Daftar
isi
HALAMAN
JUDUL..............................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................................ii
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN.......................................................................................................iii
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................................iv
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................................2
C.
Tujuan...................................................................................................................................2
D.
Manfaat.................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Sejarah islamisasi di kota
Blora............................................................................................3
B. Eksistensi
Masjid Baitunur untuk Blora di masa lalu dan masa
kini.................................15
C. Isu yang terkait dengan pengrenovasian
masjid Baitunur..................................................19
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan..........................................................................................................................21
B.
Saran.....................................................................................................................................21
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................................22
LAMPIRAN
Latar
Belakang
Masjid Agung Baitunnur Blora adalah aset religi
Kabupaten Blora yang menjadi ikon religus sekaligus
representasi bahwa Blora adalah kota yang berpancasila. Masjid Agung Baitunnur
Blora yang berada di kawasan Alun-alun Blora menjadi salah satu wisata religi
Blora dengan nuansa yang menyejukkan.
Masjid
Baitunnur beralamat di Kelurahan Kauman, Kecamatan Blora, tepatnya di jantung
Kota Blora karena bersebelahan dengan Alun-alun Kota Blora. Kompleks masjid ini
terdiri atas bangunan induk dan serambi. Bangunan induk beratap susun tiga.
Pada bagian puncaknya terdapat mustoko dari logam. Komponen artefak kuno yang
terdapat di masjid dan serambi antara lain mimbar dari kayu berukir, maksurah,
dan 2 buah bedug. Selain itu terdapat prasasti berhuruf Jawa di atas ambang
pintu masuk ke ruang utama dan angka tahun 1892 di daun pintu.
Pada pintu selatan terdapat angka
tahun 1822 dan pintu sebelah utara 1310 H. Masjid ini dibangun pada tahun 1722
dan pelaksanaan pemugaran pertama dilakukan oleh Bupati R.T. Djajeng Tirtonoto
pada tahun 1774 dengan Surya Cengkala “Catur Pandhita Sabdaning Ratu”. Pada
tahun 1968 dan 1975 dipugar oleh Bupati Supadi Yudhodarmo dengan tambahan
bangunan menara. Pada mimbar terdapat angka tahun dengan huruf Arab dan Jawa,
dan terbaca 1718.
Sesuai
dengan karakteristik masjid negara di Jawa mungkin juga di Indonesia, ada
kaitannya dengan makam orang-orang yang dianggap penting seperti para raja dan
wali. Tidak jauh dari Masjid Agung Blora, terdapat makam Sunan Pojok yang
dianggap sebagai pendiri masjid ini. Sunan Pojok yang dimakamkan di Makam
Gedong Blora, Jl. Mr. Iskandar 1/1 Blora, atau sebelah selatan Alun-alun Blora,
merupakan makam pindahan yang dilakukan oleh R.T. Djojodipo, putra Sunan Pojok
Blora.
Sejarah
Blora memang tak lepas dari berdirinya Masjid Agung Baitunnur Blora sebagai
salah satu aset dan khazanah budaya Islam dan aset religi Blora. Masjid ini
merupakan salah satu wujud religiusitas Blora yang berwujud apik di pusat Kota
Blora.. Dalam
sejarahnya, Masjid Agung Baitunnur Blora adalah salah satu “masjid tertua di
Blora”. Masjid Agung Baitunnur Blora ini, berdiri sekitar tahun 1613-1645 saat
zaman Mataram yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Agung. Sebelum dikenal
sebagai Masjid Agung Baitunnur yang artinya masjid besar rumah cahaya ini dulu
namanya adalah Masjid Doro Ndekem atau merpati yang duduk. Sebab, saat
berdirinya Masjid Agung Baitunnur Blora ini konon letak tanahnya lebih rendah
daripada Alun-alun Blora.
Sehingga tampak seperti burung
merpati yang sedang duduk yang akhirnya masyarakat memberi nama Masjid Doro
Ndekem sebelum dinamakan sebagai Masjid Agung Baitunnur Blora.. Berdirinya
Masjid Agung Baitunnur Blora tak lepas dari kisah dan perjuangan Pangeran Pojok
atau Sunan Pojok Blora sebagai salah satu tokoh spiritual Blora. Sebagai daerah
yang kebanyakan penduduknya beragama Islam, maka saat itu Sunan Pojok yang saat
itu merupakan salah satu panglima perang, memutuskan membangun masjid di
seputar Alun-alun Blora..
Berdasarkan Latar Belakang di atas
dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
Sejarah Islamisasi di kota Blora
2. Bagaimana
Eksistensi Masjid Baitulnur untuk Blora di Masa dulu dan kini
3. Bagaimana
Isu yang terkait dengan Pengrenovasian Masjid Baitulnur Blora
BABII
PEMBAHASAN
A.Sejarah
islamisasi di kota Blora.
