Minggu, 12 Agustus 2018

Perkembangan Teknologi Pertanian terhadap Produktivitas Pertanian di Indonesia




Indonesia merupakan Negara agraris dengan sumber daya alam yang melimpah, sehingga potensi pertanian di Indonesia sangat mendukung. Indonesia juga terbentang pada garis khatulistiwa yang memiliki iklim tropis, sinar matahari yang cukup, tingkat kelembaban udara yang ideal, serta budaya masyarakat yang mencintai keanekaragaman hayati. Indonesia pun menjadi lirikanbagi negara-negara asing terutama pada sektor pertanian.

Pertanian merupakan sebuah sektor yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena inilah yang menjadi dasar penyedia sandang, pangan, dan papan dalam menjalankan kehidupan. Selain itu, sektor pertaniandi Indonesia menjadi tumpuan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak warga negara Indonesia yang bermata pencaharian sebagai petani.

Dalam sektor pertanian ini, peran teknologi sangat diperlukan untuk keberhasilan produktivitas usaha tani. Apalagi seiring bertambahnya jumlah penduduk, otomatis kebutuhan akan semakin meningkat. Terlebih kebutuhan akan pangan. Sebab tanpa pangan, masyarakat tidak akan dapat hidup. Serta bagus tidaknya ketahanan pangan suatu negara itu dapat menjadi indikator keberhasilan suatu negara. Hal ini membuat dunia pertanian harus bekerja lebih keras untuk meningkatkanproduktivitas pertaniannya melalui berbagai teknologi yang canggih. Tahap demi tahap dilakukan supaya produksi yang dihasilkan dapat memuaskan.

Perlu diketahui bahwa kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun, termasuk pertanian, tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Sebagaimana revolusi pertanian yang didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. A.T. Mosher (Mubyarto, 1989;235) menganggap bahwa teknologi yang senantiasa berubah itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan pertanian.

Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti. Produksi terhenti kenaikannya, bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau karena kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang semakin merajalela.

Teknologi sering diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan keterampilan di bidang industri. Tetapi A.T. Mosher (1965;93) mengartikan teknologi pertanian sebagai cara-cara untuk melakukan pekerjaan usaha tani. Didalamnya termasuk cara-cara bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta memelihara ternak. Termasuk pula didalamnya benih, pupuk, pestisida, obat-obatan serta makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat dan sumber tenaga. Termasuk juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga petani dan tanahnya dapat digunakan sebaik mungkin.

Lalu, bagaimanakah perkembangan teknologi pertanian di Indonesia? Perlu kita ketahui bahwa, pertaniandi Indonesia berkembang sesuai dengan pengetahuan masyarakat. Pertamakali yang dilakukan adalah bercocok tanam secara berpindah-pindah. Kemudian berkembang menjadi system pertanian tradisional, dimana dalam penerapann ya menggunakan pupuk organik, tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, sehingga produktivitasnya masih rendah. Dari system pertanian tridisional kemudian berkembang menjadi system pertanian konvensional. Pertanian konvensional merupakan salah satu bentuk perkembangan Revolusi hijau yang dapat membuat produksi tanaman semakin meningkat, akan tetapi dengan adanya revolusi hijau ini lingkungan menjadi rusak akibat pemakaian bahan kimia, sehingga hal itu bisa sangat merugikan. Kemudianpertanian konvensional berkembangmenjadipertanianberkelanjutan yang berbasisagroekologi, di mana kegiatan pertanian dikerjakan dengan menggunakan teknologi canggih, tetapi tetap mempertahankan kelestarian lingkungan.

Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dengan pesat. Segala sesuatu akan lebih efisien apabila menggunakan teknologi. Selain dapat menghemat waktu, teknolog ijuga bias membuat perkerjaan lebih cepat terselesaikan. Perkembangan teru smenunjukan perubahan yang pesat. Tampak sekali saat ini perbedaan antara pertanian zaman dahulu dengan pertanian zaman sekarang. Contohnya pada zaman dahulu kita masih menggunakan segala sesuatunya dengan sederhana untuk bercocok tanam, seperti mencangkul, tetapi sekarang bercocok tanam pun bias dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin yang canggih, seperti mesin penanam padi.

