Jumat, 19 Mei 2017

Makalah Peningkatan Ekonomi kreatif Ds.Tempurejo (Blora) Dengan Usaha Batu Bata



Peningkatan Ekonomi Kreatif Masyarakan Ds.Tempurejo Dengan Usaha Batu Bata
Disusun untuk menyelesaikan tugas penelitian
dari guru pembimbing SMA N 1 Blora

 


Oleh :

Dicky Hengky Dwi Pambudi
XI IPS 4 / 06
SMA NEGERI 1 BLORA
TAHUN 2017




HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis,
1. Judul                 : Peningkatan Ekonomi Kreatif Masyarakan Ds.Tempurejo   Dengan Usaha Batu Bata
2. Penulis               :
Nama                     : Dicky Hengky Dwi Pambudi
NIS                       : 15313
Kelas                     : XI IPS 4
Sekolah     : SMA N 1 Blora
Tujuan                   : Disusun untuk menyelesaikan tugas penelitian dari guru
pembimbing SMA N 1 Blora.
Karya tulis ini disahkan pada tanggal .......................................................................
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 BLORA                                   Pembimbing   

Drs. Slamet Joko Waluyo, M.Pd                       Anik Hanifah, S.Pd              
NIP. 19670430 199802 1 002                              NIP. 19841019 200903 2 008


MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Tidak ada kata menyerah sebelum berusaha.
Lebih baik mencoba dan berusaha daripada tidak sama sekali.
Kesempatan hanya datang satu kali, begitu juga kepercayaan.
Ikhtiar dan selalu tawakal, akan selalu berbuah manis.

Persembahan
Karya tulis ini saya persembahkan kepada :
Allah SWT, yang telah memberikan kelancaran sehingga saya dapat membuat karya tulis ini tanpa suatu halangan apapun.
Ayah dan Ibu, yang telah banyak memberi doa serta dukungan.
Bapak dan Ibu guru, yang senantiasa membimbing saya untuk dapat membuat karya tulis ini.
Sahabat serta teman yang saya sayangi.


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya. Sehingga saya dapat menyusun karya tulis tentang “Peningkatan Ekonomi Kreatif Masyarakan Ds.Tempurejo Dengan Usaha Batu Bata”.
Mungkin karya tulis yang saya buat belum sempurna. Namun saya telah membuat karya tulis ini dengan sepenuh hati untuk mendapatkan hasil yang baik.
Akhir kata saya berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan memberikan tambahan wawasan terhadap para pembaca karya tulis ini.

Blora, April 2017
Penulis





DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... ......iii
KATA PENGANTAR ............................................................................iv
DAFTAR ISI ...........................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................3
D. Manfaat Penulisan .......................................................................3
E. Metode Penulisan .........................................................................3

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
A. Sejarah singkat pembuatan batu bata ...........................................4
B. Fungsi batu bata ...........................................................................4

BAB 3 PEMBAHASAN
A. Proses pembuatan, produksi batu bata ............................................6
B. Peran industri batu bata terhadap peningkatan ekonomi masyarakat  Ds.Tempurejo dengan usaha batu bata ................................................9

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................11
Saran ..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................14
LAMPIRAN








BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Batu bata merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu bangunan. Batu bata biasa digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding rumah/gedung. Batu bata sering dipilih sebagai bahan alternatif utama penyusun bangunan karena harganya yang relatif murah, mudah diperoleh, memiliki kekuatan yang cukup tinggi, tahan terhadap pengaruh cuaca, dan tahan terhadap api. Pada umumnya pembuatan bata merah pejal dengan cara dibakar dengan suhu 800°C sehingga tidak hancur bila direndam dalam air, sedangkan pembakarannya menggunakan sekam padi atau kayu bakar yang dapat menimbulkan polusi udara melalui emisi CO2.
Disamping itu juga pembuatan batu bata merah dipengaruhi oleh cuaca maka apabila kondisi cuaca yang kurang baik akan sangat mempengaruhi pembuatan batu bata dan produktivitas akan menurun sehingga batu bata akan sulit untuk didapatkan.
Industri rumah tangga batu bata mulai dikembangkan oleh masyarakat dan
menjadi  pekerjaan  pokok  maupun  sampingan  sebagian  besar  masyarakat  di Desa Tempurejo.  Proses produksi sebagian besar dikerjakan oleh keluarga sendiri,  jika  produksi  banyak  atau  ada  keluarga  yang  tidak  bisa  bekerja  maka memerlukan tenaga kerja tambahan sebagai pengolahan bahan mentah (Jenangan) dan  mencetak batu bata.  Pembagian kerja  pada industri batu bata, terbagi dalam sub-sub  bagian,  ada  sebagai  pemilik  usaha  pembuatan  batu  bata,  para  pekerja yang berada di industri batu bata, pemasok bahan baku, jasa pemasaran  dan  jasa transportasi.
Kegiatan  pertambangan  tanah   ini  tentunya  sangat  bermanfaat bagi  pelaku industri batu bata  karena tanah merupakan salah satu bahan baku  pembuatan  batu  bata.  Kegiatan  industri  batu  bata  tersebut  dapat memberikan nilai ekonomi berupa pendapatan yang lebih bagi para pelaku industri batu bata dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Keberadaan  industri  tentu  membawa  dampak  positif  maupun negatif,  baik  bagi  lingkungan  fisik  maupun  lingkungan  sosial.  Bagi kehidupan  sosial,  industri  cenderung  membawa  dampak  positif  seperti mengurangi  tingkat  pengangguran,  meningkatkan  tingkat  kesejahteraan masyarakat  disekitar  kawasan  industri,  tetapi  bagi  lingkungan  hidup industri  membawa  dampak  negatif  seperti  pencemaran,  polusi  udara  dan sebagainya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana proses pembuatan, produksi, dan pemasaran batu bata ?
2.      Bagaimana peran industri batu bata terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Ds.Tempurejo dengan usaha batu bata ?


Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1.      Untuk mengetahui proses pembuatan, produksi, dan pemasaran batu bata .
2.      Untuk mengetahui peran industri batu bata terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Ds.Tempurejo dengan usaha batu bata.

Manfaat Penulisan
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat :
1.         Bagi penulis menambah wawasan berfikir tentang peluang usaha dan perannya terhadap tingkat kesejahteraan warga.
2.         Sebagai acuan para petani pengusaha batu bata untuk bahan telaah bagi usaha yang telah dilakukan.
3.         Sebagai bahan masukan kepada pembaca dan peneliti lebih lanjut.
4.         Mencari tahu bagaimana proses pembuatan bata yang sebenarnya dan memberikan pengetahuan tentang pembuatan batu bata.

Metode dan Sistematika
     Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a)      Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada industri batu bata khususnya di industri batu bata di Desa Tempurejo.
b)      Wawancara, yaitu mengambil data-data dengan mendatangi pemilik dari usaha  untuk mendapat informasi yang jelas.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


 A.   Sejarah Singkat Pembuatan Batu Bata
Sejak zaman nenek moyang dulu pembuatan batu bata telah ada walaupun secara manual, dari situlah para warga mulai  pempelajari dan mengetahui tata cara pembuatan batu bata, mulai dari pencarian bahan sampai proses pembakarannya.
Meskipun secara manual kualitas batu bata yang dihasilkan cukup bagus mengingat tanh yang digunakan untuk pembuatan batu bata adalah tanah liat yang mempunyai susunan tanah yang sangat kuat.
Batu bata merupakan salah satu bahan dasar dalam membuat tembok rumah atau bangunan lain yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Permintaan batu bata terus meningkat seiring dengan banyaknya masyarakat yang ingin membangun maupun merenofasi rumahnya. Untuk itu, pembuatan batu bata dapat member peluang bisnis yang menjanjikan.


B.  Fungsi Batu Bata
Siapapun tahu tentang batu bata meskipun bukan pekerja bangunan. Batu bata sangat akrab dengan kehidupan kita, berasal dari tanah liat yang dibentuk dengan cetakan berukuran tertentu kemudian dibakar.Yang tidak kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan. Semakin baik kualitas spesi yang digunakan untuk merekatkan bata semakin berkualitas pula dinding yang kita dapat.
Memiliki kualitas yang bermacam – macam tergantung bahan yang dibuat serta media pembakarnya. Ada yang membakar menggunakan sekam ada pula yang menggunakan kayu bakar. Kwalitas pembakaran denbgan kayu bakar memiliki grid yang lebih tinggi atau berkualitas lebih baik. Batu bata bisa juga berfungsi sebagai gewel, mempunyai nilai yang lebih ekonomis dari pada kita mengguakan kuda-kuda dari kayu. Dinding yang menggunakan bahan batu bata memiliki daya serap terhadap panas cukup baik sehingga terasa nyaman.
Harganya yang relatif murah dan banyak tersedia menjadi pilihan terbaik sampai saat dewasa ini untuk bangunan rumah tinggal. Yang tidak kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan.