Peroses islamisasi di Blora terjadi
pada saat zaman kerajaan Mataram yang rajanya yaitu Paku Buwono I Pada saat itu
daerah Blora adalah daerah yang terpencil, dan dikelilingi oleh hutan jati.
Maka sangat sulit untuk memasuki wilayah Blora ini.Maka dari itu raja mataram
islam mengutus panglima perangnya yaitu Pangeran
Suroboyo, Pangeranb Surabahu, Pangeran Sedah, Syaikh
Amrullah
Abdurrachim untuk menyebarkan agama
islam di Blora .Kemudian mereka berangkat dari kerajaan Mataram islam untuk
menuju ke Blora .Tidak mudah memang menuju ke Blora, mereka harus melewati
hutan-hutan jadi yang rimbun dan bermalam di sana untuk melanjutkan perjalanan
mereka.Setelah tiba di Blora , mereka di sambut dengan antusias oleh masyarakat
Blora .Mereka mendapat tawaran untuk
menginap di sana .Lalu Mereka menjalankan
tugas mulianya untuk
menyebarluaskan agama islam .
Pangeran
Pojok ketika menjadi panglima perang mendapat dua tugas pokok. Yaitu
mengamankan sebagian wilayah Pati, Tuban, Surabaya dan Pasuruan dari pengaruh
kraman (pemberontakan). Sunan
Pojok pada tahun 1619 juga diangkat sebagai Adipati Tuban dengan gelar Pengeran
Sedah. Meski mendapat itu, tak banyak rakyat yang memanggilnya dengan nama ini.
Karena kedekatannya dengan rakyat, sang adipati justru dipanggil dengan nama
Pangeran Pojok.Lalu mereka di Blora lebih akarab di panggil masyarakat Blora
dengan nama Sunan Pojok. Selama 42 tahun ia menjadi Adipati TubanSebagai
Adipati Tuban, ia mampu mengondisikan dari para pemberontak yang akan menyerang
Mataram, dan ingin berdiri sendiri menjadi kerajaan. Ia selalu mengusahakan
wilayah Tuban sebagai wilayah yang aman, tenteram serta makmur. Sunan Pojok yang mempunyai garis k
eturunan dari Sunan Kudus, ini namanya sudah cukup dikenal.
BAB III
PENUTUP AKesimpulan
Islamisasi di kota Blora meninggalkan
banyak sejarah dan bangunan bersejarah yang bernuansa keislaman seperti masjid
Baitunur dan makam Sunan Pojok Masjid Baitunur adalah masjid yang ada di kota
Blora pertamakali. Masjid ini dibangun oleh ulama yang menyebarkan agama islam
di kota Blora yang merupakan pangeran pojok,yaitu panglima perang kerajaan
Mataram di Blora beliau dikenal dengan sunan pojok.Sunan pojok sangat berperan
penting dalam perkembangan kota Blora. Karena jasa beliau begitu besar untuk
kota Blora, maka makam beliau yang terletak di pojok alun-alun yang kita kenal
dengan makam sunan pojok,kini ramai dikunjungi dan diziarahi banyak orang
Kita sebagai masyarakat Blora seharusnya
merasa bangga terhadap budaya yang kita miliki, termasuk bangunan bersejarah
yang kit miliki seperti Masjid Baitunur Blora.Jangan malah bersikap ke barat
bartan dan kekorea koreaan yang budaya mereka ini sangat dekstruktif sekali.
B.Saran
Saya sebagai penyusun ini sangat
menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk
itu kami meminta kepada saudara saudari semuanya untuk memberikan saran,
kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang
lebih baik. agar manfaat dari makalah ini dapat diambil penyusun dan
orang yang membacanya
Daftar
Pustaka
Santoso ,Budi 2008.Masjid Kuno di Jawa Tengah.Pemerintah
Provinsi Jateng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah
Setiono, Andi 2011.Ensiklopedi
Blora Alam,Budaya dan Manusia. Buku 3 Pemerintah
, Sosial Dan Ekonomi.
................................
.Eksiklopedi Blora Alam,Budaya , dan Manusia Buku 5 Arsitektur,cagar Budaya dan Topografi
Referensi maya:
http://www.murianews.comcerita-masjid-agung-baitunnur-blora-yang-juga-disebut-masjid-doro-ndekem.html/diakses tanggal 12
maret 2017
http://www.harianblora.com/2015/04/masjid-agung-baitunnur-blora-aset.html/di akses pada 3 April 2017
http://infoku18.blogspot.co.id/2011/08/masjid-baitunnur-blora-infoku-edisi-15.html/ di akses pada 1 Januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DON'T RUSUH!