Gambaran perbandingan
kekuatan maritim nusantara berdasarkan periodesasi waktu dengan memperlihatkan
faktor-faktor utama yang menyebabkan perbedaan itu, dan penjelasan bahan
pembelajaran yang penting bagi pembangunan kedaulatan maritim nasional dalam konteks
kekinian?
Sejarah maritim Indonesia dibuktikan dengan kejayaan –kejayaan
kerajaan yang ada di nusantara dalam melakukan aktifitas dilaut seperti
perdagangan, diplomasi dan perluasaan kekuasaannya pada waktu lampau.
Kerajaan sriwijaya dan kerajaan
majapahit merupakan bukti sejarah maritim Indonesia yang pernah berjaya pada
masanya. Kerajaan Sriwijaya pernah pula menjadi pusat pendidikan dan
pengembangan agama Budha pada 617 mengadakan hubungan dengan
raja Dewapaladewa dari India pada tahun 860 M. Kerajaan Sriwijaya
mengalami puncak kejayaan pada tahun 850 M. Masa kejayaan berlangsung selama
pemerintahan Raja Balaputradewa, di mana rakyat hidup tenteram dan makmur.
Kekuatan armada lautnya, Sriwijaya mampu
mengusai lalu lintas perdagangan antara India dan Cina, serta menduduki
Semenanjung Malaya, Jawa, dan Borneo. Pada abad ke-8, Sriwijaya telah mampu
menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara yang menjadi pusat transit
perdagangan antara barat dan timur.Sriwijaya juga menghasilkan berbagai macam
hasil bumi, hingga memiliki relasi dagangnya dengan Cina, India yang pada
waktu itu merupakan komoditas utama perdagangan lintas kerajaan di perairan
selat malaka bahkan sampai ke laut china selatan dan samudra hindia.
Kerajaan sriwijaya
mulai mengalami penurunan pada abad ke XI Masehi ini ditandai dengan Raja
Balaputradewa wafat, tidak ada lagi raja yang cakap memerintah sehingga secara
politis membuat sistem pemerintahan kerajaan sriwijaya mengalami penurunan
pengaruh terhadap rakyat serta daerah-daerah kekuasaannya .
Letak Palembang yang jauh dari laut membuat
kapal-kapal tidak mau singgah dan mencari tempat lain untuk berlabuh hal ini
sangan mempengaruhi juga sentralisasi kegiatan ekonomi kerajaan sriwijaya.
Banyak wilayah bawahan yang melepaskan diri, misalnya Jawa Tengah dan Melayu.
Selain hal tersebut diatas masa kemunduran dan keruntuhan sriwijaya juga datang
dari luar seperti serangan dari kerajaan lain, seperti dari Kerajaan
Colamandala, India Selatan (1017 M); ekspedisi Pamalayu dari Kerajaan Singasari
(1275 M), dan serangan Majapahit (1377 M) yang mempercepat runtuhnya peradaban
kerajaan sriwijaya sebagai kerajaan maritim[1]
'Setelah kerajaan
sriwijaya mengalami kemunduran peran kerajaan sriwijaya di ambil alih oleh
kerajaan majapahit yang mulai memperkuat armada angkatan lautnnya untuk
melakukan ekspansi ke seluruh penjuru perairan. Puncak kejayaannya pada masa
kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389 yang
kekuasaannya meliputi Nusantara, Desantara Indocina, dan Dwipantara Cina dan
India.
Perluasan wilayah ini dicapai berkat politik
ekspansi yang dilakukan oleh Patih Mangkubumi Gadjah Mada. Majapahit disegani
di dunia. Di Asia ditakuti Kekaisaran Tiongkok China karena pada abad itu hanya
ada dua Kerajaan besar, yaitu Tiongkok dan Majapahit. Kendali Senopati
Sarwajala Mpu Nala mengerakkan kapal-kapal perang Kerajaan Majapahit yang
mampu menaklukkan satu demi satu pulau-pulau dan negara-negara di kawasan
Nusantara demi terlaksananya Ikrar Sakti Sumpah Palapa. Sumpah Amukti Palapa
yang diucapkan Gajah Mada terbukti pada masa pemerintahan Sri Rajasanagara
(Hayam Wuruk) yang memerintah dari tahun 1350—1389 M. Dalam hal ini dapatlah
disimpulkan bahwa dengan adanya konsep persatuan dan kesatuan Nusantara (Sumpah
Palapa) yangkekuasaannya mencakup hampir seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia saat ini.
Kemerosotan Majapahit
pada abad ke-16, karena di pulau Jawa muncul Demak sebagai kerajaan maritim
baru. Pada jaman kejayaan kerajaan Islam Demak, di sepanjang pantai utara
Jawa juga berjaya kota-kota pelabuhan antara lain Tuban, Panarukan, Gresik,
Sedayu, Brondong, Juwana, Jepara, Demak, Semarang, Banten, Sunda yang sekaligus
perlahan melunturkan kebudayaan dan kejayaan kerajaan Hindu-Budha. Majunya
Sulawesi dengan pelaut Makasar dan Bugis pada abad 17 telah berlayar sampai ke
Kedah, Kamboja, Ternate dan Sulu (Filipina) dalam pelayaran dan perdagangan
dari berbagai suku bangsa yang ada di kawasan itu. Hal ini menyebabkan
penurunan kekuasaan Majapahit dalam hal perdagangan.
