Senin, 29 Januari 2018

ISLAM ABANGAN DAN NASIONALISME KOMUNITAS SAMIN DI BLORA

Belakangan ini, Islam, dan nasionalisme acapkali dipersandingkan. Kedua
term ini menjadi begitu diskursif tatkala mencermati fenomena kekerasan atas
nama Islam di satu pihak, dan catatan historis di lain pihak. Lebih dari itu, Islam,
dan nasionalisme seolah menemukan momentumnya manakala nilai-nilai keislaman,
dan nasionalisme masyarakat diakar rumput (grassroot) mulai memudar.
Indikasinya mudah diamati. Pelbagai kasus korupsi,1 narkoba,2
teorisme,3 dan radikalisme4 di Indonesia pelakunya mayoritas beragama Islam.Di sisi yang sama, pendangkalan nasionalisme terjadi di mana-mana. Kasus
pelecehan Lambang Negara yang melibatkan artis papan beberapa waktu lalu
adalah bukti nyata.5
Poin terpenting yang harus dipahami, bahwa Islam dan nasionalisme sesungguhnya
merupakan satu irisan yang saling berhubungan. Satu dan lainnya
tidak dapat dipisahkan. Apalagi praktik keduanya di Indonesia dari waktu ke
waktu saling melekat. Islam Abangan, dan nasionalisme komunitas Samin di
Blora misalnya menjadi penanda dari daya lekat antar keduanya. Walau tidak
sedikit orang masih meragukan hal itu.
Tak ayal, ajaran Kiai Samin Surosentiko menjadi fokus pengkajian para peneliti,
baik dari dalam negeri, maupun manca negara. Pada umumnya mereka
menggambarkan bahwa ajaran Kiai Samin merupakan sebuah ajaran yang unik
yang memadukan pandangan-pandangan Kejawen yang merupakan local wisdom
(kearifan lokal) dengan unsur-unsur tertentu dalam Islam, di samping juga
ada anasir-anasir yang bersumber dari Hinduisme dan Budhisme. Ajaran Samin
dipandang merupakan salah satu jenis ajaran Kejawen yang dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari dan mampu membentuk suatu komunitas yang eksklusif,
yaitu sebagai orang Samin atau sering juga disebut sebagai Wong Sikep.6 Hanya
saja, sedikit sekali para peneliti yang menjadikan Islam Abangan dan nasionalisme
komunitas Samin Blora sebagai objek materialnya. Padahal, Islam Abangan,
nasionalisme, dan komunitas Samin Blora merupakan wujud kesatuan ide.

