Adakalanya
dari setiap usaha yang anda lakukan, hasilnya membuat kita patah arang. Kan
Kegagalan bukan hanya terjadi pada orang-orang yang kurang optimal dalam
pencapaian kerjanya. Namun, bisa juga muncul pada pribadi yang telah
mencurahkan seluruh potensinya. Nah, hal terakhir inilah yang oleh sebagian
orang belum mampu diterima secara rasional. Kebanyakan orang sangat berharap,
dengan kerja keras maka prestasi akan mudah dicapai. Lantas Mengapa kegagalan
bisa terjadi????. Apakah ada yang kurang pada setiap ikhtiar yang kita lakukan
??.
Kesadaran
manusia akan potensi membuat manusia terkadang lupa akan banyak hal yang lebih
besar dari yang pernah anda pikirkan, Misalnya pernahkah anda berpikir, Mengapa
bumi ini tetap berputar dan matahari masih bersinar?. Anda tentu sepakat
apabila saya mengatakan bahwa hal itu dapat terjadi bukan disebabkan oleh
kecerdasan manusia. Kita yang terbatas ini kadangkala terlalu menyakini
bahwaanya kekuatan kita akan potensi diri itu melebihi batas, sehingga dalam
melakukan sesuatu terkadang anda bersikap seperti berikut :
1. Arogansi
“Menyakini
secara berlebihan kekuatan anda yang terlihat besar, namun sebenarnya hanya
secuil kuku”
Kita
diberi potensi dan kelebihan, hal inilah yang mampu anda optimalkan dalam
mencapai kesuksesan. Namun, kadang anda terlalu percaya diri dengan apa yang
dimiliki sekarang, sehingga terbutakan untuk melihat muatan positif yang
dimiliki oleh lingkungan. Tindakan itu akan melemahkan anda sebagai pribadi
yang harus tumbuh dan berkembang. Pribadi yang arogan enggan untuk dapat
belajar dari lingkungan, yang sepertinya terlihat lebih rendah. Ini akan
membuat sesorang dangkal cara berpikirnya dan saat gagal dia menjadi orang yang
tidak bertanggung jawab. Menghabiskan waktunya untuk menyalahkan lingkungan,
bukan duduk diam dan melakukan intropeksi.
2. Fokus
pada yang besar
“Konteks
BESAR bisa dimaknai sebagai hal-hal yang menuntut energi lebih untuk
menyelesaikannya”
Hal
besar elalu dimulai dari pemikiran yang sederhana mengenai sesuatu. Dia
dianggap besar oleh kesederhanaan hal yang lainnya. Orang melihat gajah sebagai
binatang besar, karena disana ada seekor kuda. Anda melihat gajah lebih bisae
diandalkan dan menguntungkane, karena bertubuh besar. Namun anda lupa bahwa,
gajah itu lamban dan banyak makannya. Padahal, anda butuh kendaraan yang bisa
dipakai untuk perjalanan jauh dan cepat, Maka mengapa anda tidak memilih
kuda??. Kita cenderung mengesampingkan hal-hal yang sederhana, yang sebenarnya
aedalah kebutuhan kita. Lebih baik mendapatkan hal yang sederhana daripada
berpikir besar, namun tidak pernah terealisasikan.
3. Lewat
Jalur Umum
“
Pastinya memiliki risiko macet yang besar”
Sukses
di masa lalu, entah itu dicapai oleh kita atau orang lain, seringkali kita
tiru. Bisa jadi kita berpendapat bahwa jalur tersebut sudah terbukti tokcer
untuk bisa berhasil, sehingga kita mengikutinya. Namun sekarang coba anda
bayangkan berapa banyak orang yang akhirnya menempuh jalur tersebut, yang
membuat jalur jadi padat, macet, lambat dan malah jadi kurang efisien. Apa yang
bisa diharapkan jika ada satu lowongan pekerjaan dilamar oleh seribu orang ?.