BAB 3
PEMBAHASAN

A. Proses pembuatan, produksi, dan pemasaran batu bata 
1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan 
Bahan :
a. Tanah grosok dan tahan liat perbandingan 2 : 1
b. Air
c. Sekam padi
d. Abu Gosok

Alat :
1. Gerobak
Digunakan untuk mengangkut hasil adukan ketempat pencetakan.
2. Alat cetak 
Alat cetak terbuat dari kayu dan alat cetak ini memiliki 1 kolom
1.Alat pemotong, 2.Alat pembersih cetakan, 3.Alat Cap Merek, 4.Alat pengambil Adonan
3. Cangkul
Cangkul ini berpungsi untuk menggali tanah atau mengaduk tanah.
4.Ember
      Ember ini digunakan untuk menruh air untuk proses pengadukan
5. Plastik
Plastik ini berpungsi untuk menutupi batu bata yang sudah di cetak dan yang sudah melalui proses pengadukan, untuk menghindari guyuran air hujan. Batu bata yang baru saja di cetak bila terkena air hujan bisa merusak batu bata dan akan memperlambat keringnya batu bata.

2.  Proses Pengolahan Tanah
Sediakan tanah yang akan di cetak dengan cara:
a. Cangkul  tanah liat yang akan digunakan untuk adukan .
b. Masukkan tanah kedalam kolam tempat pengadukan.
c. Tambahkan air secukupnya.
d. Aduk dan campur sampai merata sambil di injak injak
e. Setelah campuran merata angkut campuran bahan ketempat pencetakan.

3. Proses pencetakan
a.   Setelah proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ketempat pencetakan,  diamkan selama setengah sampai satu hari sambil ditutup dengan plastik. 
b.   Sebelum kita melakukan pencetakan , taburi cetakan dengan abu terlebih dahulu agar cetakan tidak lengket. Begitu juga dengan meja cetaknya.
c.   Ambil tanah yang telah didiamkan tadi, letakkan dan masukkan dalam cetakan yang telah disiapkan. Kemudian pukulkan tanah yang telah di masukkan ke dalam cetakan itu agar tanah benar-benar padat.
d.   Angkat cetakan dengan sedikit menggoyangkannya, hingga bata keluar dari cetakan.

4. Proses Pengeringan bata
a.   Setelah dicetak, kemudian batu bata yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat.
b.   Setelah disusun batu bata tersebut di angin-anginkan untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya 1 minggu  bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa memakan waktu lebih lama. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah.
c.   Usahakan bata yang di keringkan jangan terlalu terkena sinar matahari karena akan membawa dampak negatif bagi kualitas bata.

5. Proses Pembakaran Bata
a.   Setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama di 1  minggu waktunya siang malam disebuah ruangan ,atau di sebut Open batu bata yang ruang  pembakarannya bisa menampung 15.000-20.000 bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar  atau menggunakan sekam.
b.   Setelah itu batu bata disusun, lalu diatas tumpukkan batu bata diberi genteng, agar panasnya merata selain itu juga ,mengurangi asap dari pembakaran.
c.   Dalam proses pembakaran diperlukan 3 orang pekerja, karena untuk bergilir menjaga kestabilan panas, agar batu bata yang dihasilkan berkualitas. Bahan bakar yang dipakai adalah kayu.  Karena dengan kayu ,pembakarnnya cepat selesai selain itu juga pembakaran dengan kayu, panas yang ditimbulkan sangat besar dari pada memakai sekam.
d.   Setelah pembakaran selesai tumpukkan batu bata tersebut di buka pelahan – lahan dan diangin- anginkan selama 4 hari.

