Kamis, 07 April 2016

Ini Rencana Pembangunan Kab.Blora 5 Tahun Kedepan Oleh Djoko-Arief

Bupati H.Djoko Nugroho menyampaikan rencana pembangunan RPJMD 2016-2021 di Bappeda Blora, Rabu (6/4). (foto: tio-infoblora)
BLORA. Dalam rapat Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora tahun 2016-2021, Rabu (6/4) di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Bupati H.Djoko Nugroho dan Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si memaparkan sejumlah agenda pembangunan yang akan dilakukan selama 5 tahun kedepan di Bumi Samin.

Dengan mengusung visi misi Menuju Blora Sejahtera dan Bermartabat, pasangan Djoko-Arief mencoba menyusun strategi pembangunan guna melanjutkan program kerja yang telah dilakukan pada masa jabatan sebelumnya.

“Di masa jabatan kedua ini, saya bersama Mas Arief Rohman ingin meningkatkan kualitas pembangunan agar masyarakat bisa lebih sejahtera dan bermartabat. Tidak hanya pembangunan fisik, namun juga pembangunan sumber daya manusianya dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan daya saing ekonomi,” ucap Bupati Kokok, sapaan akrab Djoko Nugroho.

Di bidang infrastruktur, Bupati asli Kecamatan Cepu ini menargetkan peningkatan perbaikan jalan khususnya jalan pedesaan tengah hutan dan penghubung antar kecamatan. “Saat ini jalan baik di Blora baru 66,7 persen. Kami targetkan peningkatan jalan baik hingga 92 persen, dalam 3 tahun nanti harus selesai. Jalan-jalan desa di wilayah hutan harus tuntas, akan segera diurus perijinan perbaikan jalan hutan milik Perhutani,” lanjutnya.

Sementara untuk jembatan, menurutnya Pemkab Blora akan membuka akses ekonomi warga Blora Selatan dengan membangun jembatan Bengawan Solo penghubung Kecamatan Kradenan menuju Kecamatan Ngraho Bojonegoro, tepatnya dari Desa Medalem ke Desa Luwihaji. Selama ini arus ekonomi di wilayah ini terkendala akibat tidak adanya jembatan. Satu-satunya jembatan berada di Cepu yang berjarak lebih dari 40 km.

Begitu juga untuk jembatan Kali Lusi di Kelurahan Kedungjenar tembus Kelurahan Beran juga akan diwujudkan. Guna mengurai kepadatan lalu-lintas di Jembatan Kaliwangan. Apalagi perluasan kota menurutnya akan diarahkan ke arah selatan.

Sedangkan untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau, agar pertanian bisa terus berjalan. Bupati akan memanfaatkan keberadaan Sungai Bengawan Solo untuk sumber pengairan areal persawahan wilayah Kecamatan Randublatung dan Jati (Doplang) yang dikenal sebagai sentra penghasil jagung terbesar kedua se Jawa Tengah.

“Bengawan nanti akan saya sedot, bukan untuk keperluan air minum seperti SPAM yang sudah dibangun dari Cepu ke Blora, tetapi disedot untuk keperluan irigasi pertanian di Randublatung dan Jati. Kita isi embung-embung dengan air Bengawan Solo agar pertanian bisa terus berjalan tanpa harus menunggu hujan,” paparnya.

Kemudian, minimnya ketersediaan listrik di desa pelosok hutan juga menjadi salah satu perhatian Pemkab Blora 5 tahun kedepan. “PLTS yang ada di Nglebak Kradenan cukup membantu. Nanti akan diusahakan untuk ditambah ke desa lainnya. Selain itu kami juga mengajukan ijin ke Perhutani agar bisa memasang tiang jaringan listrik di hutan agar bisa mengaliri desa-desa tengah hutan. Mereka masih warga Blora yang juga butuh listrik,” ujarnya.

Sementara itu di bidang kesehatan, ia berkomitmen akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan baik di rumah sakit maupun puskesmas. Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan juga menjadi perhatian khusus, salah satunya dengan menggalakkan lagi program kesehatan KB.

“Setiap hari kok dapat laporan layanan kesehatan buruk baik di puskesmas ataupun rumah sakit. Coba nanti tenaga kesehatan dan dokter baru yang kemarin dilantik jadi PNS akan saya sekolahkan ke rumah sakit luar kota, ditraining agar paham bagaimana melakukan pelayanan kesehatan yang baik. Mereka akan saya tempatkan di Randublatung agar bisa melayani warga selatan. Rumah Sakit Blora dan Cepu biar bisa instropeksi diri,” tegasnya.

