Rabu, 22 Maret 2017

Pemilu Di Indonesia Dari Masa ke masa disertai partai politik yang mengikuti dan kabinet pemerintahan yang pernah memimpin di Indonesia


Pemilu merupakan sebuah pesta rakyat dalam negara yang menganut sistem demokrasi. Indonesia sendiri yang menganut sistem demokrasi telah melakukan beberapa pemilu dari sejak kemerdekaan Indonesia tahun1945, walaupun mememang pemilu pertama Indonesia baru dilaksanakan pada tahun 1955. Pemilu sendiri baru dilaksanakan pada tahun 1955 karena berbagai gejolak politik yang menghampiri tanah air pada periode 1945-1955 jadi untuk dilangsungkannya pemilu sangatlah belum memadai. Setelah runtuhnya rezim orde baru tepatnya tahun 2004 Indonesia mulai berbenah tentang pemilu salah satunya yaitu pemilihan langsung oleh rakyat untuk memilih presiden untuk pertama kalinya. Walaupun untuk mekanisme pemilu sendiri di Indonesia saat ini belum sempurna tapi pergelaran pesta rakyat ini wajib ada pada saat 5 tahun sekali.
Berikut kami tampilkan perjalanan pemilu di Indonesia dari tahun ke tahun beserta partai politik yang mengikutinya serta kabinet-kabinet yang pernah ada dalam pemerintahan Indonesia sampai saat ini 2017



