Disusun Oleh :
Devi Septiana
XII.IPS.4 / 04
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara
agraris yang terkenal. Namun, di tengah kepopuleran sebagai negara agraris yang
kaya ternyata masih ada masalah pangan
yang belum bisa terselesaikan. Hingga kini, ketahanan pangan Indonesia masih
dinilai kurang ketersediaannya sedangkan kebutuhan pangan masyarakat meningkat
seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
Negara yang sebagian besar
masyarakatnya bertumpu pada sektor agraris masih belum mampu mengembangkan
teknologi pangan yang diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pertanian
sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya mengingat bahwa nasi
adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Dibutuhkan peran yang besar bagi
segala komponen masyarakat, khusunya petani untuk terus meningkatkan kualitas
dan kuantitas kebutuhan pangan.
Pengembangan dan penerapan
teknologi pertanian bisa mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya bagi para
petani. Dengan kata lain, para petani tetap bisa memiliki andil besar untuk
meningkatkan produktivitas pertanian sehingga tidak ada lagi petani yang
terbuang karena mesin teknologi yang bisa menggantikan peran mereka.
Oleh karena itu, teknologi
pertanian perlu diciptakan dan dikembangkan oleh masyarakat agar ketersediaan
pangan terus ada dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
1.2
Rumusan Masalah
• Bagaimana pengembangan teknologi
pertanian Indonesia?
• Bagaimana pengaruh dari teknologi
pertanian terhadap ketahanan pangan Indonesia?
1.3
Tujuan
• Untuk mengetahui pengembangan teknologi
pertanian Indonesia
• Untuk mengetahui pengaruh dari
teknologi pertanian terhadap ketahanan pangan Indonesia
1.4
Manfaat
•Dapat memahami pengembangan teknologi
pertanian Indonesia
•Dapat memahami pengaruh dari teknologi
pertanian terhadap ketahanan pangan Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan Teknologi Pertanian Indonesia
Teknologi pertanian adalah penerapan
dari ilmu-ilmu terapan dan teknik pada kegiatan pertanian. Pada awalnya,
teknologi dibuat oleh manusia untuk mempermudah berbagai pekerjaan yang
dilakukan. Saat ini, berbagai teknologi
ditemukan oleh manusia dan mulai berkembang pesat, mulai dari bidang
transportasi hingga informasi tidak terkecuali dunia pertanian.
Sebelumnya, penggunaan alat dan mesin
pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan
perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih
sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan
logam. Di Indonesia, perkembangan teknologi pertanian sebenarnya sudah sangat
lama seperti alat pertanian cangkul, sabit, ani-ani dan alat lainnya sudah
dapat menjadi contoh teknologi pertanian, yang pada zamannya sangat membantu
kehidupan petani. Dari perkembangan tersebut, kebutuhan pangan masyarakat
semakin meningkat sedangkan ketersediaan pangan terbatas sehingga mengalami
krisis pangan dan berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Indonesia.
Faktor yang menyebabkan krisis pangan
adalah kualitas SDM yang masih kurang, melihat juga kualitas teknologi pangan
yang terbelakang dibandingkan negara-negara lain, hal ini akan mempengaruhi
hasil panen petani yang nantinya harga-harga komoditi pangan naik tajam. Faktor
lainnya adalah keterbatasan lahan yang berakibat pada kinerja para petani
menurun. Sedangkan tuntutan kepada pertanian untuk menghasilkan komoditi pangan
sangatlah besar mengingat populasi penduduk Indonesia yang terus meningkat.
Sebagai contoh luas lahan pertanian Indonesia sama dengan Vietnam, tetapi
jumlah penduduk Negara ini hampir tiga kali lipat jumlah penduduk mereka dan
pada akhirnya setiap petani di Indonesia hanya bisa memiliki lahan yang luasnya
terbatas.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.
68 Tahun 2000 tentang Ketahanan Pangan menegaskan bahwa untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi salah satunya dengan mengembangkan teknologi produksi
pangan. Sehubungan dengan hal tersebut, berbagai teknologi alsintan atau alat
mesin pertanian mulai gencar diciptakan dan dikembangkan masyarakat demi
ketersediaan pangan Indonesia. Diharapkan perubahan dari sistem tradisional ke
sistem permesinan akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan produktivitas pertanian
sehingga ketahanan pangan Indonesia tercapai. Teknologi pertanian terdiri dari
mesin pompa air, benih unggul hybrida, pupuk kompos, dan handtractor. Peranan
adanya teknologi pertanian (mekanisasi pertanian) adalah mempertinggi efisiensi tenaga manusia,
meningkatkan derajat dan taraf hidup petani,
menjamin kenaikan kuantitas dan kualitas serta kapasitas produksi
pertanian, memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani yaitu dari tipe pertanian
untuk kebutuhan keluarga(subsistence farming) menjadi tipe pertanian perusahaan
(commercial farming), mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat
agraris menjadi sifat industri.
Teknologi jadi bagian penting dalam
pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan Indonesia. Teknologi perlu
diperhatikan mengingat untuk mengimbangi
berkurangnya lahan pertanian. Sehingga dalam penerapannya tidak
memengaruhi peran petani. Kualitas para petani perlu juga diperhatikan untuk
mengolah lahan pertanian seperti diberikan pengetahuan agar mampu memajukan
jumlah komoditi pertanian. Dengan melihat contoh-contoh negara lain yang
belahan sempit namun teknologinya mampu menolong masalah tersebut dapat
memberikan motivasi bagi Indonesia. Dapat dipastikan bahwa jika teknologi
pertanian yang cocok tersebut telah dikembangkan dan diterapkan di Indonesia,
maka ketahanan pangan atau swasembada pangan akan berhasil tercapai.