6.  Pendinginan Bata
Pendinginan bata di lakukan selama 1 minggu dan di susun di tempat yang teduh kemudian bata siap di perjual belikan.


B.     Peran industri batu bata terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Ds.Tempurejo dengan usaha batu bata

Pada dasarnya setiap usaha menghasilkan kemajuan ekonomi seperti usaha pembuatan batu bata di Desa Tempurejo. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa dengan adanya usaha pembuatan batu bata dapat memajukan masyarakat Desa Tempurejo yang mempunyai mayoritas tanah yang subur seperti, pada musim kemarau masyarakat tidak bisa bercocok tanam sehingga beralih propesi menjadi pengusaha pembuatan batu bata. Dimana setelah masyarakat membangun perusahaan pembuatan  batu bata masyarakat  yang tadinya hidup kurang sejahtera karena masyarakat tidak bisa memanfaatkan lahan  musim kemarau tetapi dapat teratasi dengan adanya usaha pembuatan batu bata di Desa Tempurejo. Usaha pembuatan batu bata ini kurang lebih bisa menghasilkan 15,000 perbiji bata perbulannya pada musim kemarau,  sedangkan  pada musim penghujan  pembuatan batu bata menghasilkan  kurang lebih 7,000 perbiji bata perbulannya, dengan harga satuannya 350.
Dengan demikian hasil usaha pembuatan batu bata yang diperoleh tidak sekedar memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, tetepi juga memberikan peningkatan dan kemajuan  terhadap perekonomian masyarakat di Desa Tempurejo.













BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Peranan industri batu bata adalah meningkatkan total pendapatan rumah tangga yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan rumah tangga petani di Desa Tempurejo. Tingkat kemiskinan petani sebelum mengusahakan industri batu bata sebagian besar tergolong dalam kriteria miskin, sedangkan setelah petani mengusahakan industri batu bata rumah tangga petani berada di atas garis kemiskinan atau adanya peningkatan pendapatan dari sebelumnya. Bagi kehidupan  sosial,  industri  cenderung  membawa  dampak  positif  seperti mengurangi  tingkat  pengangguran,  meningkatkan  tingkat  kesejahteraan masyarakat  disekitar  kawasan  industri.

B.     Saran

1.      Bagi pemerintah :
a.         Perlu dibentuk tim penyuluhan untuk memberikan tambahan pemahaman kepada petani pengusaha batu bata agar mereka lebih paham mengenai dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha industri batu bata serta memberikan penyuluhan mengenai cara-cara konservasi lahan bekas industri batu bata yang efektif.
b.         Perlu diadakan pelatihan ketrampilan kewirausahaan untuk petani pengusaha batu bata agar mereka dapat lebih kreatif dan memiliki alternatif pekerjaan lain dalam mencari tambahan pendapatan, sehingga tidak bergantung lagi dengan usaha industri batu bata yang dalam jangka waktu panjang dapat merusak dan mengurangi kualitas lingkungan.
c.          Perlu dibuat kebijakan mengenai ijin usaha penambangan lahan pertanian untuk industri batu bata agar perkembangan industri batu bata dapat dikontrol, mengingat berbagai dampak negatif yang ditimbulkan terhadap keadaan lingkungan, terutama lahan pertanian.

2.      Bagi pelaku usaha :
a.         Hendaknya senantiasa mengikuti penyuluhan-penyuluhan atau pelatihan untuk meningkatkan wawasan mengenai pentingnya menjaga kualitas tanah.
b.         Perlu adanya kerjasama petani pengusaha batu bata dengan pihak terkait, terutama Dinas Pertanian dan Badan Lingkungan Hidup dalam hal usaha konservasi lahan bekas galian industri batu bata.




Lampiran






DAFTAR PUSTAKA

 Ariesworo, Djko dan Nana Sutresna. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Hadiat, 1996. Alam Sekitar Kita Jilid 2. Jakarta : PT Ciptawidya Suara.
Dendi Sugiono.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta : PT Gramedia.
http://geografi-geografi blogspot.com//definisi/industri/12/11/2010/09.34.WIB.
http://mszendra.blogspot.com.//Pengaruh/industri/batu/bata.(di akses pada 5, Desember 2008. Pukul 11.24. WIB).

 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DON'T RUSUH!