Assalamu’alaikum
wr.wb.
“Manajemen dan
Implementasinya dalam Organisasi”.
Betapa sangat pentingnya manajemen dalam pelaksanaan suatu organisasi. Untuk menunjukkan hal tersebut dapat kita misalkan yaitu dengan mengumpamakan setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola, mengatur organisasi sebuah Perusahaan misalnya, ormas atau perkumpulan olahraga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara formal, modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.
Betapa sangat pentingnya manajemen dalam pelaksanaan suatu organisasi. Untuk menunjukkan hal tersebut dapat kita misalkan yaitu dengan mengumpamakan setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola, mengatur organisasi sebuah Perusahaan misalnya, ormas atau perkumpulan olahraga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara formal, modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.
Jadi,
manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanaan,
perorganisasian, pengalaman dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Dengan
demikian untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui proses manajemen
tersebut, tentunya dimulai dari pada bagaimana memahami dirinya sendiri sebagai
manajer atau pimpinan tentang gaya atau seni yang akan ditetapkannya, bagaimana
kemampuan dan kecakapan yang dimilikinya dan srategi apa yang digunakan untuk
mempercepat proses pelaksanaan pencapaian tujuan tersebut, yang pada akhirnya
capaian yang diinginkan tersebut dapat berjalan secara efisien dan efektif atau
berdaya guna dan berhasilguna.
Manajemen
yang baik adalah bagaimana alur implementasinya dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, tanpa menimbulkan masalah dan sesuai dengan prinsip-prinsip
dan fungsi manajemen, namun demikian dalam kenyataan operasional dilapangan tidak
semudah dan segampang yang dibahas dalam berbagai teori manajemen itu sendiri.
A.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Dalam
menjalankan suatu organisasi apapun bentuknya, sudah barang tentu seorang
manajer harus memiliki dan memahami, kaedah-kaedah, prinsip-prinsip dan
konsep-konsep tentang manajemen, dengan demikian diharapkan mampu menjalankan
fungsi-fungsi manajemen. Agar dapat bergerak sesuai dengan alurnya maka
fungsi-fungsi manajemen diantaranya:
Perencanaan
Rencana-rencana
dibutuhkan untuk memebrika kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan
prosedur terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana
memungkinkan :
1.
Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdaya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan.
2. Para
anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konstisten dengan
berbagai tujuan terpilih, dan
3. Kemajuan
dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila
tingkat kemajuan tidak memuaskan.
Perencanaan
(Planning), adalah :
1) pemilihan
atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan
2) penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran
dan standar yang dibutuhkan untuk mencapi tujuan. Pembuatan keputusan banyak
terlibat dalam fungsi ini.
Pengorganisasian
Setelah para
manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-rencana atau
program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu merancang dan
mengembangkan
suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan berbagai program tersebut secara
sukses.
Pengorganisasian
(Organizing) adalah :
1. penentuan
sumberdaya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi,
2.
perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan
dapat ”membawa” hal-hal tersebut kearah tujuan,
3. penugasan
tanggung jawab tertentu dan kemudian,
4.
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tusanya. Fungsi ini menciptakan struktur formal dimana
pekerjaan di tetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.
Penyusunan
Personalia
Penyusunan
personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan,
serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalama lingkungan kerja
yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini manajemen
menentukan persyaratan-persyaratan mental, phisik, dan emosioanal untuk posisi
jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan dan spesifikasi
jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan dngan karakteristik
personalia tertentu. Seperti keahlian, pendidikan, umur, latihan, dan
pengalaman
Pengarahan
Sesudah
rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personaliannya, langkah
berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menujun tujuan yang telah
ditentukan. Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana, adalah untuk membuat
atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka
lakukan.
Pengawasan
Semua fungsi
terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pngawasan (controlling), atau
sekarang banyak digunakan istilah pengendalian. Pengawasan (controlling) adalah
penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Semua
fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanaka oleh manajer kapan saja dan
dimana saja kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan tekanan
untuk tife organisasi, jabatan-jabatan fungsional, dan tingkatan manajemen yang
berbeda. Satu atau lebih fungsi mungkin lebih ditekankan dari pada
fungsi-fungsi lain dengan adanya perbedaan tingkatan manajemen.
