tanggal 16 Mei 2014
http://www.plengdut.com/2012/12/pengertian-apresiasi-seni.html, diakses tanggal 16 Mei 2014
http://asepsudrajat080.wordpress.com/seni-budaya/, diakses tanggal 16 Mei 2014
http://ilmudanpengetahuangratis.blogspot.com/2013/02/apresiasi-karya-seni-rupa.html, diakses tanggal 16 Mei 2014
http://sma-senibudaya.blogspot.com/2015/01/pengertian-kritik-karya-seni-rupa.html, diakses tanggal 16 Februari 2015
http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/kritik-seni.html, diakses tanggal 16 Februari 2015
http://www.smansax1-edu.com/2014/09/apresiasi-seni-pengertian-dan-tujuannya.html, , diakses tanggal 31 Juli 2015