Hingga kini karya Clifford Geertz yang berjudul The Religion of Java, atau
dalam versi Indonesia dengan judul Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat
Jawa menjadi buku induk dalam kajian Islam Jawa. Buku Geertz ini sesungguhnya
merupakan ekspos dari hasil risetnya yang dilakukan di Mojokerto pada
bulan Mei 1953 hingga September 1954. Menurut Geertz masyarakat Jawa
diklasifikasikan menjadi tiga varian, yakni abangan, santri, dan priyayi. Namun
demikian, beragam sanggahan, dan penolakan atas ketidaktepatan pengklasifi
kasian ala Clifford Geertz tersebut terus berkembang. Hanya saja, laiknya sebuah
teori pasti ada pro-kontra, dan masing-masing ada pengikutnya.
Di antara kajian yang menolak konsepsi Geertz adalah Mark R. Woodward.
Penelitiannya merupakan sanggahan terhadap konsepsi Geertz bahwa Islam
Jawa adalah Islam sinkretik yang merupakan campuran antara Islam, Hindu
Budha dan Animisme. Melalui kajian secara mendalam terhadap agama-agama
Hindu di India, yang dimaksudkan sebagai kacamata untuk melihat Islam di
Jawa yang dikenal sebagai paduan antara Hindu, Islam dan keyakinan lokal, ternyata
tidak ditemui unsur tersebut di dalam tradisi keagamaan Islam di Jawa,
padahal yang dikaji adalah Islam yang dianggap paling lokal, yaitu Islam di
pusat kerajaan, Yogyakarta. Menurutnya Islam dan Jawa adalah compatible dan
merupakan varian wajar dalam Islam sebagaimana Islam India, Islam Persia,
Islam Melayu dan sebagainya.7
Lebih dari itu, Andrew Beatty menyatakan bahwa Geertz dianggap terlalu
berlebihan dalam melukiskan jarak antara ketiga varian santri, priyayi dan
abangan tersebut. Beatty memandangnya sebagai entitas yang saling menyapa.
Jika selametan atau kenduren dalam pandangan Geertz sebagai bentuk ritual
kalangan abangan, Beatty melihatnya justru sebagai ritual bersama, di mana
keragaman berkumpul membentuk harmoni dengan membiarkan masingmasing
kelompok memaknai menurut perspektifnya sendiri.8 Poin terpenting
yang harus diperhatikan dari buku The Religion of Java adalah klasifikasi varian
Jawa ala Geertz tetap dijadikan referensi utama oleh para peneliti dalam
memotret Islam Jawa. Dengan kata lain, buku Geertz ini menjadi bangunan
dasar dalam memahami Islam Jawa di abad ke-20.
2. Nasionalisme
Nasionalisme secara etimologi berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu
paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta
tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan
bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan
saudara setanah air, sebangsa dan senegara serta menjunjung tinggi nilai persatuan
dan kesatuan.9 Alih kata, nasionalisme dapat diartikan sebagai paham
tentang kebangsaan dan sikap cinta tanah air yang tinggi yang harus dimiliki
oleh warga negara, merasa memiliki sejarah dan cita-cita yang sama dalam
tujuan berbangsa dan bernegara. Nasionalisme adalah jiwa dan semangat yang
membentuk ikatan bersama, baik dalam hal kebersamaan maupun dalam hal
pengorbanan. Perjuangan nasionalisme adalah untuk melepaskan diri dari
aneka bentuk ikatan dan dominasi kesuasaan sosial dan politik lama, seperti
suku bangsa, raja feodal, dinasti, untuk kemudian menyerahkan kekuasaan
tertingginya pada negara kebangsaan.10
Akar-akar nasionalisme dapat pula diketemukan dalam ayat-ayat al-Qur’an11
dan dalam kehidupan Nabi Mahammad.12 Hal inilah yang membuat kalangan
Islam nasionalis berani memperjuangkan berdirinya Negara Kesatuan Republik
Indonesia tanpa mendasarkan diri formalisasi syariat Islam. Kelompok ini
menyatakan bahwa kehidupan spiritual diatur oleh agama sedangkan kehidupan
duniawi diatur oleh logika duniawi. Pemikiran ini seakan-akan mengandung
unsur sekularistik, yaitu adanya pemisahan agama dengan dunia, meskipun
sejatinya hanya pemisahan wilayah. Pemikiran seperti dapat mengalirkan
pemikiran ”Islam politik” ke Islam kultural.13

sumber dari : Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 24 No. 2, November 2016, 379-400

Bagaimana Eksistensi Masjid Baitulnur Blora Dulu dan Kini??



                                                                       Daftar isi
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................................ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang......................................................................................................................1
B.   Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C.  Tujuan...................................................................................................................................2
D.     Manfaat.................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.     Sejarah islamisasi di kota Blora............................................................................................3
B.   Eksistensi  Masjid Baitunur untuk Blora di masa lalu dan masa kini.................................15
C.   Isu yang terkait dengan pengrenovasian masjid Baitunur..................................................19
BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan..........................................................................................................................21
B.  Saran.....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................22
LAMPIRAN











                                                        Latar Belakang
Masjid Agung Baitunnur Blora adalah aset religi Kabupaten Blora yang menjadi ikon religus sekaligus representasi bahwa Blora adalah kota yang berpancasila. Masjid Agung Baitunnur Blora yang berada di kawasan Alun-alun Blora menjadi salah satu wisata religi Blora dengan nuansa yang menyejukkan.

            Masjid Baitunnur beralamat di Kelurahan Kauman, Kecamatan Blora, tepatnya di jantung Kota Blora karena bersebelahan dengan Alun-alun Kota Blora. Kompleks masjid ini terdiri atas bangunan induk dan serambi. Bangunan induk beratap susun tiga. Pada bagian puncaknya terdapat mustoko dari logam. Komponen artefak kuno yang terdapat di masjid dan serambi antara lain mimbar dari kayu berukir, maksurah, dan 2 buah bedug. Selain itu terdapat prasasti berhuruf Jawa di atas ambang pintu masuk ke ruang utama dan angka tahun 1892 di daun pintu.

