Bagaimana pelaksanaan
ekonomi kreatif berbasis wisata bahari Tanjung Benoa ?
Salah satu kabupaten di Propinsi Bali
yang turut berbenah dalam pengembangan potensi wisata adalah Pemerintah
Kabupaten Badung. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Badung
melakukan upaya peningkatan ekonomi kreatif masyarakat yang berada di
daerah-daerah yang memiliki potensi wisata, yang diharapkan nantinya mampu
membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya. Salah satu perhatian
Pemerintah Kabupaten Badung terhadap banyaknya jenis objek wisata yang ada
adalah jenis objek wisata bahari yaitu Tanjung Benoa.
Tanjung
Benoa merupakan salah satu objek wisata bahari di Bali yang secara geografis
terletak di ujung selatan-timur pulau Bali yang berdekatan dengan Nusa Dua
Bali, masuk dalam wilayah administratif Kecamatan
Tanjung Benoa, Kabupaten Badung.
Kawasan wisata tanjung Benoa di apit oleh dua buah laut sehingga lokasinya
berada di ujung sempit yang membuatnya disebut tanjung. Pesisir Pantai Tanjung
Benoa mencakup 7 lingkungan atau banjar, 6 diantaranya masuk wilayah Kelurahan
Tanjung Benoa seperti Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Banjar
Bhineka, dan Banjar Tengkulung, sedangkan Banjar Tetora masuk Kelurahan Benoa.
Luas keseluruhannya 400, 39 hektar, 226, 64 hektar diantaranya luas wilayah
Banjar Tetora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya sekitar 173, 75
hektar. Daya tarik objek wisata Tanjung Benoa terdapat pada dua hal, yaitu
keindahan Tanjung Benoa, yang memiliki pasir putih dengan ombak yang tenang dan
aktivitas Bali Watersport.
Melihat
banyaknya potensi yang dimiliki oleh objek wisata Tanjung Benoa, pelaksanaan
dan pengembangan usaha ekonomi kreatif berbasis wisata bahari sangatlah signifikan
untuk dilakukan di tempat tersebut. Potensi ekonomi kreatif yang dimiliki oleh
objek wisata Tanjung Benoa antara lain :
a)
Aktivitas
Watersport
Objek
wisata Pantai Tanjung Benoa memiliki pasir putih dengan deburan ombak yang
tidak terlalu besar sehingga semua aktivitas watersport seperti Parasailing, Scuba Diving, Snorkeling,
Canoeing, dan Flying Fish dapat dilakukan. Untuk menikmati sarana wahana olah
raga air yang ada di Kawasan Wisata
Pantai Tanjung Benoa, pengunjung akan dikenakan biaya yang lumayan mahal
berkisar antara Rp 150.000,00 sampai Rp 200.000,00 dengan durasi waktu sekitar 10
sampai 15 menit. Pengunjung dikenakan tarif yang lumayan mahal dikarenakan
setiap wahana watersport di objek wisata Tanjung Benoa dilengkapi oleh asuransi
sehingga keselamatan pengunjung terjamin aman. Selain itu, banyaknya wisatawan
asing yang berkunjung ke objek wisata diharapkan mampu untuk meningkatkan modal
usaha tempat wisata.
