Rabu, 03 Mei 2017

Tenis Lapangan sebagai Cabang Olahraga Alternatif



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional.Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan olahraga.Baik untuk arena adu prestasi ataupun sebagai kebutuhan untuk menjaga hidup tetap sehat.
Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh para masyarakat khususnya orang – orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke atas.Alasan mereka memilih olahraga tenis ini karena olahraga ini termasuk olahraga yang mewah di karenakan peralatannya yang harganya mahal.Namun bagi para remaja olahraga ini masih kurang di minati di karenakan peralatanya yang harganya mahal dan olahraga tenis ini masih belum memasyarakat, serta kurangnya lapangan tenis membuat remaja menjadi tidak tertarik dan lebih memilih olahraga lainnya. Namun di kota- kota besar olahraga tenis sudah menjamur dan mampu menarik minat masyarakat sehingga olahraga ini di jadikan sebagai olahraga pilihan baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.
Pada umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan keterampilan yang tinggi sehingga memburtuhkan tahap – tahap tertentu untuk mampu menguasai semua teknik dassar dalam olahraga tenis lapangan ini. Dan dalam makalah ini,kelompok kami akan mencoba memberi tips –tips bagaiman berlatih olahraga tenis yang mudah dan se-gudang manfaatnya
1.2 Rumusan Masalah
A.     Bagaimana sejarah Tenis Lapangan ?
B.     Bagaimana Trik agar juara nasional/internasional Tenis Lapangan ?
C.     Apa saja cidera dan Bagaimana cara Pencegahan Dalam Olahraga Tenis Lapangan ?
D.     Bagaimana manfaat Tenis bagi kehidupan ?

1.3 Tujuan
A.     Agar Pembaca mengetahui sejarah Tenis Lapangan.
B.     Agar pembaca mengetahui Trik agar juara nasional/internasional Tenis Lapangan
C.     Agar pembaca mengetahui cidera dan cara pencegahan dalam Tenis Lapangan
D.     Agar pembaca mengetahui manfaat Tenis Lapangan bagi kehidupan.