2.2 Pengaruh dari Teknologi Pertanian terhadap Ketahanan
Pangan Indonesia
Ketahanan pangan
didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang
tecermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata, terjangkau, dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal. Ketahanan
pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi,
dan konsumsi. Sehingga dalam pencapaiannya dibutuhkan suatu terobosan yang bisa
meningkatkan ketersediaan pangan di Indonesia, salah satunya yaitu teknologi.
Sedangkan komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan
yaitu kecukupan ketersediaan pangan, stabilitas ketersediaan pangan tanpa
fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun, aksesibilitas atau
keterjangkauan terhadap pangan serta kualitas atau keamanan pangan.
Teknologi pertanian memiliki pengaruh
yang besar terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Teknologi tersebut dapat
membantu petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian sehingga hasil panen
lebih melimpah. Mesin dan teknologi yang ditemukan juga digunakan untuk meningkatkan hasil mutu
pertanian. Jika Indonesia menerapkan teknologi pertanian dalam mengelola lahan
pertaniannya, maka produktifitas pertanian dalam negeri akan melonjak pesat dan
dapat meningkatkan ketahanan serta kemandirian pangan yang selama ini menjadi
cita-cita bangsa Indonesia.
Walaupun pada realitasnya, teknologi
pertanian bisa mengurangi peran petani secara keseluruhan karena telah
digantikan teknologi yang canggih. Sehingga, kesejahteraan petani menjadi
menurun. Padahal petani memegang peranan yang sangat strategis dalam ketahanan
pangan. Disinilah perlu sekali peranan pemerintah dalam melakukan pemberdayaan
petani. Teknologi pertanian tentu yang benar-benar bisa dikerjakan petani di
lapangan, sedangkan penguasaan teknologinya dapat dilakukan melalui penyuluhan
dan penelitian. Dengan cara tersebut diharapkan akan berkontribusi langsung
terhadap peningkatan usaha tani dan kesejahteraan petani.
2.3 Opini Penulis
Teknologi pertanian jika sudah bisa
dimanfaatkan dengan baik seperti di negara maju akan menghidupkan kembali masa
kejayaan Indonesia menjadi negara swasembada pangan, khususnya padi. Kita bisa
mengambil contoh negara Jepang yang maju akan teknologinya yang tidak hanya
mengarah pada teknologi transportasi dan komunikasi. Namun, mereka
berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang sangat canggih untuk
pertaniannya. Sehingga, mereka akan terbantu dan produktivitas pertanian terus
meningkat. Selanjutnya, peningkatan kualitas dan kuanititas pertanian
diharapkan kehidupan masyarakat pun terjamin kesejahteraannya dan petani lebih
bisa menjadi agen pertanian di masa depan dengan dibarengi kecanggihan
teknologi. Sehingga, ketahanan pangan yang dicita-citakan akan tercapai dan
hasil padi tidak lagi bergantung dengan negara lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Teknologi pertanian memiliki peranan
penting terhadap ketahanan pangan. Namun sejatinya, petani memegang peranan
yang sangat strategis dalam ketahanan pangan di samping teknologi pertanian
yang bisa membantu pekerjaan mereka seperti traktor. Sehingga dalam
penerapannya tidak ada yang dirugikan , misalnya para petani yang semakin
terbuang dan terkucilkan dikarenakan berkembangnya mesin pertanian yang lebih
maju.
Sedangkan komponen yang harus dipenuhi
untuk mencapai kondisi ketahanan pangan adalah kecukupan ketersediaan pangan,
stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari
tahun ke tahun, aksesibilitas atau keterjangkauan terhadap pangan serta
kualitas atau keamanan pangan.
3.2 Saran
Penerapan teknologi pertanian merupakan
langkah konkret peningkatan produktivitas pangan nasional. Teknologi pertanian
harus bisa ditingkatkan dan dikembangkan untuk memenuhi ketahanan pangan di
Indonesia karena pangan merupakan salah satu pengukur tingkat kesejahteraan
bagi Indonesia. Sementara itu, pihak pemerintah perlu memberikan pengetahuan
tentang tata cara meningkatkan kualitas produksi pertanian kepada petani.
Sedangkan, teknologi sebagai media untuk membantu petani mencapai hal tersebut
yaitu pencapaian ketahanan pangan di Indonesia. Transfer teknologi berproduksi
tinggi kepada mereka akan mampu mempercepat dan meningkatkan produktivitas
usaha tani. Sehingga, harus ada penanganan serius dari segala komponen baik
pemerintah maupun masyarakat untuk memperbaiki ketahanan pangan di negeri
tercinta kita ini.
Daftar
Pustaka :
1.
Andrians, D.D. 2011. Alat-Alat Mekanisasi
Pertanian Pada Budidaya Tanaman Padi. Malang:Universitas Brawijaya.
2.
Sholihin, Dzaki. 2013. Penerapan Teknologi Pertanian: Langkah Konkret
Peningkaan Produktifitas Pangan Nasional. Diambil pada tanggal 7 Februari 2018 pukul 18.05 WIB dari:
http://kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DON'T RUSUH!