Seolah – olah hanya itu pekerjaan yang
menjanjikan kenikmatan di hari tuae dan kebanggaan pada lingkungan. Mengapa
anda tidak mulai melihat peluang yang berbeda dari apa yang dilihat oleh
kebanyakan orang?. Selama ini pasti ada sesuatu yang besar dan belum anda
lihat. Anda mengetahuinya, namun enggan melakukannya.
“ketidaksempurnaan
membuat manusia selalu nampak manusiawi”
Ketidaksempurnaan
yang memberikan pandangan arogan terhadapi pencapaian prestasi yang menjerumus
pada kegagalan antara lain :
1. Think
100% is by your hand own,
Beberapa di antara anda ada yang menganggap bahwa apa yang diusahakan selama
ini adalah sepenuhnya hasil ikhtiar anda, sehingga kadang ke-aku-an ini muncul
ketika sukses itu tiba.
2. Your
succes is on our hand. Oleh karena itu, ada di antara
anda yang begitu mantap dengan apa yang mereka miliki saat ini. Namun hal
tersebut lagi-lagi dimaknai secara manusiawi, bahwa hak itu mutalk dari hasil
kerja keras sebagai kristalisasi kringat yang hanya oleh kita. Bahkan anda lupa
berterimakasih pada orang-orang yang telah berjasa membawa anda ke puncak
karir.
Konteks
manusiawi ini yang nantinya membuat kita merasakan , sebuah kekecewaan yang
mendalam, jika apa yang dihasilkan atas kerja keras kita bukan keberhasilan,
namun kegagalan. Sebab, seringkali kita berpokir, hanya dengan kerja keras,
kerja cerdase, dan optimalisasi potensi akan selalu emembawa kita pada hasil
yang positif padaehal :
1. Hanya 99%;
sukses yang anda dapatkan saat ini adalah hasil dari 99% usaha optimal anda
dalam memberdayakan diri dan lingkungan. Nah, artinya apa bahwa ada 1% yang
membuat, menentukan, dan memutuskan apakah 99% yang telah dilakukan bisa
menjadi 100% atau tidak. Inilah yang disebut Hak Veto . Hak ini hanya dimiliki
oleh penguasa alam, pencipta segala sesuatu yang menentukan alur bagaimana
segala sesuatu itu bergerak, inilah faktanya
2. Keyakinan;
hanya keyakinan untuk ikhlas terhadap apa yang telah ditetapkan, mampu membuat
kita menjadi pribadi yang bijak. Bahwa sebenarnya yang disebut sebagai
kegagalan itu tidak ada, karena bisa jadi hak tersebut memang bukan untuk kita.
3. Modal berpikir integratif :
dengan kondisi inilah maka sebagai manusia kita harus mampu berpikir
integratif, bahwa walaypyn kita ini hidup di dunia, namun jangan hanya berpikir
secara duniawi saja. Walaupun kita ini manusia tulen, namun jangan berpikir
terlalu manusiawi. Karena hak veto bukan kita yang memiliki, nukan kita yang
menentukan, melainkan Dzat Segala Maha.
Kesimpulan :
“
Kekuatan anda dikendalikan oleh sesuatu yang akan menilai apakah layak
mendapatkan penghargaan atau tidak, bukan sekedar apakah anda telah bekerja
keras dan memaksimalkan potensi anda”
Manusia
dikaruniai potensi yang besar untuk diolahnya menjadi kekuatan yang besar.
Manusia juga wajib untuk bermimpi hidup layak, bermimpi mendapatkan apa yang Ia
inginkan, bermimpi hidup berjalan seperti yang diinginkan. Ketidakberhasilan
anda dalam menggapai sesuatu saat ini mungkin terdiri dari berbagai faktor yang
telah dijelaskan diatas. Namun yang harus anda ketahui Kegagaln itu sejatinya tidak ada. Ketika anda belum berhasil
menggapai sesuatu yang anda inginkan sebenarnya, ya itulah jalan terbaik
untukmu yang telah ditetapkan tuhan. Anda wajib berjuang namun keputusan mutlak
tentang baik/buruknya untuk anda yang mengetahui hanyalah Allah. So Andalah aktornya dan tuhan adalah penentu
segala hasil. We can decide, but not in everything.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DON'T RUSUH!