B.
Organisasi Sebagai Wadah Dalam Melaksanakan Kegiatan Manajemen
Pada umumnya organisasi dialokasikan dan ditugaskan di
antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Sedangkan pengorganisasian (organizing) adalah merupakan proses penyusunan
struktur organisasi yang sesuia dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya
yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Terdapat 2 (dua) aspek utama
dalam penyusunan struktur organisasi sebagai berikut :
a.
Departementalisasi
b. Pembagian
kerja
Departementalisasi
adalah
merupakan pengelompokan-pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi
agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling brhubungan dapat dikerjakan
bersama, hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi yang
ditunjuk oleh suatu bagan organisasi.
Sedangkan pembagian
kerja adalah uraian atau perincian tugas pekerjaan agar setiap individu
dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang
terbatas. Dengan demikian secara prinsip dalam kedua aspek tersebut diatas
merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Pelaksanaan
proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang
mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :
1) pembagian
kerja,
2)
departementalisasi (atau sring disebut dengen istilah depertementasi)
3) bagan
organisasi formal
4) rantai
pemerintah dan kestuan pemerintah
5)
tingkat-tingkat hirarki manajemen
6) saluran
komunikasi
7)
penggunaan komite
8) rentang
manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan.
Adapun
faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah
sebagai berikut :
1. Strategi
Organisasi untuk
mencapai tujuannya. Chandler telah menjelaskan hubungan strategi dan struktur
organisasi dalam studinya pada perusahaan-perusahaan industri di Amerika.
Dia pada
dasamya menyimpulkan bahwa "struktur mengikuti strategi". Strategi
akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun
di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi,
sehingga bila strategi berubabah maka struktur organisasi juga berubah.
2. Teknologi
yang digunakan. perbedaan
teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan
membedakan bentuk struktur organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobiI yang
mempergunakan teknologi industri masal akan memerlukan tingkat standardisasi
dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan industri pakaian jadi
yang mengutamakan perubahan mode.
3. Anggota
(karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan cara berpikir para
anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam
merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga
akan mernpengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara
satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi. Di samping itu, orang-orang
di luar organisasi, seperti pelanggan, supplier, dan. sebagainya perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.
4. Ukuran
organisasi. Besarnya
organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat
mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran organisasi, struktur
organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.
Sedangkan
unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1.
Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan
kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas
tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).
2.
Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi
untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3.
Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan
fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam orga¬nisasi.
4.
Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukkan lokasi
(letak) kekuasam pembuatan keputusan
5. Ukuran
satuan kerja menunjukkm jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja
Bentuk –
Bentuk Bagan Organisasi
Henry G.
Hodges mengemukakan empat bentuk bagan organisasi, yaitu :
1. Bentuk
piramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena sederhana, jelas dan
mudah dimengerti.
2. Bentuk
vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid yaitu dalam hal
pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak
sepenuhnya.
3. Bentuk
horizontal Bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran wewenang dan tanggung
jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
4. Bentuk
lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan
jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan dalam praktek.
Kesimpulan
Jadi,
kesimpulan dari pembahasan mengenai pemahaman dan pentingnya manajemen dalam
menjalankan kegiatan organisasi tersebut diatas, yaitu: Manajemen mempunyai
tujuan yang ingin dicapai, Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni,
Manajemen merupakan proses sistematis, terkoordinasi, terintegrasi, dan
kooperatif dalam memanfaatkan unsur - unsur 6M, Manajemen baru dapat
diterapkan, jika ada 2 orang atau lebih melakukan kerjasama dalam suatu
organisasi, Manajemen terdiri dari beberapa fungsi, Manajemen hanya merupakan
alat atau wadah dalam mencapai tujuan, Dalam implementasinya harus berpedoman
bagaimana mengorganisasikan kelembagaan terhindar dari penyimpangan dan
penyelewengan, Berprinsip pada memaksimalkan produktivitas dan
meminimalisasikan cost, Ciptakan kerjasama pasti bisa dalam pencapaian
keseimbangan dan keharmoniskan dalam lingkungan organisasi.
Sekian dari tulisan ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu'alaikum wr.wb. salam blogger :)
Sekian dari tulisan ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu'alaikum wr.wb. salam blogger :)