Kemundurankerajaan-kerajaan maritim di Nusantara di samping disebabkan oleh
persaingan atau konflik intern. Hal ini dimanfaatkan oleh bangsa
barat. Awal kejayaan kerajaan Majapahit tahun 1350-an,Tuban merupakan kota
dan pelabuhan terbesar di Nusantara yang menjadi pelabuhan berkumpul para
pedagang kaum borjuis kaya di Eropa abad 19yang dengan kekayaan dan para
pengawalnya yang besar mempunyai pengaruh dalam bidang politik dalam kerajaan.
Faktor
Politik dan Ekonomi
Dari perbandingan dua kerajaan maritim
terbesar di nusantara pada waktu itu yaitu kerajaan sriwijaya dan majapahit
yang bernah berjaya pada masanya dengan menjalankan visi maritim sebagai
kerajaan yang mendominasi dan menguasai pusat – pusat perdagangan serta
memperluas daerah kekuasaan sehingga disegani oleh kerajaan-kerajaan lain.
Faktor ekonomi dan politik sangat mempengaruhi pertumbuhan kerajaan sriwijaya
dan majapahit yang mampu bersaing dengan kerajaan lain dalam hal perdagangan
serta dapat berdiplomasi dengan baik sehingga sempat menjadi pusat perdagangan.
Pada saat ini Indonesia mempunyai visi besar mengembalikan kejayaan sebagai
bangsa maritim dengan jargon “Poros Maritim Dunia” Sebelum menjadi poros
maritim dunia, Indonesia harus lebih dulu menjadi sebuah negara maritim, dimana
sektor kelautan menjadi sentral kehidupan ekonomi dan pusat produksi utama.
Indonesia bukan negara maritim karena sebagian besar kehidupan masyarakat,
khususnya di lima pulau terbesar (Sumetra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua), tidak terpengaruh secara langsung oleh proses yang terjadi di lautan.
Kedaulatan Maritim Indonesia
Angkatan
Laut sebagai bagian utama dari kekuatan
laut secara universal mempunyai tiga peran
penting, yaitu peran militer, peran konstabulari dan peran
diplomasi. Pemikiran Booth itu didasarkan pada penelitiannya terhadap peran
Angkatan Laut sejak berabad-abad silam.
Peran militer Angkatan Laut dilakukan dengan
penggunaan kekuatan secara optimal untuk memenangkan
perang atau konflik bersenjata. Penggunaan kekuatan
tersebut dilaksanakan dalam rangka menegakkan kedaulatan negara di
laut dengan cara pertahanan negara dan
penangkalan melalui penyiapan kekuatan untuk perang, menangkal
setiap ancaman militer melalui laut, menjaga stabilitas
kawasan maritim, melindungi dan menjaga
perbatasan laut dengan negara tetangga[2].
Pememerintah harus
memperkuat komitmen untuk mengembalikan kejayaan maritim bangsa Indonesia,
pemahaman terhadap geopolitik dan geostrategis yang membawa
kesadaran bahwa masa depan dunia ada di Asia-Pasifik. Dalam waktu dekat masa
depan ekonomi dunia akan berada di Asia, karena tiga negara berekonomi terkuat
dunia ada di Asia, yaitu China, Jepang, dan India.
Pemerintahan saat ini
mengeluarkan doktrin politik luar negerinya, yakni menjadikan Indonesia sebagai
poros maritim dunia seperti juga yang pernah dilakukan patih gajah mada di
kerajaan majapahit dengan doktrin sumpah palapa yang mendorong semangat rakyat
serta kerajaan dalam memperluasa pengaruhnya secara politik maupun ekonomi.
Fakta menunjukan bahwa seluruh alur pelayaran dunia yang melalui jalur
strategis di Indonesia akan dipergunakan sebagai pendekatan diplomasi, terkait
dengan peran strategis Indonesia serta mplikasi dari pendayagunaan jalur-jalur
strategis di perairan Indonesia adalah munculnya tantangan lain dalam segi
pertahanan-keamanan di laut. Poros maritim tidak mungkin diwujudkan tanpa
didukung kekuatan TNI, khususnya matra laut dan udara yang tangguh dan
disegani.
Pelajaran berharga yang harus diingat pada
saat ini adalah sejarah keruntuhan kerajaan – kerajaan maritm di Indonesia yang
mengalami ancaman, gangguan , hambatan dan tantangan yang tidak bisa diatasi
oleh kerajaan sriwijaya dan majapahit. Trend kawasan asia pasifik menjadikan
posisi indonesia sebagai putri cantik yang diperebutkan oleh kekuatan-kekuatan
besar di asia pasifik.
Kekuatan negara-negara yang mempunyai
kepentingan besar terhadap kawasan pasifik seperti amerika china australia
jepang, korea selatan serta negara-negara yang berada pada kawasan tersebut
menjadi sebuah ancaman besar kalau tidak dipersiapkan oleh pemerintah dan
rakyat indonesia. Oleh karena itu untuk membangun Indonesia sebagai poros
maritim dunia membutuhkan komitmen serius pemerintah, di pusat maupun
daerah.
Mereka harus didukung
oleh DPR, DPRD, dan berbagai unsur lain seperti TNI, Polri, kejaksaan, media,
perguruan tinggi, dan seterusnya. Dalam perspektif kesisteman, upaya mewujudkan
gagasan poros maritim itu juga akan melibatkan perangkat undang-undang dan
peraturan baru yang kondusif, sosialisasi gagasan lewat berbagai media, serta
pembangunan infrastruktur baru –jalan raya, jembatan, pelabuhan modern yang
masif di berbagai daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DON'T RUSUH!