 1.Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Waktu itu Republik Indonesia berusia 10 tahun. Pemilihan Umum yang diadakan sebanyak dua kali yaitu pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan kedua pada tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante (Sumber : Situs KPU).
Sejak berdirinya negara Indonesia, Bapak Hatta telah memikirkan untuk segera melakukan pemilu sesuai maklumat X tanggal 3 November 1945. Tidak terlaksananya pemilu pertama pada bulan Januari 1946 seperti yang diamanatkan oleh Maklumat 3 Nopember 1945, paling tidak disebabkan 2 (dua) hal :
1. Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu;
2. Belum stabilnya kondisi keamanan negara akibat konflik internal antar kekuatan politik yang ada pada waktu itu, apalagi pada saat yang sama gangguan dari luar juga masih mengancam. Dengan kata lain para pemimpin lebih disibukkan oleh urusan konsolidasi.
Pemilu tahun 1955 memilih 257 anggota DPR dan 514 anggota konstituante (harusnya 520 anggota, namun irian barat memiliki jatah 6 kursi, tidak melakukan pemilihan) dengan 29 jumlah partai politik dan individu yang ikut serta. Pemilu ini dilaksanakan pada pemerintahan perdana menteri Burhanuddin Harahap, setelah menggantikan Perdana Menteri Ali Sastromidjojo yang mengundurkan diri.
No.
Partai/Nama Daftar
Suara
%
Kursi
1.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
8.434.653
22,32
57
2.
Masyumi
7.903.886
20,92
57
3.
Nahdlatul Ulama (NU)
6.955.141
18,41
45
4.
Partai Komunis Indonesia (PKI)
6.179.914
16,36
39
5.
Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
1.091.160
2,89
8
6.
Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
1.003.326
2,66
8
7.
Partai Katolik
770.740
2,04
6
8.
Partai Sosialis Indonesia (PSI)
753.191
1,99
5
9.
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
541.306
1,43
4
10.
Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
483.014
1,28
4
11.
Partai Rakyat Nasional (PRN)
242.125
0,64
2
12.
Partai Buruh
224.167
0,59
2
13.
Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS)
219.985
0,58
2
14.
Partai Rakyat Indonesia (PRI)
206.161
0,55
2
15.
Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI)
200.419
0,53
2
16.
Murba
199.588
0,53
2
17.
Baperki
178.887
0,47
1
18.
Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro
178.481
0,47
1
19.
Grinda
154.792
0,41
1
20.
Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)
149.287
0,40
1
21.
Persatuan Daya (PD)
146.054
0,39
1
22.
PIR Hazairin
114.644
0,30
1
23.
Partai Politik Tarikat Islam (PPTI)
85.131
0,22
1
24.
AKUI
81.454
0,21
1
25.
Persatuan Rakyat Desa (PRD)
77.919
0,21
1
26.
Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM)
72.523
0,19
1
27.
Angkatan Comunis Muda (Acoma)
64.514
0,17
1
28.
R.Soedjono Prawirisoedarso
53.306
0,14
1
29.
Lain-lain
1.022.433
2,71
Jumlah
37.785.299
100,00
257
Sangat disayangkan, kisah sukses Pemilu 1955 akhirnya tidak bisa dilanjutkan dan hanya menjadi catatan emas sejarah. Pemilu pertama itu tidak berlanjut dengan pemilu kedua lima tahun beri-kutnya, meskipun tahun 1958 Pejabat Presiden Sukarno sudah melantik Panitia Pemilihan Indonesia II. Yang terjadi kemudian adalah berubahnya format politik dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, sebuah keputusan presiden untuk membubarkan Konstituante dan pernyataan kembali ke UUD 1945
PEMILIHAN UMUM  TAHUN 1971
Setelah pemilu pertama tahun 1955, Indonesia baru melakukan pemilu kembali pada tanggal 5 Juli 1971, pertama di jaman Orde Baru dibawah pemerintahan Presiden Kedua Indonesia, Bpk (alm) Soeharto. Pada pemilu kali ini, terdapat 9 partai politik dan 1 organisasi masyarakat yang berpartisipasi.
No.
Partai
Jumlah Suara
Persentase
Jumlah Kursi
1.
Partai Katolik
603.740
1,10
3
2.
Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
1.308.237
2,39
10
3.
Partai Nahdlatul Ulama
10.213.650
18,68
58
4.
Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)
2.930.746
5,36
24
5.
Golongan Karya (Golkar)
34.348.673
62,82
236
6.
Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
733.359
1,34
7
7.
Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba)
48.126
0,08
0
8.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
3.793.266
6,93
20
9.
Partai Islam (PERTI)
381.309
0,69
2
10.
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
338.403
0,61
0
Jumlah
54.669.509
100,00
360
PEMILIHAN UMUM TAHUN 1977-1997
Pemilu pada periode ini, dilakukan setiap 5 tahun sekali, mulai tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 dengan 3 peserta yaitu Golongan Karya (GolKar), Partai Demokrasi Indonesia (PDI), dan Partai Pembangunan Persatuan (PPP). Peserta pemilu kali ini lebih sedikit dibanding pemilu sebelumnya. Ini terjadi setelah sebelumnya pemerintah bersama-sama dengan DPR berusaha menyederhanakan jumlah partai dengan membuat UU No. 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar. Kedua partai itu adalah Partai Persatuan Pembangunan atau PPP dan Partai Demokrasi Indonesia atau PDI) dan satu Golongan Karya atau Golkar. Dalam setiap kali digelar pemilu, partai golkar selalu menduduki peringkat pertama perolehan kursi di DPR dengan meraih lebih dari 62% suara dalam setiap gelaran pemilu, diikuti oleh PPP dan terakhir PDI. Tabel di
Pemilu 1977
No.
Partai
Suara
%
Kursi
% (1971)
Keterangan
1.
Golkar
39.750.096
62,11
232
62,80
– 0,69
2.
PPP
18.743.491
29,29
99
27,12
+ 2,17
3.
PDI
5.504.757
8,60
29
10,08
– 1,48
Jumlah
63.998.344
100,00
360
100,00

Pemilu 1982
No.
Partai
Suara DPR
%
Kursi
% (1977)
Keterangan
1.
Golkar
48.334.724
64,34
242
62,11
+ 2,23
2.
PPP
20.871.880
27,78
94
29,29
– 1,51
3.
PDI
5.919.702
7,88
24
8,60
– 0,72
Jumlah
75.126.306
100,00
364
100,00