Di bidang pendidikan, dirinya mendorong agar bisa tercapai pemerataan mutu pendidikan antara perkotaan dengan pedesaan. “Sedapat mungkin, kita akan menyelenggarakan pendidikan murah. Sejumlah beasiswa juga akan disiapkan,” katanya.

Sektor ekonomi, Bupati Kokok akan melakukan penataan kawasan perekonomian yakni pemindahan Pasar Blora ke kawasan Gabus dengan lahan seluas 3 hektare yang terintegrasi dengan jalur angkutan dan sub terminal. Pasar-pasar tradisional lainnya juga terus direvitalisasi secara bertahap. Sedangkan pasar lama, gedung Mustika dan eks Gajah Mas akan ditata ulang menjadi kawasan pertokoan.

Terkait bidang olahraga, Pemkab akan melakukan pembangunan kawasan olahraga baru di area lapangan golf yang kini terbengkalai. “Tidak hanya arena motor, nanti akan banyak fasilitas olahraga lainnya disitu. Bisa dikatakan nanti lapangan golf jadi teater of dreams nya Blora. Sedangkan stadion, pada tahun ketiga nanti akan dibuat yang lebih besar di Jepon,” bebernya.

Selanjutnya, Masjid Agung Baitunnur juga akan mendapatkan prioritas pembangunan dari Pemkab Blora. “Setelah saya cek, masjid itu ternyata aset Pemkab yang dikelola oleh yayasan. Segera saja tanah di sebelah utaranya untuk dibeli agar masjid bisa diperluas dan dibesarkan agar lebih bagus sebagai ikon Blora, tanpa melupakan fungsi utamanya sebagai tempat ibadah,” kata Kokok.

Selain masjid, kawasan Makam Sunan Pojok juga akan mendapatkan penataan. “Sunan Pojok nanti juga akan ditata, arealnya diperluas agar bisa menjadi lokasi wisata religi layaknya Wali Songo. Pertokoan di sebelah timurnya akan dipindah agar Makam Sunan Pojok terlihat dari jalan raya,” ujarnya.

Khusus untuk Kecamatan Cepu, dirinya ingin melakukan penataan ruang di kawasan Taman Seribu Lampu. “Taman Seribu Lampu akan ditata ulang, semua PKL harus dibersihkan. Dipindah ke lokasi lain agar tidak kumuh. Jalan di sekitarnya juga akan dilebarkan. Akan ada museum migas juga di Cepu. Lapangan terbang Ngloram juga terus diproses agar bisa segera diaktifkan,” jelasnya.

Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si mengatakan bahwa saat ini rencana pengaktifan lapangan terbang Ngloram menjadi sebuah bandara sudah masuk di perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah. “Kami akan kawal terus, diusahakan agar bisa menjadi bandara komersil,” ucap Arief Rohman.

Sebagai ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten, Arief Rohman menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng berbagai pihak untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Blora. “Beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Blora kami dorong untuk memberikan perhatiannya untuk masyarakat miskin di pedesaan. Seperti saat ini STAIM Khozinatul Ulum sedang melakukan KKN di Desa Nglebak Kecamatan Kradenan. Disana kita dorong agar mereka bisa melatih ketrampilan warga desa guna peningkatan ekonomi masyarakat. Lainnya juga kita arahkan seperti itu,” lanjut Arief Rohman.

Keterbukaan layanan informasi publik menurut mantan anggota DPRD Jawa Tengah ini juga penting. Atas persetujuan Bupati, Arief Rohman juga mendorong agar seluruh SKPD di Kabupaten Blora untuk giat membuka kanal informasi melalui website dan media sosial seperti whatsap, facebook, dan twitter.

Pemkab Blora juga terus mengawal upaya untuk memperoleh keadilan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang kini masih minim diperoleh oleh Blora. Diantaranya mengajukan revisi UU Migas serta judicial review undang-undang perimbangan keuangan pusat dan daerah.


Soal masih tingginya pengangguran di Kabupaten Blora, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya lapangan pekerjaan yang luas dengan memudahkan pintu investasi. “Saya mau semua perijinan terkait investasi perusahaan besar yang bisa menyedot tenaga kerja lokal agar dipermudah dan dipersingkat. Kita wujudkan perijinan satu atap. Pelatihan ketrampilan kerja juga terus diselenggarakan secara berkelanjutan di Balai Latihan Kerja
 Disnakertransos,” pungkasnya

Sumber:  @InfoBlora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DON'T RUSUH!