1.4 Metode Pengumpulan Data
A.     Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian deskriptif  yaitu penelitian yang menceritakan tentang apa saja yang mempengaruhi objek yang diteliti.
B.     Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah ini dengan cara studi pustaka yaitu penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan pengaruh pertumbuhan di bidang olahraga berdasarkan penelitian kepustakaan atau studi literature dan .
C.     Sumber Data
Sumber data yang diperoleh untuk melengkapi karya ilmiah ini terdiri dari literatur dan data yang diperoleh dari situs internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Tenis
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai.Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani.Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yangmenyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan diPerancis.Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalahtangan.Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 danmendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat.
Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat kenegara-negara Eropa yang lain.Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo,seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yangmenggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris ³Sporting Magazine´ menamakan permainan ini sebagai µtenis lapangan (lawn tennis). Dalam buku ³Book of Games And Sports´,yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai ³tenis panjang´. Tenis pada mulanyamerupakan permainan masyarakat kelas atas.
Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.Klub tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, HarryGem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenisdisebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah pertama kalidimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears.Sementara itu, AllEngland Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868.Dua tahun setelah itu dibukalahkantornya di Jalan Worple, Wimbledon.Pada tahun 1875, klub ini juga bersediamemperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton.
Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis.Amerika Serikat mendirikan klubtenis yang pertama di Staten Island.Bermula dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877. Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh para masyarakat khususnya orang – orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke atas.Alasan mereka memilih olahraga tenis ini karena olahraga ini termasuk olahraga yang mewah di karenakan peralatannya yang harganya mahal.Namun bagi para remaja olahraga ini masih kurang di minati di karenakan peralatanya yang harganya mahal dan olahraga tenis ini masih belum memasyarakat, serta kurangnya lapangan tenis membuat remaja menjadi tidak tertarik dan lebih memilih olahraga lainnya.
Namun di kota- kota besar olahraga tenis sudah menjamur dan mampu menarik minat masyarakat sehingga olahraga ini di jadikan sebagai olahraga pilihan baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.Pada umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan keterampilan yang tinggi sehingga memburtuhkan tahap – tahap tertentu untuk mampu menguasai semua teknik dassar dalam olahraga tenis lapangan ini. Tenis Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dilakukan oleh seorang atau sepasang pemain yang berhadapan dengan dibatasi oleh jaring.Untuk memainkannya diperlukan raket dan bola yang terbuat dari karet yang berisi angin dan terbungkus dari bulu kempa.Selain membutuhkan kekuatan memukul bola, juga keterampilan menempatkan bola pada sisi yang kosong, agar pihak lawan sulit mengembalikan. Tujuan orang bemain tenis antara lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak, memelihara kesehatan tubuh dan untuk mencapai prestasi.
B.     Trik Untuk Menjadi Juara Nasional/Internasional Tenis Lapangan
1.      Latihan dengan giat dan tekun
Dengan latihan kita dapat mengasah kemampuan tenis kita, jika diibaratkan tenis itu seperti pisau. Pisau jika diasah terus-menerus maka pisau itu akan tajam dan sebaliknya jika tidak diasah maka pisau tersebut akan tumpul. Sama seperti tenis, pukulan kita akan lebih tajam jika kita berlatih setiap hari, dan sebaliknya pukulan kita akan banyak melakukan kesalahan.
2.      Jaga kondisi ketika bertanding
Salah satu kunci kemenangan dalam tenis adalah kebugaran fisik. Jika kita bertanding dalam keadaan sehat dan fresh maka hasil positiflah yang akan kita peroleh.
Tips untuk menjaga kebugaran tubuh saat bertanding :
·        Tidur malam maximal jam 21:00
Tidur terlalu malam tidak baik untuk seorang atlet apalagi dalam kondisi bertanding, tidur dengan porsi yang cukup dapat berpengaruh positif saat bertanding keesokan harinya.
·        Makan makanan yang bergizi
Dianjurkan untuk para atlet agar menjaga porsi makan saat bertanding dan lebih baik bila makan dengan 4 sehat 5 sempurma.Makanan yang harus dihindari adalah makanan yang pedas.
·        Berendam dengan air hangat setelah bertanding
Setelah bertanding tubuh terasa pegal-pegal dan capek. Dianjurkan untuk para atlet agar berendam air hangat setelah bertanding agar otot-otot yang kencang pada saat bertanding dapat kembali normal dan menimalisirkan cidera kram
3.      Berdoa sebelum dan sesudah pertandingan