Pemilu 1987
No.
Partai
Suara
%
Kursi
% (1982)
Keterangan
1.
Golkar
62.783.680
73,16
299
68,34
+ 8,82
2.
PPP
13.701.428
15,97
61
27,78
– 11,81
3.
PDI
9.384.708
10,87
40
7,88
+ 2,99
Jumlah
85.869.816
100,00
400


Pemilu 1992
No.
Partai
Suara
%
Kursi
% (1987)
Keterangan
1.
Golkar
66.599.331
68,10
282
73,16
– 5,06
2.
PPP
16.624.647
17,01
62
15,97
+ 1,04
3.
PDI
14.565.556
14,89
56
10,87
+ 4.02
Jumlah
97.789.534
100,00
400
100,00

Pemilu 1997
No.
Partai
Suara
%
Kursi
% (1992)
Keterangan
1.
Golkar
84.187.907
74,51
325
68,10
+ 6,41
2.
PPP
25.340.028
22,43
89
17,00
+ 5,43
3.
PDI
3.463.225
3,06
11
14,90
– 11,84
Jumlah
112.991.150
100,00
425
100,00

PEMILIHAN UMUM TAHUN 1999
Setelah Presiden Soeharto dilengserkan dari kekuasaannya pada tanggal 21 Mei 1998 jabatan presiden digantikan oleh Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. Atas desakan publik, Pemilu yang baru atau dipercepat segera dilaksanakan, sehingga hasil-hasil Pemilu 1997 segera diganti. Kemudian ternyata bahwa Pemilu dilaksanakan pada 7 Juni 1999, atau 13 bulan masa kekuasaan Habibie. Pada saat itu untuk sebagian alasan diadakannya Pemilu adalah untuk memperoleh pengakuan atau kepercayaan dari publik, termasuk dunia internasional, karena pemerintahan dan lembaga-lembaga lain yang merupakan produk Pemilu 1997 sudah dianggap tidak dipercaya. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan penyelenggaraan Sidang Umum MPR untuk memilih presiden dan wakil presiden yang baru. Pemilu ini dilakukan untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II.
No.
Partai
Jumlah Suara
Persentase
Jumlah Kursi
Persentase
1.
Partai Indonesia Baru
192.712
0,18%
0
0,00%
2.
Partai Kristen Nasional Indonesia
369.719
0,35%
0
0,00%
3.
Partai Nasional Indonesia
377.137
0,36%
0
0,00%
4.
Partai Aliansi Demokrat Indonesia
85.838
0,08%
0
0,00%
5.
Partai Kebangkitan Muslim Indonesia
289.489
0,27%
0
0,00%
6.
Partai Ummat Islam
269.309
0,25%
0
0,00%
7.
Partai Kebangkitan Ummat
300.064
0,28%
1
0,22%
8.
Partai Masyumi Baru
152.589
0,14%
0
0,00%
9.
Partai Persatuan Pembangunan
11.329.905
10,71%
58
12,55%
10.
Partai Syarikat Islam Indonesia
375.920
0,36%
1
0,22%
11.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
35.689.073
33,74%
153
33,12%
12.
Partai Abul Yatama
213.979
0,20%
0
0,00%
13.
Partai Kebangsaan Merdeka
104.385
0,10%
0
0,00%
14.
Partai Demokrasi Kasih Bangsa
550.846
0,52%
5
1,08%
15.
Partai Amanat Nasional
7.528.956
7,12%
34
7,36%
16.
Partai Rakyat Demokratik
78.730
0,07%
0
0,00%
17.
Partai Syarikat Islam Indonesia 1905
152.820
0,14%
0
0,00%
18.
Partai Katolik Demokrat
216.675
0,20%
0
0,00%
19.
Partai Pilihan Rakyat
40.517
0,04%
0
0,00%
20.
Partai Rakyat Indonesia
54.790
0,05%
0
0,00%
21.
Partai Politik Islam Indonesia Masyumi
456.718
0,43%
1
0,22%
22.
Partai Bulan Bintang
2.049.708
1,94%
13
2,81%
23.
Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia
61.105
0,06%
0
0,00%
24.
Partai Keadilan
1.436.565
1,36%
7
1,51%
25.
Partai Nahdlatul Ummat
679.179
0,64%
5
1,08%
26.
Partai Nasional Indonesia – Front Marhaenis
365.176
0,35%
1
0,22%
27.
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
328.654
0,31%
1
0,22%
28.
Partai Republik
328.564
0,31%
0
0,00%
29.
Partai Islam Demokrat
62.901
0,06%
0
0,00%
30.
Partai Nasional Indonesia – Massa Marhaen
345.629
0,33%
1
0,22%
31.
Partai Musyawarah Rakyat Banyak
62.006
0,06%
0
0,00%
32.
Partai Demokrasi Indonesia
345.720
0,33%
2
0,43%
33.
Partai Golongan Karya
23.741.749
22,44%
120
25,97%
34.