Pada pintu selatan terdapat angka tahun 1822 dan pintu sebelah utara 1310 H. Masjid ini dibangun pada tahun 1722 dan pelaksanaan pemugaran pertama dilakukan oleh Bupati R.T. Djajeng Tirtonoto pada tahun 1774 dengan Surya Cengkala “Catur Pandhita Sabdaning Ratu”. Pada tahun 1968 dan 1975 dipugar oleh Bupati Supadi Yudhodarmo dengan tambahan bangunan menara. Pada mimbar terdapat angka tahun dengan huruf Arab dan Jawa, dan terbaca 1718.
           
Sesuai dengan karakteristik masjid negara di Jawa mungkin juga di Indonesia, ada kaitannya dengan makam orang-orang yang dianggap penting seperti para raja dan wali. Tidak jauh dari Masjid Agung Blora, terdapat makam Sunan Pojok yang dianggap sebagai pendiri masjid ini. Sunan Pojok yang dimakamkan di Makam Gedong Blora, Jl. Mr. Iskandar 1/1 Blora, atau sebelah selatan Alun-alun Blora, merupakan makam pindahan yang dilakukan oleh R.T. Djojodipo, putra Sunan Pojok Blora.    
Sejarah Blora memang tak lepas dari berdirinya Masjid Agung Baitunnur Blora sebagai salah satu aset dan khazanah budaya Islam dan aset religi Blora. Masjid ini merupakan salah satu wujud religiusitas Blora yang berwujud apik di pusat Kota Blora.. Dalam sejarahnya, Masjid Agung Baitunnur Blora adalah salah satu “masjid tertua di Blora”. Masjid Agung Baitunnur Blora ini, berdiri sekitar tahun 1613-1645 saat zaman Mataram yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Agung. Sebelum dikenal sebagai Masjid Agung Baitunnur yang artinya masjid besar rumah cahaya ini dulu namanya adalah Masjid Doro Ndekem atau merpati yang duduk. Sebab, saat berdirinya Masjid Agung Baitunnur Blora ini konon letak tanahnya lebih rendah daripada Alun-alun Blora.

Sehingga tampak seperti burung merpati yang sedang duduk yang akhirnya masyarakat memberi nama Masjid Doro Ndekem sebelum dinamakan sebagai Masjid Agung Baitunnur Blora.. Berdirinya Masjid Agung Baitunnur Blora tak lepas dari kisah dan perjuangan Pangeran Pojok atau Sunan Pojok Blora sebagai salah satu tokoh spiritual Blora. Sebagai daerah yang kebanyakan penduduknya beragama Islam, maka saat itu Sunan Pojok yang saat itu merupakan salah satu panglima perang, memutuskan membangun masjid di seputar Alun-alun Blora..





Berdasarkan Latar Belakang di atas dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Sejarah Islamisasi di kota Blora
2.      Bagaimana Eksistensi Masjid Baitulnur untuk Blora di Masa dulu dan kini
3.      Bagaimana Isu yang terkait dengan Pengrenovasian Masjid Baitulnur Blora




















 



BABII
                                                   PEMBAHASAN
A.Sejarah islamisasi di kota Blora.
         Peroses islamisasi di Blora terjadi pada saat zaman kerajaan Mataram yang rajanya yaitu Paku Buwono I Pada saat itu daerah Blora adalah daerah yang terpencil, dan dikelilingi oleh hutan jati. Maka sangat sulit untuk memasuki wilayah Blora ini.Maka dari itu raja mataram islam mengutus panglima perangnya yaitu Pangeran Suroboyo, Pangeranb Surabahu, Pangeran Sedah, Syaikh                                                                       
          Amrullah Abdurrachim untuk menyebarkan agama islam di Blora .Kemudian mereka berangkat dari kerajaan Mataram islam untuk menuju ke Blora .Tidak mudah memang menuju ke Blora, mereka harus melewati hutan-hutan jadi yang rimbun dan bermalam di sana untuk melanjutkan perjalanan mereka.Setelah tiba di Blora , mereka di sambut dengan antusias oleh masyarakat Blora .Mereka mendapat  tawaran untuk menginap di sana .Lalu Mereka menjalankan  tugas  mulianya  untuk  menyebarluaskan agama islam .
           Pangeran Pojok ketika menjadi panglima perang mendapat dua tugas pokok. Yaitu mengamankan sebagian wilayah Pati, Tuban, Surabaya dan Pasuruan dari pengaruh kraman (pemberontakan). Sunan Pojok pada tahun 1619 juga diangkat sebagai Adipati Tuban dengan gelar Pengeran Sedah. Meski mendapat itu, tak banyak rakyat yang memanggilnya dengan nama ini. Karena kedekatannya dengan rakyat, sang adipati justru dipanggil dengan nama Pangeran Pojok.Lalu mereka di Blora lebih akarab di panggil masyarakat Blora dengan nama Sunan Pojok. Selama 42 tahun ia menjadi Adipati TubanSebagai Adipati Tuban, ia mampu mengondisikan dari para pemberontak yang akan menyerang Mataram, dan ingin berdiri sendiri menjadi kerajaan. Ia selalu mengusahakan wilayah Tuban sebagai wilayah yang aman, tenteram serta makmur. Sunan Pojok yang mempunyai garis k eturunan dari Sunan Kudus, ini namanya sudah cukup dikenal.