Doa adalah kunci kesuksesan. Kunci menjadi sang juara adalah berdoa dengan tekun sebelum dan sesudah pertandingan. Hal ini dapat memudahkan kita dalam bertading.
C.    Cidera dan Cara Pencegahan Dalam Olahraga Tenis Lapangan
Bila dikelompokkan, tenis termasuk kelompok olahraga keras. Cabang olahraga yang dimainkan dua atau empat orang ini adalah aktivitas gerak – berhenti – gerak – berhenti. Melihat aktivitas tersebut, mereka yang menderita gangguan pada organ jantungnya tidak dianjurkan memainkan cabang olah raga ini. Pasalnya, beban jantung pada olah raga ini cukup berat. Bahkan, tak jarang denyut nadi pemain bisa melampaui denyut nadi maksimal, selain itu cedera-cedera lain juga sering terjadi dalam klub tenis lapangan saat melakukan latihan, ceder-cedera tersebut diantara lain sebagai berikut :
1.      Lateral epikondilitis (tennis elbow)
Suatu keadaan yang sering terjadi
 dengan gejala nyeri dan sakit pada posisi luar siku, tepatnya pada epikondilus lateralis humeri. Biasanya terjadi karena pukulan top spin back hand yang terus-menerus, jadi bersifat over use, Etiologi dari tennis elbow ini belumlah jelas. Banyak para ahli menganggap bahwa gerakan yang terus-menerus serta intensif dalam bentuk pronasi dan supinasi dengan tangan yang memegang tangkai raket, menimbulkan over strain pada otot-otot extensor lengan bawah yang berorigo pada epikondilus lateralis humeri.
Tarikan pada otot-otot tersebut akan menimbulkan mikro trauma yang makin lama makin bertumpuk menjadi makro trauma, sehingga akhirnya menimbulkan tennis elbow. Ada juga yang menganggap disebabkan oleh peradangan (inflamasi) periosteum yang menutupi epikondilus lateralis humeri. Inflamasi tersebut karena tarikan yang terus-menerus dari otot-otot extensor lengan bawah yang berorigo pada epikondilus lateralis humeri.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya tennis elbow :
•         Besar kecilnya tangkai raket
•         Ketegangan dari senar raket yang tak sesuai
•         Kualitas bola yang tidak sesuai
•         Berat dan ringannya raket tersebut.
Cedera tennis elbow ini sering terjadi pada orang yang berlatih di klub karena kurang memparhatikan kesesuaian sarana yang digunakan saat berlatih tenis. Penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan dan menjadi progressif. Pengobatannya dapat dilakukan dengan heat treatment ataupun fisiotherapi lainnya, misalnya pemijatan, tapi pada mulanya berilah kompres dingin/es.
Pencegahan dan pengobatan :
Melakukan latihan-latihan pada otot-otot tersebut dengan cara meletakkan tangan dalam posisi datar di atas meja. Telapak tangan menghadap ke bawah memegang dumbbell yang beratnya 2 – 2,5 kg. sambil mengangkat dumbbell ke atas dan ke bawah hanya menggunakan dorsofleksi. Pengobatan tennis elbow kadang-kadang memerlukan waktu lama untuk penyembuhannya. Selama pengobatan si penderita boleh bermain tennis tapi tidak terlalu lelah , sebaiknya memakai balutan khusus untuk lengan , semacam decker.
2.      Medial epikondilitis
Sejenis dengan tennis elbow cedera ini juga sering terjadi pada peserta didik klub tenis lapangan, disebut juga medial epikondilitis atau fore hand tennis elbow. Yang terkena di sini adalah epikondilus medialis humeri. Mengenai patofisiologinya sama dengan tennis elbow, hanya saja yang mengalami mikro trauma adalah origo dari otot-otot yang melakukan fleksi lengan bawah, jadi yang berorigo pada epikondilus medialais humeri. Terapi untuk back hand tennis elbow. Lengan diletakkan dalam posisi datar di atas meja, tangan dibiarkan terulur melewati tepi meja, telapak tangan menghadap ke bawah. Dengan memegang beban seberat 2 – 2,5 kg, bengkokkan pergelangan tangan sebanyak sepuluh kali.
Pengobatan :
Istirahat untuk beberapa waktu lamanya sambil diberi fisiotherapi pemanasan ataupun pemijatan dan juga latihan memperkuat otot-otot lengan bawah, yaitu dengan cara memegang dumbbell dengan telapak tangan terbuka ke atas sambil mengadakan gerakan volarfleksi pada pergelangan tangan, dimana lengan bawah diletakkan melekat pada meja. Terapi untuk fore hand tennis elbow adalah dengan cara Lengan diletakkan dalam posisi datar di atas meja, tangan dibiarkan terulur melewati tepi meja, telapak tangan menghadap ke atas. Dengan memegang beban seberat 2 – 2,5 kg, bengkokkan pergelangan tangan sebanyak sepuluh kali.
3.      Cedera pada lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan, kaki
Memang dapat terjadi patah tulang atau fraktur pada tulang selangka, lengan, atau kaki pada saat bermain tenis. Tapi itu terjadi karena terjatuh dan lebih sering terjadi pada pemain tua. Kejadian cedera sering menimpa tendo, ligamen, atau otot. Terjadinya pada lutut, pergelangan kaki, bahu, siku, dan pergelangan tangan. Cedera dapat pula terjadi pada tendo achiles ketika pemain melakukan hiperfleksi.
Cedera pada pergelangan kaki sering juga terjadi dan sakitnya sering kali terjadi pada sepertiga bagian bawah daerah tulang kering, yang sering disebut shin splint. Pencegahan terbaiknya adalah dengan pemantapan kondisi kaki, misalnya dengan cara lompat tali. Kejang-kejang pada otot-otot, yang biasanya terjadi di kaki, dapat disebabkan kecapaian, kurang garam, kurang vitamin C, kurang kalsium, atau tidak cukup pemanasan. Pencegahan terbaik adalah pemantapan kondisi dengan cara pemanasan yang cukup disertai dengan peregangan otot. Cedera yang semula akut dapat menjadi kronis bila terjadi berulang kali. Biasanya disebabkan antara lain oleh perubahan raket yang digunakan secara mendadak dan lebih berat. Atau, senar raket terlalu kencang. Dapat pula akibat ukuran grip/pegangan raket kurang cocok, terlalu besar atau terlalu kecil. Bahkan, bisa pula karena bola yang menjadi lebih berat karena bermain di lapangan out door (luar gedung) dalam keadaan hujan/gerimis. Karenanya, pemilihan raket perlu dilakukan secara cermat, ketegangan senarnya tepat, dan ukuran gripnya cocok dengan ukuran tangan kita. Bila terjadi cedera, sebaiknya tidak diurut di tempat cedera, melainkan segera berobat ke dokter spesialis ilmu kedokteran olah raga.