Partai Persatuan
655.052
0,62%
1
0,22%
35.
Partai Kebangkitan Bangsa
13.336.982
12,61%
51
11,03%
36.
Partai Uni Demokrasi Indonesia
140.980
0,13%
0
0,00%
37.
Partai Buruh Nasional
140.980
0,13%
0
0,00%
38.
Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
204.204
0,19%
0
0,00%
39.
Partai Daulat Rakyat
427.854
0,40%
2
0,43%
40.
Partai Cinta Damai
168.087
0,16%
0
0,00%
41.
Partai Keadilan dan Persatuan
1.065.686
1,01%
4
0,87%
42.
Partai Solidaritas Pekerja
49.807
0,05%
0
0,00%
43.
Partai Nasional Bangsa Indonesia
149.136
0,14%
0
0,00%
44.
Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia
364.291
0,34%
1
0,22%
45.
Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia
180.167
0,17%
0
0,00%
46.
Partai Nasional Demokrat
96.984
0,09%
0
0,00%
47.
Partai Ummat Muslimin Indonesia
49.839
0,05%
0
0,00%
48.
Partai Pekerja Indonesia
63.934
0,06%
0
0,00%
Jumlah
105.786.661
100,00%
462
100,00%
Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu pertama sejak zaman orde baru runtuh dan dimulailah era reformasi di Indonesia. Setelah tahun 1999, Indonesia pun kembali melakukan pemilu setiap lima tahun sekali secara langsung. Bahkan pemilu 2004 merupakan pemilu pertama kali di Indonesia dimana setiap warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, dapat memilih langsung presiden dan wakilnya selain pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I, dan DPRD tingkat II. Selain itu, sejak pemilu 2004, juga dilakukan pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Pada pemilu tahun 2004 dan 2009, ditetapkan parliamentary threshold (PT) sebesar 2.5%. Apabila partai politik yang memperoleh suara dengan persentase kurang dari 2,50% tidak berhak memperoleh kursi di DPR.
Pemilu 2004
No.
Partai
Jumlah Suara
Persentase
Jumlah Kursi
Persentase
Keterangan
1.
Partai Golongan Karya
24.480.757
21,58%
128
23,27%
Lolos
2.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
21.026.629
18,53%
109
19,82%
Lolos
3.
Partai Kebangkitan Bangsa
11.989.564
10,57%
52
9,45%
Lolos
4.
Partai Persatuan Pembangunan
9.248.764
8,15%
58
10,55%
Lolos
5.
Partai Demokrat
8.455.225
7,45%
55*
10,00%
Lolos
6.
Partai Keadilan Sejahtera
8.325.020
7,34%
45
8,18%
Lolos
7.
Partai Amanat Nasional
7.303.324
6,44%
53*
9,64%
Lolos
8.
Partai Bulan Bintang
2.970.487
2,62%
11
2,00%
Lolos
9.
Partai Bintang Reformasi
2.764.998
2,44%
14*
2,55%
Lolos
10.
Partai Damai Sejahtera
2.414.254
2,13%
13*
2,36%
Lolos
11.
Partai Karya Peduli Bangsa
2.399.290
2,11%
2
0,36%
Lolos
12.
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
1.424.240
1,26%
1
0,18%
Lolos
13.
Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
1.313.654
1,16%
4*
0,73%
Lolos
14.
Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
1.230.455
1,08%
0*
0,00%
Tidak lolos
15.
Partai Patriot Pancasila
1.073.139
0,95%
0
0,00%
Tidak lolos
16.
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
923.159
0,81%
1
0,18%
Lolos
17.
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
895.610
0,79%
0
0,00%
Tidak lolos
18.
Partai Pelopor
878.932
0,77%
3*
0,55%
Lolos
19.
Partai Penegak Demokrasi Indonesia
855.811
0,75%
1
0,18%
Lolos
20.
Partai Merdeka
842.541
0,74%
0
0,00%
Tidak lolos
21.
Partai Sarikat Indonesia
679.296
0,60%
0
0,00%
Tidak lolos
22.
Partai Perhimpunan Indonesia Baru
672.952
0,59%
0
0,00%
Tidak lolos
23.
Partai Persatuan Daerah
657.916
0,58%
0
0,00%
Tidak lolos
24.
Partai Buruh Sosial Demokrat
636.397
0,56%
0
0,00%
Tidak lolos
Jumlah
113.462.414
100,00%
550
100,00%