  BAB III
 PENUTUP                                                                        AKesimpulan           
        Islamisasi di kota Blora meninggalkan banyak sejarah dan bangunan bersejarah yang bernuansa keislaman seperti masjid Baitunur dan makam Sunan Pojok Masjid Baitunur adalah masjid yang ada di kota Blora pertamakali. Masjid ini dibangun oleh ulama yang menyebarkan agama islam di kota Blora yang merupakan pangeran pojok,yaitu panglima perang kerajaan Mataram di Blora beliau dikenal dengan sunan pojok.Sunan pojok sangat berperan penting dalam perkembangan kota Blora. Karena jasa beliau begitu besar untuk kota Blora, maka makam beliau yang terletak di pojok alun-alun yang kita kenal dengan makam sunan pojok,kini ramai dikunjungi dan diziarahi banyak orang
       Kita sebagai masyarakat Blora seharusnya merasa bangga terhadap budaya yang kita miliki, termasuk bangunan bersejarah yang kit miliki seperti Masjid Baitunur Blora.Jangan malah bersikap ke barat bartan dan kekorea koreaan yang budaya mereka ini sangat dekstruktif sekali.
B.Saran
              Saya sebagai penyusun ini sangat menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami meminta kepada saudara saudari semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang lebih baik.  agar manfaat dari makalah ini dapat diambil penyusun dan orang yang membacanya
                                                         


Daftar Pustaka

Santoso ,Budi 2008.Masjid Kuno di Jawa Tengah.Pemerintah Provinsi Jateng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah
Setiono, Andi 2011.Ensiklopedi Blora Alam,Budaya dan Manusia. Buku 3 Pemerintah , Sosial Dan Ekonomi.
................................ .Eksiklopedi Blora Alam,Budaya , dan Manusia Buku 5 Arsitektur,cagar Budaya dan Topografi
Referensi maya:

