Teori Medan Kurt Lewin sendiri
adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa dalam menganalisis kepribadian
seseorang tidak bisa hanya menganalisis satu bagian implisit saja melainkan harus
secara keseluruhan. Dalam teori ini dikenal dengan istilah ruang hidup dimana
mencakup masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Dikenal juga konsep valensi yang merupakan nilai region yang
mempengaruhi pribadi dalam sebuah tujuan, serta konsep bektor yang merupakan
arah dari sebuah tujuan itu sendiri.
Selain
itu, teori medan sendiri merupakan sekumpulan konsep dimana seseorang dapat
menggambarkan kenyataan psikologisnya.
Konsep penggambaran ini harus cukup luas dalam menjelaskan dan menggambarkan
semua bentuk tingkah laku yang dapat diterapkan, sekaligus juga cukup spesifik
untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret.
Dalam
beberapa pekan terakhir publik dihebohkan dengan aksi saling sindir diantara
dua paslon yang akan maju dalam pemilihan presiden. Kedua kubu saling lempar
sindiran dan bola panas yang dikalangakar rumput makin menjadi-jadi. Salah satu
yang cukup sering terdengar saat ini adalah ungkapan Sandiaga Uno tentang
adanya tempe yang setipis kartu ATM. Hal ini ditemuinya disalah satu penjual
pasar yang ada dijakarta. Penjual tersebut mengakui bahwa ia menipiskan ukuran
tempe yang dijualnya karena terjadinya inflasi dan memaksanya mengecilkan
ukuran potongan temepe karena takut tak dapat laku dipasar mengingat ia
menganggap bahwa sekarang daya beli masyarakat sedang menurun.
Terjadinya lonjakan harga tempe
dipasarnya dikatakan sebagai imbas dari naiknya harga impor kedelai sebab
jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Hal ini tidak dibarengi dengan
meningkatnya daya beli masyarakat sehingga dikhawatirkannya dapat memicu krisis
ekonomi. Hal ini diamini nya sebagai akibat dari elite pusat yang mengabaikan
kepentingan ekonomi mikro demi mengejar ketertinggalan di bidang infrastruktur.
Walau begitu pendapatnya itu
memancing tanggapan dikalangan netizen yang menganggap bahwa pernyataan
sandiaga ini hiperbolik. Bahkan banyak muncul meme terkait pernyataan sandiaga
dan sindiran terkait ucapanyya di internet. Terkait hal ini ia menganggap nya
sebagai bagian dari proses kampanye pihak lawan. Terkait tantangan #100ribudapatapa menurutnya tantangan
itu baik demi membantu perekonomian umkm di masyarakat kecil.
Analisis
teori medan sendiri merupakan suatu teori yang menekankan mengenai kehidupan
keseluruhan seseorang dalam menjalani hidup. dalam menjalaninya, selalu
terdapat hambatan maupun sesuatu yang mendorong seseorang tersebut dalam
mencapai tujuannya.
Dalam
hal ini, tindakan atau opini sandiaga yang menyatakan tentang krisis ekonomi
yang dialami Indonesia, yang dibuktikan dengan tipisnya irisan tempe seperti
kartu ATM dan kecilnya ukuran tahu. Yang tentunya dia sadar akan penyebutannya
sedikit hiperbolis tetapi dian meyakini bahwa itulah yang ada dalam relitas
kali ini.
Pandangan
Sandiaga mengenai tipisnya tempe saat ini juga didukung dengan opininya
mengenai terpuruknya Rupiah dengan dibandingkan dengan Dollar Amerika Serikat,
yang berdampak akan impor kedelai yang mahal yang selalu terjadi, sehingga
meningkatnya harga atau mengurangi kuantitas sebagai pilihan para Rumah Tangga
Produksi kecil, menurutnya.
Dalam
hal ini, jika dilihat melalui teori medan. Tujuan dari Sandiaga sendiri
sebenarnya adalah ingin membuktikan kepada khalayak dan warga Indonesia saat
ini bahwa, Negara Indonesia ekonominya sedang terpuruk karena nilai Rupiah
dengan Dollar AS yang hampir mencapai lima belas ribu. Sehingga dia menyatakan
opini tersebut dengan yakin dan bahwa dia benar agar menurut orang lain pun
benar.Sandiaga Uno sebagai pihak yang terlibat kasus politik “tempe” ini, dalam
teori lewin mempunyai goals ingin
membuktikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang krisis. Dalam
mencapai tujuannya tersebut Sandiaga Uno harus melewati sebuah uji kebenaran
dan sandiaga Uno mengacu pada argumen pembeli yang pernah di temuinya di Duren
sawit yaitu Ibu Yuli (Driving Force). Opini sandiaga yang didasarkan atas
temuannya tersebut dalam teori Lewin termasuk tahapan vektor, yaitu tahapan
yang mendorong seseorang untuk menuju regionnya dan berada dalam lingkaran
pribadi.
Dalam
vektor sendiri terdapat Valensi positif dan negatif. Valensi positifnya
merupakan hasil-hasil temuan Sandiaga Uno (event) mengenai kondisi harga bahan pokok di
sejumlah pasar seperti Parung panjang, Bogor dan Duren Sawit yang diklaim sangat
mahal oleh Sandiaga Uno yang menandakan kondisi ekonomi Indonesia memang sedang
memburuk.