b)
Fasilitas
Perbelanjaan
Fasilitas perbelanjaan di sekitar
objek wisata Tanjung Benona Bali merupakan sebuah proyek milik swasta yang bergerak
di bidang perdagangan dan pariwisata. Fasilitas yang direncanakan meliputi
ruang-ruang ritel, food court, restoran, cafe, department store, toko buku, dan
teater terbuka. Dengan adanya sinergitas antara pemerintah, investor, dan
pelaku usaha (masyarakat pesisir objek wisata) mengakibatkan fasilitas
perbelanjaan di sekitar objek wisata Tanjung Benoa mendapatkan berbagai
dukungan dalam perkembangannya seperti adanya tambahan modal usaha dari para
investor baik asing maupun lokal dan beberapa fasilitas penunjang lainnya,
sehingga diharapkan mampu meningkatkan devisa negara dari hasil penjualan
produk ekonomi kreatif. Selain itu, para pelaku ekonomi kreatif mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan memiliki sumber penghasilan lain yang berasal dari objek wisata
yang ada dan nantinya dapat membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Adapun
model pengembangan ekonomi kreatif yang dilakukan di objek wisata Tanjung Benoa
adalah model kerja sama. Dalam model ini, pihak-pihak yang terkait menjalin
kerja sama dengan melakukan kontrak kerja baik dalam penyediaan sarana
prasarana maupun jaminan pemasaran berbagai produk ekonomi kreatif di objek
wisata tersebut. Selain itu, pihak pemerintah telah melakukan berbagai upaya
untuk meningkatkan usaha ekonomi kreatif di objek wisata Tanjung Benoa melalui
beberapa strategi pengembangan sebagai berikut :
a)
Pemetaan
sumber daya ekonomi kreatif yang bisa dimanfaatkan
Pemerintah
Kabupaten Badung melalui dinas teknis yang berkaitan telah melakukan pemetaan
terhadap potensi-potensi sumber daya ekonomi kreatif di objek wisata Tanjung
Benoa, di antaranya ; usaha penyewaan perahu, perjalanan ke Pulau Penyu,
aktivitas watersport, penyewaan tempat penginapan, dan adanya fasilitas
perbelanjaan yang diharapkan mampu berkontribusi bagi peningkatan pendapatan
asli daerah.
b)
Menciptakan
kualitas SDM pelaku ekonomi kreatif
Pemerintah
Kabupaten Badung melalui dinas terkait dan akademisi memberikan pelatihan-pelatihan manajemen
untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (pelaku ekonomi kreatif) di bidang pemasaran, pengelolaan keuangan,
motivasi dengan tujuan agar pelaku ekonomi mampu berpikir produktif, kreatif
dan inovatif.
c)
Penciptaan
pasar bagi produk ekonomi kreatif
Pemerintah
Kabupaten Badung telah menyiapkan tempat khusus seperti Koperasi Unit Desa untuk
penjualan produk-produk ekonomi kreatif dari masyarakat maupun unit usaha di
daerah objek wisata Tanjung Benoa.
Dalam pengembangan ekonomi kreatif di
objek wisata bahari Tanjung Benoa, terdapat beberapa faktor pendukung yang
mempengaruhi strategi pengembangannya antara lain :
a) Lokasinya
dekat kawasan wisata Nusa Dua
Tanjung Benoa terletak di ujung selatan
pulau Bali, terletak di Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung Bali, yang
mana lokasinya berdekatan dengan kawasan wisata Nusa Dua. Jarak tempuh bila hendak ke pantai ini
kira-kira 12 km dari Bandara Ngurah Rai, lebih kurang 30 menit perjalanan
menggunakan kendaraan bermotor.
b) Kondisi
perairan laut yang aman
Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut
yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan
pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung
Benoa dikenal istilah ”laut dangkal” dan ”laut dalam”. Artinya, pada laut
dangkal ini semua aktivitas watersport dapat dilakukan.
c) Banyak
potensi-potensi ekonomi kreatif
Tanjung Benoa memiliki potensi berupa
pulau dan pantai yang banyak menawarkan pemandangan keanekaragaman biota laut yang
indah serta adanya wahana watersport seperti Banana Boat, Snorkeling, dan
Seawalker yang dapat menjadi daya tarik para wisatawan. Selain itu, di tempat
ini juga terdapat berbagai fasilitas perbelanjaan meliputi restaurant,
department store, dan ruang-ruang ritel, dan terdapat beberapa penginapan untuk
wisatawan seperti vila dan hotel yang dapat dikelola untuk peningkatan ekonomi
masyarakat setempat.
d) Adanya
dukungan dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Badung melalui
dinas teknis terkait telah melakukan beberapa kegiatan dalam mendukung
pengembangan objek wisata Tanjung Benoa dengan membuat penunjuk jalan serta
fasilitas fisik di sekitar lokasi wisata serta mempromosikan lewat media
digital seperti website, baliho dan brosur.
e) Adanya
transportasi yang memadai
Tersedianya semua sarana transportasi
dari dan ke objek wisata Tanjung Benoa seperti adanya Tol Bali Mandara untuk
mengurangi kemacetan, bus-bus pariwisata, dan jasa sewa mobil dengan sopir.