Rabu, 24 Januari 2018

Kd.3.2 KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM



1.      Sistem pertanian yang baik adalah dengan menggunakan sistem pertanian berkelanjutan.sistem pertanian bekelanjuatn ini merupakan sistem pertanian yang berwawasan ekologi dalam  sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap tekanan dan gangguan.Dari penjelasan di atas bagaimana yang dimaksud dengan pertanian berkelanjutan?
2.      Sistem Pertanian Berkelanjutan adalah suatu sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras, dan seimbang dengan lingkungan atau sistem pertanian yang patuh dan tunduk terhadap aturan-aturan alamiah.Bagaimanakah ciri-ciri dari pertanian berkelanjutan?
3.      Pertanian Berkelanjutan  digunakan untuk menggambarkan suatu sistem pertanian alternatif  berdasarkan pada konservasi sumber daya dan kualitas kehidupan di pedesaan.  Sistem pertanian berkelanjutan ditujukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, mempertahankan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat di pedesaan.Bagaimana indikator dari pertanian berkelanjutan?
4.      Konsep dari Pertanian Berkelanjutan terus berkembang, diperkaya dan dipertajam dengan kajian pemikiran, model, metode, dan teori-teori dari berbagai disiplin ilmu sehingga menjadi suatu kajian ilmu terapan yang ditujukan bagi kemaslahatan umat manusia sekarang dan pada masa yang akan datang. Konsep ini juga bersifat holistik, menyeluruh, dengan mempertemukan berbagai aspek dan disiplin keilmuan lain yang sudah jelas seperti, ekologi, sosial, ekonomi dan kelembagaan. Bagaimana menurut  anda konsep dari pertanian berkelanjutan?
5.      Pertanian, sudah merupakan budaya di banyak negara termasuk Indonesia. Budaya yang sudah lahir sejak jaman dahulu. Dimana pada masa tersebut, leluhur kita, kakek nenek moyang kita melakukan kegiatan pertanian yang terutama dilatar belakangi oleh tuntutan kehidupan dasar tanpa berorientasi untuk kepentingan ekonomi semata (misalnya menjual hasil pertanian). Bagimana analisis dari kegiatan-kegiatan pertanian berkelanjutan?
6.      Kegiatan pertambangan berkelanjutan merupakan turunan dari konsep pembagunan berkelanjutan yang terus di kampanyekandi berbagai sektor.Khusus  pada bidang pertambangan, konsep berkelanjutan memiliki posisi yang unik.Barang  tambang bukanlah  sumber daya yang dapat diperbaharui.Sekali tambang habis amak selesailah kegiatan pertambangan tersebut.Bagaimana menurut anda kegiatan pertambangan di Indonesia.
7.      Indonesia harus secara aktif  dan berkesinambungan mendorong pelaksanaan pertambangan berkelanjutan,sehingga dapat mensejahterakan rakyat pemerintah di harapkan mampu memainkan perannya sebagai regulator dengan baik agar pertambangan dapat secara optimal berkontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan. Bagaimanakah pengertian dari pertambangan berkelanjutan?
8.      Industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur.Bagaimana pengertian dari industri?
9.      Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.Industri ada bermacam-macam jenisnya yaitu berdasarkan tempat and bahan bakunya,berdasarkan jumlah tenaga kerja, dan berdasarkan produktifitas perorangan.Bagaimanakah perbedaan dari industri ekstraktif, industry non ekstraktif, dan industry fasilitatif?
10.  Pengembangan Kawasan Industri (Industrial Estate) adalah salah satu alat (tools) untuk pengembangan kegiatan industri yang cukup diraskan efektif. Namun perlu digarisbawahi mengingat penyediaan suatu kawasan industri merupakan suatu kegiatan business, maka dalam pengembangannya tentunya harus memenuhi kaidah-kaidah kelayakan tekno ekonomis, yang didalamnya juga tercakup aspek-aspek yang perlu diperhatikan agar Kawasan Industri yang dikembangkan berwawasan lingungan.Bagaimanakah pengelompokan industri berdasarkan jumlah tenaga kerja?
11.  Konsep pariwisata berkelanjutan dikembangkan dari ide dasar pembangunan berkelanjutan yaitu kelestarian sumber daya alam dan budaya. Pembangunan sumberdaya (atraksi, aksesibilitas, amenitas) pariwisata yang bertujuan untuk memberikan keuntungan optimal bagi pemangku kepentingan (stakeholders) dan nilai kepuasan optimal bagi wisatawan dalam jangka panjang.Bagaimanakah analisa mengenai pariwisata berkelanjutan?
12.  Pembangunan pariwisata berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat didukung secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi, juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan. Prinsip-prinsip keberlanjutan mengacu pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial-budaya dari suatu destinasi wisata. Bagaimanakah prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan?
13.  Pariwisata berkelanjutan juga harus menjaga tingkat kepuasan dan memastikan pengalaman yang berarti untuk para wisatawan, meningkatkan kesadaran mereka tentang keberlanjutan dan mengajak wisatawan untuk ikut  serta mempromosikan praktik pengelolaan lingkungan yang Pariwisata berkelanjutan mencakup semua segmen industri dengan pedoman dan kriteria yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, terutama penggunaan sumber dayanya.Bottom of ForTop of ForBottom of Formbagaimana  contoh dari kegiatan pariwisata berkelanjutan
14.  Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.Bagaimana yang kamu ketahui tentang ekoefisiensi?