Pemilu 2009
No.
Partai
Jumlah suara
Persentase suara
Jumlah kursi
Persentase kursi
Status PT*
1
Partai Hati Nurani Rakyat
3.922.870
3,77%
18
3,21%
Lolos
2
Partai Karya Peduli Bangsa
1.461.182
1,40%
0
0,00%
Tidak lolos
3
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
745.625
0,72%
0
0,00%
Tidak lolos
4
Partai Peduli Rakyat Nasional
1.260.794
1,21%
0
0,00%
Tidak lolos
5
Partai Gerakan Indonesia Raya
4.646.406
4,46%
26
4,64%
Lolos
6
Partai Barisan Nasional
761.086
0,73%
0
0,00%
Tidak lolos
7
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
934.892
0,90%
0
0,00%
Tidak lolos
8
Partai Keadilan Sejahtera
8.206.955
7,88%
57
10,18%
Lolos
9
Partai Amanat Nasional
6.254.580
6,01%
43
7,68%
Lolos
10
Partai Perjuangan Indonesia Baru
197.371
0,19%
0
0,00%
Tidak lolos
11
Partai Kedaulatan
437.121
0,42%
0
0,00%
Tidak lolos
12
Partai Persatuan Daerah
550.581
0,53%
0
0,00%
Tidak lolos
13
Partai Kebangkitan Bangsa
5.146.122
4,94%
27
4,82%
Lolos
14
Partai Pemuda Indonesia
414.043
0,40%
0
0,00%
Tidak lolos
15
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
316.752
0,30%
0
0,00%
Tidak lolos
16
Partai Demokrasi Pembaruan
896.660
0,86%
0
0,00%
Tidak lolos
17
Partai Karya Perjuangan
351.440
0,34%
0
0,00%
Tidak lolos
18
Partai Matahari Bangsa
414.750
0,40%
0
0,00%
Tidak lolos
19
Partai Penegak Demokrasi Indonesia
137.727
0,13%
0
0,00%
Tidak lolos
20
Partai Demokrasi Kebangsaan
671.244
0,64%
0
0,00%
Tidak lolos
21
Partai Republika Nusantara
630.780
0,61%
0
0,00%
Tidak lolos
22
Partai Pelopor
342.914
0,33%
0
0,00%
Tidak lolos
23
Partai Golongan Karya
15.037.757
14,45%
107
19,11%
Lolos
24
Partai Persatuan Pembangunan
5.533.214
5,32%
37
6,61%
Lolos
25
Partai Damai Sejahtera
1.541.592
1,48%
0
0,00%
Tidak lolos
26
Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia
468.696
0,45%
0
0,00%
Tidak lolos
27
Partai Bulan Bintang
1.864.752
1,79%
0
0,00%
Tidak lolos
28
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
14.600.091
14,03%
95
16,96%
Lolos
29
Partai Bintang Reformasi
1.264.333
1,21%
0
0,00%
Tidak lolos
30
Partai Patriot
547.351
0,53%
0
0,00%
Tidak lolos
31
Partai Demokrat
21.703.137
20,85%
150
26,79%
Lolos
32
Partai Kasih Demokrasi Indonesia
324.553
0,31%
0
0,00%
Tidak lolos
33
Partai Indonesia Sejahtera
320.665
0,31%
0
0,00%
Tidak lolos
34
Partai Kebangkitan Nasional Ulama
1.527.593
1,47%
0
0,00%
Tidak lolos
41
Partai Merdeka
111.623
0,11%
0
0,00%
Tidak lolos
42
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
146.779
0,14%
0
0,00%
Tidak lolos
43
Partai Sarikat Indonesia
140.551
0,14%
0
0,00%
Tidak lolos
44
Partai Buruh
265.203
0,25%
0
0,00%
Tidak lolos
Jumlah
104.099.785
100,00%
560
100,00%

