Indonesia merupakan Negara agraris
dengan sumber daya alam yang melimpah, sehingga potensi pertanian di Indonesia
sangat mendukung. Indonesia juga terbentang pada garis khatulistiwa yang
memiliki iklim tropis, sinar matahari yang cukup, tingkat kelembaban udara yang
ideal, serta budaya masyarakat yang mencintai keanekaragaman hayati. Indonesia
pun menjadi lirikanbagi negara-negara asing terutama pada sektor pertanian.
Pertanian merupakan sebuah sektor yang
memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena inilah yang menjadi
dasar penyedia sandang, pangan, dan papan dalam menjalankan kehidupan. Selain
itu, sektor pertaniandi Indonesia menjadi tumpuan kehidupan masyarakat pada
umumnya, karena Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak warga
negara Indonesia yang bermata pencaharian sebagai petani.
Dalam sektor pertanian ini, peran
teknologi sangat diperlukan untuk keberhasilan produktivitas usaha tani. Apalagi
seiring bertambahnya jumlah penduduk, otomatis kebutuhan akan semakin
meningkat. Terlebih kebutuhan akan pangan. Sebab tanpa pangan, masyarakat tidak
akan dapat hidup. Serta bagus tidaknya ketahanan pangan suatu negara itu dapat
menjadi indikator keberhasilan suatu negara. Hal ini membuat dunia pertanian
harus bekerja lebih keras untuk meningkatkanproduktivitas pertaniannya melalui
berbagai teknologi yang canggih. Tahap demi tahap dilakukan supaya produksi
yang dihasilkan dapat memuaskan.
Perlu
diketahui bahwa kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun, termasuk
pertanian, tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Sebagaimana revolusi
pertanian yang didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara baru dalam
bidang pertanian. A.T.
Mosher (Mubyarto, 1989;235) menganggap bahwa teknologi yang senantiasa berubah
itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan pertanian.
Apabila
tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti.
Produksi terhenti kenaikannya, bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan
tanah atau karena kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang
semakin merajalela.
Teknologi
sering diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan keterampilan di bidang
industri. Tetapi A.T.
Mosher (1965;93) mengartikan teknologi pertanian sebagai cara-cara untuk
melakukan pekerjaan usaha tani. Didalamnya termasuk cara-cara bagaimana petani
menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta memelihara
ternak. Termasuk pula didalamnya benih, pupuk, pestisida, obat-obatan serta
makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat dan sumber tenaga. Termasuk
juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga petani dan
tanahnya dapat digunakan sebaik mungkin.
Lalu, bagaimanakah
perkembangan teknologi pertanian di Indonesia? Perlu kita ketahui bahwa, pertaniandi
Indonesia berkembang sesuai dengan pengetahuan masyarakat. Pertamakali yang dilakukan
adalah bercocok tanam secara berpindah-pindah. Kemudian berkembang menjadi system pertanian tradisional, dimana dalam penerapann ya menggunakan
pupuk organik, tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, sehingga produktivitasnya masih
rendah. Dari system pertanian tridisional kemudian berkembang menjadi system pertanian konvensional. Pertanian konvensional merupakan salah satu bentuk perkembangan Revolusi hijau
yang
dapat membuat produksi
tanaman semakin meningkat, akan tetapi dengan adanya revolusi hijau ini lingkungan menjadi rusak akibat pemakaian bahan kimia, sehingga hal itu bisa sangat merugikan. Kemudianpertanian
konvensional berkembangmenjadipertanianberkelanjutan yang berbasisagroekologi,
di mana kegiatan pertanian dikerjakan dengan menggunakan teknologi canggih,
tetapi tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.