Jawaban:
1.      Pertanian Berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya alam untuk proses produksi pertanian dengan cara meminimalisir dampak negatif  terhadap lingkungan.
2.      Ciri-ciri pertanian berkelanjutan:
a)      Secara ekonomi menguntungkan dan dapat di pertanggung jawabkan (economically variable) . Petani ampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat produksi yang cukup stabil dan tingkat resiko yang bias di tolelir atau di terima
b)      Berwawasan ekologis (ecologically sound). Kualitas agroekositem di pelihara atau di tingkatkan dengan menjaga  keseimbangan ekologi serta konservasi keanekaragaman hayati
c)      Berkeadilan social, system pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam akses dan control terhadap lahan, modal, informasi dan pasar.
d)     Manusiawi  dan menghargai budaya local.Menghormati eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua jenis makhluk yang ada.
e)      Mampu eradaptasi (adaptable, mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu berubah.
3.      Iindikator pertanian berkelanjutan:
a.       Produktivitas pertanian yang berkulitas dengan kuantitas memadai
b.      Stabilitas produksi hasil pertanian
c.       Sustainabilitas merupakan gambaran ketahanan system budi daya pertanian
d.      Ekuitabilitas atau menggambarkan bahwa produksi pertanian memberikan keuntungan yang merata atau tinggi pada banyak orang
4.      menurut saya konsep pertanian berkelajutan dilakukan dengan langkah-langkah seperti ini :
a.       Mantap secara ekologi, yang berarti kualitas sumber daya alam dipertahankan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan, dari manusia, tanaman dan hewan sampai organisme tanah ditingkatkan. Kedua hal ini akan dipenuhi jika tanah dikelola dan kesehatan tanaman maupun masyarakat dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri). Sumber daya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga kehilangan unsur hara, biomassa, dan energi bisa ditekan serendah mungkin dan mampu mencegah pencemaran
b.      Bisa berlanjut secara ekonomi, yang berarti petani dapat menghasilkan segala sesuatu untuk pemenuhan kebutuhan dan/atau pendapatan sendiri, serta mendapatkan penghasilan yang mencukupi untuk mengembalikan tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Keberlanjutan secara ekonomi bukan hanya diukur dalam hal produk usaha tani yang langsung namun juga dalam hal fungsi melestarikan sumber daya alam.
c.       Adil, yang berarti sumber daya dan kekuasan didistribusikan sedemikian rupa sehingga kebutuhan dasar semua anggota masyarakat terpenuhi dan hak-hak mereka dalam penggunaan lahan maupun modal yang memadai, bantuan teknis dan peluang pemasaran terjamin.
d.      Manusiawi, yang berarti bahwa semua bentuk kehidupan (tanaman, hewan dan manusia) dihargai. Martabat dasar semua mahaluk hidup dihormati dan hubungan serta institusi menggabungkan nilai kemanusian yang bersifat mendasar seperti kepercayaan, kejujuran, harga diri, kerja sama dan rasa sayang dipelihara dan dijaga.
e.       Luwes, yang berarti masyarakat pedesaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi usaha tani yang berlangsung terus, misalnya pertambahan penduduk, kebijakan pemerintah, permintaan pasar dan lain-lain. Hal ini meliputi bukan hanya pengembangan teknologi yang baru dan sesuai, namun inovasi dalam arti sosial budaya.