Pencegahan cedera yang baik, tentu saja dengan melakukan pemanasan yang cukup. Lalu, dilanjutkan dengan pendinginan. Setelah itu barulah olahraga tenis bisa dilakukan. Pemanasan dilakukan dengan lari-lari kecil sekitar 5 menit. Kemudian kita lakukan pemanasan khusus yaitu mempersiapkan otot-otot yang paling besar mendapat beban dalam permainan tenis. Misalnya otot bahu. Otot ini banyak berperan untuk pukulan forehand. Pada pukulan ini ayunan ke belakang mulai dengan menggeser berat badan ke belakang pada kaki kanan. Lengan diangkat oleh otot bahu bagian belakang dan tengah. Gerakan ke belakang dilakukan oleh otot teres minor dan infraspinatus. Otot trisep (lengan bagian belakang) membantu menahan siku tetap lurus. Ayunan ke depan kemudian dilakukan otot bahu bagian depan, otot dada, dan otot korakobrakhialis. Tingginya ayunan dikendalikan oleh otot-otot bahu bagian tengah. Pemanasan terhadap semua otot diakhiri dengan peregangan, terutama peregangan pada bahu, pergelangan tangan, dan lengan. Peregangan ini dapat meningkatkan dan mempertahankan kelenturan daerah-daerah tersebut.
4.      Cedera Pada bahu
Cedera pada bahu sering terjadi pada pemain tenis lapangan dikarenakan teknik yang salah dalam melakukan pukulan sehingga bahu kita dapat cedera. Cara pencegahannya adalah dengan cara bermain tenis dengan teknik yang benar. Sedangkan cara pengobatannya dipijatkan atau diperiksakan pada dokter.
5.      Keseleo (Sprains)
Keseleo juga dapat terjadi pada pemain tenis karena salah melangkah pada saat akan memukul bola. Keseleo yang dialami mulai dari bagian pergelangan kaki, kaki bagian bawah, terutama bagian pergelangan dan medial collateral ligament (semacam pengikat sendi tulang). Untuk menghindari keseleo, diperlukan pemanasan yang cukup dan stretching yang tepat bisa mencegah terjadinya cedera tersebut, serta berlatih kecepatan dan kelincahan kaki. Cara pengobatannya adalah dengan cara dipijatkan atau diperiksakan ke dokter.
6.      Otot Tertarik atau Kram (Strains)
Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap. Kram biasanya terjadi pada pemain tenis karena pemain tersebut mulai kelelahan. Strains sering terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha), hamstrings (otot paha bagian bawah), dan otot quadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan diri dari cedera macam ini. Kuncinya dalah selalu melakukan stretching setelah melakukan pemanasan, terutama pada bagian otot-otot yang rentan tersebut. Apabila kram itu sudah terjadi maka penyembuhannya adalah dengan cara merenggangkan otot-otot dengan merelaksasi bagian yang kram. Berbagai cidera diatas dapat diatasi dengan pencegahan cedera yang baik, tentu saja dengan melakukan pemanasan yang cukup. Lalu, dilanjutkan dengan pendinginan. Setelah itu barulah olahraga tenis bisa dilakukan.
Pemanasan dilakukan dengan lari-lari kecil sekitar 5 menit. Kemudian kita lakukan pemanasan khusus yaitu mempersiapkan otot-otot yang paling besar mendapat beban dalam permainan tenis. Misalnya otot bahu. Otot ini banyak berperan untuk pukulan forehand. Pada pukulan ini ayunan ke belakang mulai dengan menggeser berat badan ke belakang pada kaki kanan. Lengan diangkat oleh otot bahu bagian belakang dan tengah. Gerakan ke belakang dilakukan oleh otot teres minor dan infraspinatus. Otot trisep (lengan bagian belakang) membantu menahan siku tetap lurus. Ayunan ke depan kemudian dilakukan oleh otot bahu bagian depan, otot dada, dan otot korakobrakhialis. Tingginya ayunan dikendalikan oleh otot-otot bahu bagian tengah. Pemanasan terhadap semua otot diakhiri dengan peregangan, terutama peregangan pada bahu, pergelangan tangan, dan lengan. Peregangan ini dapat meningkatkan dan mempertahankan kelenturan daerah-daerah tersebut.
Faktor sangat penting lainnya, yang perlu diperhatikan pemain tenis, adalah kekuatan otot. Otot-otot itu di antaranya otot-otot bahu, lengan, dan kaki. Sebagai contoh, dalam boks Menguatkan Otot Bahu kita bisa belajar cara-cara menguatkan otot-otot bahu. Tentu, otot-otot lain juga berlu dikuatkan dengan latihan-latihan beban. Yang tak kalah pentingnya, dalam olahraga tenis sangat diperlukan kelincahan kaki pula, untuk bergerak ke depan, ke belakang, maupun ke samping. Cara latihan menguatkan dan memperbaiki kelincahan kaki cukup banyak. Sekadar contoh, dalam boks Melatih Kelincahan Kaki dibahas dua macam cara untuk melatih kelincahan kaki agar dapat dengan mudah bergerak cepat ke segala arah. Sayangnya, banyak penggemar tenis tidak suka melakukan latihan fisik agar dapat menunjang teknik permainan. Biasanya, kita hanya melakukan latihan-latihan teknik. Padahal, dengan latihan fisik kemampuan kita bermain tenis akan meningkat. Untuk itu, sangan dianjurkan bagi pemain tenis untuk melatih fisiknya untuk menunjang permainan tenisnya.