Seiring
berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dengan pesat. Segala sesuatu akan lebih
efisien apabila menggunakan teknologi. Selain dapat menghemat waktu, teknolog ijuga bias membuat
perkerjaan lebih cepat terselesaikan. Perkembangan teru smenunjukan
perubahan
yang pesat. Tampak sekali saat ini
perbedaan antara pertanian zaman dahulu dengan pertanian zaman sekarang. Contohnya pada zaman dahulu kita masih
menggunakan segala sesuatunya dengan sederhana untuk bercocok tanam, seperti mencangkul, tetapi sekarang bercocok tanam pun bias dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin yang
canggih, seperti mesin penanam padi.
Lalu, bagaimanakah keadaan pertanian Indonesia saat ini? Kondisi
pertanian di Indonesia, kini terasa cukup memprihatinkan. Di mana Indonesia
yang dikenal sebagai negara agraris (negara yang maju pertaniannya), sekarang
malah mengimpor makanan pokoknya dari negara lain. Padahal, sebenarnya rakyat dan bumi kita yang tercinta ini
masih dapat memenuhi kebutuhan beras untuk makan kita sehari-hari. Bukan hanya
beras tetapi hasil pertanian lain pun mengalami nasib yang demikian. Mengapa
hal tersebut dapat terjadi? Salah satu penyebabnya adalah lahan pertanian yang
kian menyusut akibat pembukaan lahan untuk perumahan.
Indonesia
adalah negara produsen beras ketiga dunia setelah China dan India. Kontribusi
Indonesia terhadap produksi beras dunia kira-kira sebesar 8,5% (51 juta ton).
Produksi beras Indonesia yang begitu tinggi tersebut belum bisa mencukupi
kebutuhan penduduknya. Dilihat dari semua aspek, kondisi Indonesia sendiri
masih banyak kekurangan. Kekurangan tersebut bukan semata berasal dari
pemerintahannya saja tetapi juga penduduknya.
Faktor-faktor
yang menyebabkan pemerintah Indonesia harus mengimpor beras dan hasil pertanian
lainnya diantaranya yaitu akibat meningkatnya jumlah penduduk yang tidak
terkendali,meskipun sudah ada program Keluarga Berencana dari pemerintah,
tetapi tetap saja kenaikan jumlah penduduk ini cukup tinggi. Dengan banyaknya
penduduk, maka makanan pokok yang dibutuhkan juga bertambah, sehingga hasil
pertanian dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Selain
itu faktor cuaca juga menentukan seberapa banyak hasil panen dalam bertani.
Cuaca yang tidak menentu, seperti pergeseran musim hujan dan musim kemarau
menyebabkan petani kesulitan dalam menetapkan waktu yang tepat untuk mengawali
masa tanam,sehingga tanaman yang ditanam mengalami pertumbuhan yang tidak wajar
dan mengakibatkan gagal panen. Peristiwa ini sering terjadi di hampir setiap
daerah di Indonesia dan membuat petani yang miskin menjadi semakin miskin karena kegagalan panen tersebut.
Selain itu, masih
ada beberapa faktor lagi yang membuat Indonesia harus mengimpor beberapa hasil
pertanian,khususnya beras, seperti lahan pertanian yang semakin sempit, kemajuan teknologi, dan merebaknya industri
di Indonesia.Hal itu membuat pertanian yang
menggunakan metode sederhana ini semakin memudar keberadaanya. Karena jika
menggunakan metode sederhana, membutuhkan lahan yang cukup luas. Persawahan yang membentang luas di tiap daerah kini
mulai terkikis tergantikan pabrik-pabrik yang mungkin kurang bersahabat dengan
alam.
Membahas tentang pertanian Indonesia
sama saja kondisinya dengan pertanian di Bogor. Ya, karena Bogor termasuk
wilayah Indonesia. Banyak sekali mall
dan pabrik yang menghiasi kota yang dikenal sebagai kota hujan ini. Sawahnya
kini tinggal beberapa hektar saja, mungkin kita bisa menghitungnya dengan jari.
Tidak perlu jauh-jauh sampai ke Kota Bogor, di Kabupaten Blora pun apabila kita
amati lahan pertaniannya juga berkurang akibat alih fungsi lahan pertanian
menjadi kompleks perumahan. Memang agak berlebihan, namun itulah yang sebenarnya
terjadi.