Dalam
tindakannya dalam menyatakan opini, dia sadar akan netizen-netizen yang kritik
dan pihak-pihak yang berkomentar, apalagi mengenai pendapat dan
komentar-komentar dari netizen terutama pendukung kubu lawan dari Sandiaga,
yaitu pendukung dari Jokowi. Dia sadar serta menerima serta mengerti akan ada
banyak pihak yang berkomentar sehingga dia mengelak dan menampis bahwa dia
sedikit tidak peduli dengan komentar tersebut karena memang tidak ada habisnya.
Namun sehingga dia tetap menjunjung atas dasar survei yang ia lakukan (Valensi
positif).
Disisi
lain dalam vektor ini juga terdapat Valensi negatif. Valensi negatif dalam
teori Kurt Lewin merupakan sebuah dorongan yang menjauhkan pribadi dari goals dan memicu ketegangan pribadi.
Dalam konteks politik “tempe” valensi negatif yang terjadi adalah blusukkan
yang dilakukan oleh Jokowi di pasar Surya Kencana. Tidak berlangsung lama dari keluarnya pendapat Sandiaga, Jokowi
melakukan melakukan peninjauan dengan cara blususkan dan menjawab mengenai
opini dari Sandiaga yang mengatakakan tempe sekarang setipis kartu ATM. Jokowi
dan pendukungnya hingga membalas dengan memfoto dan membuktikan secara langsung
bahwa perkataan dari Sandiaga hanya sebuah ucapan hiperbolis (Valensi Negatif).
Namun Sandiaga yang tidak memberikan komentar dan tanggapan akan pembelaan dan
pembuktian dari pendukung Jokowi.
Ketika
pendukung Jokowi dan netizen mempermasalakan pendapat dari Sandiaga, Ia dan
pendukungnya tetap meyakini bahwa perekonomian Indonesia yang belum atau masih
dalam keadaan krisis dimana dia menjelasakan beberapa bukti lain dan tetap
kokoh akan pendiriannya dengan ukuran tempe yang tipis.
Para
beberapa orang juga saling memberikan suatu pengalaman untuk mendukung pendapat
dari Sandiaga, mereka rata-rata membicarakan juga bahwa mereka juga pernah
mengetahui akan ukran tempe yang saat ini juga tipis-tipis yang beda dengan 4
tahun lalu. Pedagang dan rekan-rekannya yang mengeluh kesahkan permaslahannya
kepada Sandiaga juga mengungkapkan bahwa mereka tercekik dengan kondisi ekonomi
yang saat ini berlaku. Mereka bercerita
kepada Sandiaga bahwa dalam mengatasi perekonomian yang mencekik mereka dalam
beproduksi seperti tahu dan tempe, mereka menyiasati dengan mengecilkan ukuran
tahu dan tempe.
Dalam
mendalami dan mendukung akan pendapatnya yang menurutnya benar, dia
membandingan kondisi harga barang saat ini dengan empat tahun lalu, dia hingga
menyebutkan bhwa uang seratus ribu rupiah hanya bisa dibelikan beberapa barang
saja saat ini, sedangkan empat tahun lalu masih sedikit lebih banyak uang
seratus ribu jika dibelikan barang-barang. Secara logika, memang pernyataan
Sandiaga mengenai “dengan uang seratus
ribu dapat apa” sebenarnya juga benar, namun banyak komentar pedas yang
membuktikan bahwa zaman sekarang seratus ribu masih dapat dan cukup untuk
dibelikan barang-barang kebutuhan.
Dari
dinamika yang dialami oleh Sandiaga itu sendiri sebenarnya tidak terlalu
melihat mengenai respon dan tanggapan, tetapi dia hanya ingin membuktikan
menurut pandangannya dan pendukungnya mengenai kondisi perekonomian Indonesia
yang tidak sehat, sebagai bahan kampanye dan perbandingan timnya dengan tim
Jokowi.
Dalam Teori Lewin Valensi-valensi
tersebut ( baik positif dan negatif ), seperti opini tiap pendukung dan survey
yang dilakukan oleh keduanya akan saling beradu untuk mengubah vektor yang
terjadi, ketika valensi positif yang telah dijelaskan diatas lebih dominan maka
pribadi dalam lingkungannya akan lebih mudah dalam mencapai sebuah goals, akan tetapi apabila valensi
negatifnya lebih dominan dan lebih unggul dari valensi positif maka yang
terjadi adalah akan terjadi perubahan vektor dan tidak terpenuhinya sebuah goals yang diinginkan (restraining
force). Selain itu juga dapat diungkapkan konsep lokomosi dalam teori Lewin
apabila sesorang mengalami ketegangan pribadi maka akan terjadi lokomosi dimana
Ia akan menyediakan pemuasan kebutuhan pribadi-dalam, atau menjauhi region yang
menimbulkan tegangan pribadi-dalam, hal ini terkait dengan perubahan persepsi
dan atensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DON'T RUSUH!