D.    Manfaat Tenis Lapangan bagi Kehidupan
Manfaat olahraga tenis bagi tubuh tidak hanya datang dari keringat yang mengucur selama berolahraga.Beberapa gerakan saat bermain tenis juga dipercaya memiliki efek yang baik untuk kesehatan tubuh kita semua.Bahkan, beberapa ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu olahraga tak ragu menyebut tenis lapangan sebagai salah satu olahraga terbaik.
Berdasarkan studi yang dilakukan Dr. Joan Finn dan rekan-rekannya, di Southern Connecticut State University, para pemain tenis merasakan manfaat olahraga tenis lapangan, yakni bisa memiliki kekuatan yang lebih tinggi, optimistis, dan meningkatkan rasa percaya diri meskipun dalam keadaan tertekan, marah, bingung, cemas, dan tegang dibandingkan dengan atlet lainnya.
Hal itu karena tenis lapangan membutuhkan kewaspadaan dan berpikir taktis, sehingga tenis dapat menghasilkan koneksi baru antara saraf di otak.

·        Pengalaman Pribadi menjadi Atlet Tenis
Manfaatnya :
a)      Menambah teman dan sahabat
Di dalam sebuah pertandingan tenis nasional, terdapat banyak peserta yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di seluruh penjuru di Indonesia. Ketika di Lapangan, memang peserta tersebut dapat kita anggap sebagai lawan. Tetapi ketika di luar lapangan, mereka dapat kita anggap sebagai kawan.Kita dapat berkenalan dan berbincang-bincang.Bercerita tentang prestasi dan pengalaman bertanding.Dengan adanya turnamen Tenis Nasional tersebut otomatis kita pasti mendapatkan teman baru.
b)      Sebagai modal dalam kehidupan sosial
Tenis bukan hanya sekedar olahraga biasa, perlu kita ketahui olahraga tenis adalah olahraga “mahal”.Karena harga sarana dan prasarana tenis lapangan sangat mahal.Oleh karena olahraga tenis lapanagn sering dimainkan oleh bos besar suatu perusahaan. Jika kita bermain dengan bos tersebut maka bos tersebut akan terpikir bahwa atlet tersebut cocok untuk menjadi pegawai di perusahaan saya. Intinya dengan tenis kita dapat mengenal petinggi-petinggi pejabat, bos, bupati,dll. Kita dapat berkenalan dengan mereka dan kita dapat mendapat pekerjaan dengan pendekatan personal itu.