Mengapa yang dibahaskota Bogor, karena
mungkin
dengan
istilahnya
yaitu
“kota
hujan”
menjadi
tersugesti
bahwa Bogor pasti
memiliki
persediaan air yang banyak,begitu
pula sawahnya. Namun,
kini Bogor pun tidak
bias
mengelakkan
cepatnya
laju
industrialisasi yang ingin
menyusup
kedalamnya, sehingga
industrialisasi pun terjadi
di Bogor. Namun,kita harus berbangga pada petani yang masih
mau
mempertahankan
pekerjaannya
dan
menjadikannya
sebagai tempat
mereka
untuk
mencari
sesuapnasi, karena
ditengah
banyak
orang yang ingin
bekerja
di
industry
dan
ditengah
ketidakjelasan
nasib
petani, masih
ada
yang ingin
mempertahankan
pekerjaannya
sebagai
petani, sehingga
kita
tidak
kehilangan
makanan
pokok yang sudah
dari
dahulu
menjadi
kebiasaan
kita.
Di Bogor juga terdapat institut yang bergerak
dipertanian
yaitu
Institut
Pertanian Bogor (IPB),
sehingga masih ada harapan generasi baru yang akan
memajukan
pertanian
dengan
menggunakan
teknologi
canggih yang ramah
lingkungan. Bukan
bermaksud
untuk
promosi, tetapi menurut saya ini merupakan
suatu
tonggak
untuk
memberikan
semangat
bahwa
pertanian
masih
diperhatikan
dan
juga
pertanian
adalah
sector
utama
dalam
negeri yang juga
berpengaruh
pada
banyaknya jumlah produksi pertanian Indonesia yang juga turut memengaruhi
tingkat perekonomian
Indonesia.
Pemerintah
juga diharapkan memperhatikan nasib para petani yang sama memprihatinkannya
dengan kondisi pertaniannya. Semestinya harus ada penyuluhan dan pembekalan
pengetahuan tentang pertanian kepada petani itu. Seperti bagaimana cara
bertanam yang bersahabat dengan alam dengan menggunakan teknologi
(agroekologi), sehingga produktivitas pertanian memberikan lebih banyak
keuntungan dibandingkan dengan kerugiannya. Namun,perlu diperhatikanteknologi yang digunakantidak membahayakan alam. Dan
itu berlaku untuk kita semuanya, yaitu mengambil keuntungan tanpa merusak alam.
Sehingga tercipta keserasian dan keseimbangan alam, dan kita pun bisa hidup
sejahtera. Selain itu, juga memberikan jaminan hidup bagi petani, dimana petani
dapat memelihara alat pertaniannya dan dalam kegiatan bertani pun dapat
dilakukan dengan lancar.Dan
juga diharapkan seluruh daerah di Indonesia melakukan
hal yang sama
yaitu
melestarikan
pertanian
ditengah
menggilanya
industrialisasi. Budayakan
pertanian yang modern,
tetapi jangan sampai meninggalkan budaya yang lama.
Dengan
demikian, kebutuhan
pangan
masyarakat
dapat
terpenuhi
tanpa
harus
mengimpor
dari
negara lain, yang pastinya
bias
saja
merugikan
kita, dan
menguntungkan
bangsa lain. Oleh karena itu, tingkatkanlah rasa kepedulian
terhadap
sesuatu yang sekilas
tidak
penting
menurut
kita, tetapi
tanpa
kita
sadari
hal
tersebut
justru sangat
penting
bagi
kita.Pertanian
memang
sangat
penting
bagi
petani, tetapi
apakah
pertanian
penting
juga
untuk
kita?
Ingat, makanan
pokok
kita
adalah
hasil
dari
pertanian, mungkin
akan
sulit
untuk
mengubah
sesuatu yang sudah
menjadi
kebiasaan
kita, maka
lestarikanlah
pertanian untuk meningkatkan
produktivitas pertanian Indonesia agar kembali jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DON'T RUSUH!