5.      kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang pertanian berkelanjutan:
a.       Pengendalian hama terpadu .
Pengendalian hama terpadu mengombinasikan beberpa  metode  seperti :biologi, budaya,kimia dan fisika.tujuannya adalah mengurangi pencemaranlingkunagan serta meminimalkan biaya.Kegiatan yang dilakukan antara lain:
                                            i.            Penggunaan musuh alami
                                          ii.            Menggunakan tanaman-tanaman penagkap hama
                                        iii.            Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkn infeksi jamur
                                        iv.            Melakukan rotasi tanamanuntuk memutus populasi pertumbuhan hama
b.      System dan  Budi daya rumput
System ini dilakukan dengan menyediakan tempat bagi binatang ternakdi luar area peternakan
c.       Konservasi lahan
Kegiatan koservasi lahan :
                                           I.            Menciptakan jalur-jalur konservasi
                                        II.            Menggunakan dam penambah erosi
                                     III.            Melakukan penterasan
                                     IV.            Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah
                                        V.            Mengurangi pembajakan tanah
d.      Menjaga kualitas air atau lahan basah
Langkah-langkahnya :
                                           I.            Menggunakan irigasi tetes
                                        II.            Menggunakan jalur-jalur konservasi
                                     III.            Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak
e.       Tanaman pelindung
Tanaman pelindung seperti gandum dan semanggi  dapat menekan pertumbuhan gulma, mengendalikan erosi ,dan meningkatkan nutrisi, dan kualitas tanah.
f.       Diversifikasi lahan dan tanaman
Lahan pertanian yang memiliki variasi jenis tanaman yang cukup banyak. Dapat mengutangi hama pengganggu tanaman
g.      Pengelolaan nutrisi tanaman
Dapat meningkatkan kondisi tanah dan mrlindungi lingkungan tanah
h.      Agroforestri (wanatani)
Merupakan suatu system tata guna lahan yang permanen, dimana tanaman semusim maupun tanaman tahunan atau
6.      Menurut saya kegiatan pertambangan di Indonesia yaitu kegiatan industri pertambangan di Indonesia saat ini masih menggunakan banyak perusahaan dan pekerja asing. Keuntungannya tentu saja juga dinikmati oleh perusahaan asing tersebut. Kondisi ini tentunya akan mengurangi pemasukan bagi negara dan berdampak pada kegiatan pembangunan. Harapannya adalah kegiatan pertambangan dikelola oleh putra dan putri Indonesia agar dapat memberikan dampak optimal bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kamu seharusnya menyiapkan diri untuk menguasai ilmu dan teknologi agar tidak bergantung pada negara lain.
7.      Pertambangan berkelanjutan adalah usaha pertambangan yang menjaga dan mempertahankan kelestarian alam
8.      Industri adalah suatu kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang  yang utuh memiliki nilai tambah untuk memperoleh keuntungan .
9.      Perbedaan antara industri ekstaktif, industri  nonekstratif, dan industri fasilitatif
No
Indutri ekstraktif
Industri non ekstraktif
Industri fasilitatif
1.
Industri yang bahan bakunya  diambil langsung dari alam sekitar
Industri yang bahan bakunya di dapat dari tempat lain selain alam sekitar
Industry yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para kosumennya
2.
Contoh:pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan
Contoh: industri konveksi, industri tekstil
Contoh:asuransi, transportasi, perbankan

10.  Pengelompokan industry berdasarkan tenaga kerja:
a)      Industri rumah tangga :  industri yang memiliki jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antar 1-4 orang
b)      Industri kecil : industri yang memiliki jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara  5-19 orang
c)      Industri sedang atau industri menengah :  industi yang memiliki jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang
d)     Industri besar :  industri yang memiliki jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih
11.  Pariwisata Berkelanjutan adalah proses pembangunan pariwisata yang mengarah pada pengelolaan seluruh sumber daya alam yang memberikan manfaat  jangka panjang pada perekonomian lokal dan bersifat ramah lingkungan
12.  Prinsip- prinsip pariwisata berkelanjutan:
a)      adanya partisipasi dari masyarakat sekitar untuk terlibat di dalam pembangunan pariwisata
b)      adanya partisipasi dar pemerintah daerah, asosiasi pariwisata,LSM, sukarelawan dalam pembangunan pariwisata
c)      memberikan lapangan pekerjaan yang berkualitas untuk masyarakat sekitar
d)     memanfaatkan sumber daya alam yang dapt di perbaharui
e)      mewadai tujuan-tujuan masyarakat
f)       mempertimbangkan daya dukung fisik, alami, social, dan budaya
g)      menjamin akuntabilitas  dan memastikan  bahwa sumber daya alam tidak di eksploitasi secara berlebihan
h)      melakukan pelatihan untukmembekali pengetahuan masyarakat
i)        melakukan promosi penggunaan lahan dan kegiatan yang memperkuat karakter landskap, sence of place, dan identitas  masyarakat setempat.
13.  Contoh dari pariwisata berkelanjutan:
produk pariwisata yang diciptakan sesuai dengan prinsip pariwisata yang berkelanjutan adalah Skyrail Rainforest Cableway, yaitu gondola (kereta gantung) yang  menghubungkan pinggiran kota Cairns Caravonica di atas Taman Nasional Barron Gorge ke Kuranda, Queensland. Membentang sepanjang 7,5 km di atas Taman Nasional Barron Gorge, Skyrail menawarkan pengalaman perjalanan dengan gondola  di atas hutan tropis. Di sini, wisatawan turun dari gondola dan berjalan kaki menikmati informasi-informasi yang disediakan dan dipandu oleh guide. Skyrail dibuka untuk umum pada tahun 1995.

14.  Ekoefisiensi adalah usaha pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan dampak pada kelestarian lingkungan dan tetap menjaga efisiensi proses produksi untuk menghasilkan produk yang optimal