c)      Sebagai penambah penghasilan
Atlet-atlet Internasional seperti Roger Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic tidak memiliki pekerjaan di kantor, mereka bekerja di lapangan. Bahkan mereka mendapatkan penghasilan yang cukup besar bahkan melebihi PNS di Indonesia. Dengan bantuan dari sponsor, Negara, dan hadiah turnamen mereka dapat mendapatkan penghasilan yang cukup banyak.
Selain itu kita dapat membuat sekolah tenis dan otomatis kita akan mendapatkan penghasilan bulanan.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan olahraga.
Salah satunya adalah tenis lapangan, tenis lapangan adalah olahraga yang dilakukan dengan cara memukul bola ke daerah lawan. Olahraga ini sudah dikenal sejak abad ke 11.Olahraga ini dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan dan kehidupan sosial.Selain tubuh menjadi bugar dan sehat tenis dapat bermanfaat menambah teman dan sahabat, menajdi modal dalam kehidupan, dan penambah penghasilan.
B.        Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1.      Tingkatkatkanlah kebugaran jasmani agar kita dapat melakukan semua aktivitas sehari-sehari dengan optimal
2.      Lakukanlah oalahraga sesuai dengan aturan agar dapat menghasilkan hasil optimal yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani




Daftar Pustaka
Wibowo, Herman (Penterjermah). 2010 Manfaat Tenis Lapangan. Jakarta: PT. Erlangga.
Leily Rusdian. 2014. "Olahraga Untuk Kesehatan" Diambil dari :http://leily21.blogspot.co.id/2014/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html. (19 April 2017)
Puput 2012.MAKALAHPENDIDIKAN JASMANI dan KESEHATANJOGGING MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI. Diambil dari :http://sugar-science.blogspot.co.id/2012/05/makalah-pendidikan-jasmani-dan.html. (19 April 2017)

1 komentar:

  1. Makalah tenisnya top banget, bermain tenis tidak hanya mengandalkan otot tapi juga butuh kecerdasan.
    teknik dasar bola basket

    BalasHapus

DON'T RUSUH!