Lalu, bagaimanakah keadaan pertanian Indonesia saat ini? Kondisi pertanian di Indonesia, kini terasa cukup memprihatinkan. Di mana Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris (negara yang maju pertaniannya), sekarang malah mengimpor makanan pokoknya dari negara lain. Padahal, sebenarnya rakyat dan bumi kita yang tercinta ini masih dapat memenuhi kebutuhan beras untuk makan kita sehari-hari. Bukan hanya beras tetapi hasil pertanian lain pun mengalami nasib yang demikian. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Salah satu penyebabnya adalah lahan pertanian yang kian menyusut akibat pembukaan lahan untuk perumahan.
Indonesia adalah negara produsen beras ketiga dunia setelah China dan India. Kontribusi Indonesia terhadap produksi beras dunia kira-kira sebesar 8,5% (51 juta ton). Produksi beras Indonesia yang begitu tinggi tersebut belum bisa mencukupi kebutuhan penduduknya. Dilihat dari semua aspek, kondisi Indonesia sendiri masih banyak kekurangan. Kekurangan tersebut bukan semata berasal dari pemerintahannya saja tetapi juga penduduknya.
Faktor-faktor yang menyebabkan pemerintah Indonesia harus mengimpor beras dan hasil pertanian lainnya diantaranya yaitu akibat meningkatnya jumlah penduduk yang tidak terkendali,meskipun sudah ada program Keluarga Berencana dari pemerintah, tetapi tetap saja kenaikan jumlah penduduk ini cukup tinggi. Dengan banyaknya penduduk, maka makanan pokok yang dibutuhkan juga bertambah, sehingga hasil pertanian dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Selain itu faktor cuaca juga menentukan seberapa banyak hasil panen dalam bertani. Cuaca yang tidak menentu, seperti pergeseran musim hujan dan musim kemarau menyebabkan petani kesulitan dalam menetapkan waktu yang tepat untuk mengawali masa tanam,sehingga tanaman yang ditanam mengalami pertumbuhan yang tidak wajar dan mengakibatkan gagal panen. Peristiwa ini sering terjadi di hampir setiap daerah di Indonesia dan membuat petani yang miskin menjadi semakin miskin karena kegagalan panen tersebut.
Selain itu, masih ada beberapa faktor lagi yang membuat Indonesia harus mengimpor beberapa hasil pertanian,khususnya beras, seperti lahan pertanian yang semakin sempit, kemajuan teknologi, dan merebaknya industri di Indonesia.Hal itu membuat pertanian yang menggunakan metode sederhana ini semakin memudar keberadaanya. Karena jika menggunakan metode sederhana, membutuhkan lahan yang cukup luas. Persawahan yang membentang luas di tiap daerah kini mulai terkikis tergantikan pabrik-pabrik yang mungkin kurang bersahabat dengan alam.
Membahas tentang pertanian Indonesia sama saja kondisinya dengan pertanian di Bogor. Ya, karena Bogor termasuk wilayah Indonesia. Banyak sekali mall dan pabrik yang menghiasi kota yang dikenal sebagai kota hujan ini. Sawahnya kini tinggal beberapa hektar saja, mungkin kita bisa menghitungnya dengan jari. Tidak perlu jauh-jauh sampai ke Kota Bogor, di Kabupaten Blora pun apabila kita amati lahan pertaniannya juga berkurang akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi kompleks perumahan. Memang agak berlebihan, namun itulah yang sebenarnya terjadi.
Mengapa yang dibahaskota Bogor, karena mungkin dengan istilahnya yaitu kota  hujanmenjadi tersugesti bahwa Bogor pasti memiliki persediaan air yang banyak,begitu pula sawahnya. Namun, kini Bogor pun tidak bias mengelakkan cepatnya laju industrialisasi yang ingin menyusup kedalamnya, sehingga industrialisasi pun terjadi di Bogor. Namun,kita harus berbangga pada petani yang masih mau mempertahankan pekerjaannya dan menjadikannya sebagai tempat mereka untuk mencari sesuapnasi, karena ditengah banyak orang yang ingin bekerja di industry dan ditengah ketidakjelasan nasib petani, masih ada yang ingin mempertahankan pekerjaannya sebagai petani, sehingga kita tidak kehilangan makanan pokok yang sudah dari dahulu menjadi kebiasaan kita.
Di Bogor juga terdapat institut yang bergerak dipertanian yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), sehingga masih ada harapan generasi baru yang akan memajukan pertanian dengan menggunakan teknologi canggih yang ramah lingkungan. Bukan bermaksud untuk promosi, tetapi menurut saya ini merupakan suatu tonggak untuk memberikan semangat bahwa pertanian masih diperhatikan dan juga pertanian adalah sector utama dalam negeri yang juga berpengaruh pada banyaknya jumlah produksi pertanian Indonesia yang juga turut memengaruhi tingkat perekonomian Indonesia.
Pemerintah juga diharapkan memperhatikan nasib para petani yang sama memprihatinkannya dengan kondisi pertaniannya. Semestinya harus ada penyuluhan dan pembekalan pengetahuan tentang pertanian kepada petani itu. Seperti bagaimana cara bertanam yang bersahabat dengan alam dengan menggunakan teknologi (agroekologi), sehingga produktivitas pertanian memberikan lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan kerugiannya. Namun,perlu diperhatikanteknologi yang digunakantidak membahayakan alam. Dan itu berlaku untuk kita semuanya, yaitu mengambil keuntungan tanpa merusak alam. Sehingga tercipta keserasian dan keseimbangan alam, dan kita pun bisa hidup sejahtera. Selain itu, juga memberikan jaminan hidup bagi petani, dimana petani dapat memelihara alat pertaniannya dan dalam kegiatan bertani pun dapat dilakukan dengan lancar.Dan juga diharapkan seluruh daerah di Indonesia melakukan hal yang sama yaitu melestarikan pertanian ditengah menggilanya industrialisasi. Budayakan pertanian yang modern, tetapi jangan sampai meninggalkan budaya yang lama. Dengan demikian, kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi tanpa harus mengimpor dari negara lain, yang pastinya bias saja merugikan kita, dan menguntungkan bangsa lain. Oleh karena itu, tingkatkanlah rasa kepedulian terhadap sesuatu yang sekilas tidak penting menurut kita, tetapi tanpa kita sadari hal tersebut justru sangat penting bagi kita.Pertanian memang sangat penting bagi petani, tetapi apakah pertanian penting juga untuk kita? Ingat, makanan pokok kita adalah hasil dari pertanian, mungkin akan sulit untuk mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan kita, maka lestarikanlah pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia agar kembali jaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DON'T RUSUH!