PEMILIHAN UMUM 2014 (INDONESIA ELECTION 2014)
 Pada tahun 2014, seluruh rakyat Indonesia kembali akan melakukan pesta demokrasi terbesar yaitu pemilihan umum untuk menentukan tidak hanya anggota DPR, DPRD Tingkat 1, DPRD Tingkat 2, dan DPD, tetapi juga memilih presiden dan wakil presiden negeri ini. Pemilu legislatif akan dilakukan pada tanggal 09 April 2014 dan pemilu presiden akan dilakukan pada tanggal 09 Juli 2014.
Pemilu Legislatif
Dalam pelaksanaan pemilu legislatif, terdapat 12 partai politik skala nasional dan 3 partai lokal (khusus untuk Provinsi Nangroe Aceh Darrusalam). Berikut ini merupakan nama-nama peserta pemilu 2014
Partai Politik Nasional
No. urut
Lambang dan nama partai
1
Partai NasDem.svg
2
Pkb.jpg
3
Contoh Logo Baru PKS.jpg
4
PDIPLogo.png
5
Logo GOLKAR.jpg
6
Gerindra.jpg
7
Democratic Party (Indonesia).svg
8
Partai Amanat Nasional.svg
9
Ppp-logo.jpg
10
HANURA.jpg

14
Bulan Bintang.jpg
15
Logo PKPI.jpg
Partai Politik Lokal Aceh
Nomor urut
Lambang
Nama partai
11
Pda-aceh.jpg
12
Pna.jpg
13
Partai Aceh.jpg
Dalam undang-undang pemilihan umum terbaru yaitu UU Nomor 8 Tahun Tahun 2012, ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) untuk DPR ditetapkan sebesar 3,5%, naik dari Pemilu 2009 yang sebesar 2,5%.
HASIL PEMILU 2014
Hasil Pemilu 2014Pemilu Presiden 2014
Pemilu presiden 2014 akan menjadi pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia ketiga kalinya yang dilaksanakan secara langsung. Pemilu presiden akan dilaksanakan pada tanggal 09 Juli 2014. Sebuah partai politik atau koalisi partai politik yang memenangkan 25 persen suara sah atau memperoleh paling sedikit 20 persen  kursi DPR dapat mengajukan calon untuk pasangan Presiden dan Wakil Presiden.
Hingga saat ini, baru ada 4 kandidat calon presiden yang telah mendeklarasikan diri untuk maju dalam pemilu presiden 2014.
Calon Presiden
Calon Wakil Presiden
Aburizal Bakrie (GOLKAR)
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Ketua Umum Partai Golkar

Joko Widodo (PDIP)
Gubernur DKI Jakarta 2012 – 2017

Prabowo Subianto (Gerindra)
Mantan Panglima KOSTRAD dan Komandan Jendral Kopassus, Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra

Wiranto (Hanura)
Mantan Panglima TNI, Calon Presiden 2004, Calon Wakil Presiden 2009, dan Ketua Umum Partai Hanura
Hary Tanoesoedibjo
Pengusaha Indonesia

kabinet.
Daftar Presiden Indonesia beserta Kabinetnya
Presiden : Ir. Soekarno (1945-1967)Wakil Presiden : Drs. Moh. Hatta
Terhitung ada lebih dari 20 (dua puluh) kabinet pada era Presiden Soekarno, berikut daftar lengkapnya.
Kabinet :
Era Demokrasi Perjuangan Kemerdekaan

Kabinet Presidensil
Masa Kerja : 2 September 1945 - 14 November 1945
Jumlah Personil : 21 orang

Kabinet Sjahrir I
Masa Kerja : 14 November 1945 - 12 Maret 1946
Jumlah Personil : 17 orang

Kabinet Sjahrir II
Masa Kerja : 12 Maret 1946 - 2 Oktober 1946
Jumlah Personil : 25 orang

Kabinet Sjahrir III
Masa Kerja : 2 Oktober 1946 - 3 Juli 1947
Jumlah Personil : 32 orang

Kabinet Amir Syarifudin I
Masa Kerja : 3 Juli 1947- 11 November 1947
Jumlah Personil : 34 orang

Kabinet Amir Syarifudin II
Masa Kerja : 11 November 1947 - 29 Januari 1948
Jumlah Personil : 37 orang

Kabinet Hatta I
Masa Kerja : 29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949
Jumlah Personil : 17 orang

Kabinet Darurat
Masa Kerja : 19 Desember 1948 - 13 Juli 1949
Jumlah Personil : 12 orang

Kabinet Hatta II
Masa Kerja : 4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949
Jumlah Personil :19 orang

Era Demokrasi Parlementer
Kabinet RIS
Masa Kerja : 20 Desember 1949 - 6 September 1950
Jumlah Personil : 17 orang

Kabinet Susanto
Masa Kerja : 20 Desember 1949 - 21 Januari 1950
Jumlah Personil : 10 orang

Kabinet Halim
Masa Kerja : 21 Januari 1950 - 6 September 1950
Jumlah Personil : 15 orang

Kabinet Natsir
Masa Kerja : 6 September 1950 - 27 April 1951
Jumlah Personil : 18 orang

Kabinet Sukiman-Suwirjo
Masa Kerja : 27 April 1951 - 3 April 1952
Jumlah Personil :20 orang

Kabinet Wilopo
Masa Kerja : 3 April 1952 - 30 Juli 1953
Jumlah Personil : 18 orang

Kabinet Ali Sastroamidjojo I
Masa Kerja : 30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955
Jumlah Personil : 20 orang

Kabinet Baharuddin Harahap
Masa Kerja : 12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956
Jumlah Personil : 23 orang

Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Masa Kerja : 24 Maret 1956 - 9 April 1957
Jumlah Personil : 25 orang

Kabinet Karya / Kabinet Djuanda
Masa Kerja : 24 Maret 1956 - 9 April 1957
Jumlah Personil : 24 Orang
Era Demokrasi Terpimpin
Kabinet Kerja I
Masa Kerja : 10 Juli 1959 - 18 Februari 1960
Jumlah Personil : 33 orang

Kabinet Kerja II
Masa Kerja : 18 Februari 1960 - 6 Maret 1962
Jumlah Personil : 40 orang

Kabinet Kerja III
Masa Kerja : 6 Maret 1962 - 13 November 1963
Jumlah Personil : 60 orang

Kabinet Kerja IV
Masa Kerja : 13 November 1963 - 27 Agustus 1964
Jumlah Personil : 66 orang

Kabinet Dwikora I
Masa Kerja : 27 Agustus 1964 - 22 Februari 1966
Jumlah Personil : 110 orang

Kabinet Dwikora II
Masa Kerja : 22 Februari 1966 - 28 Maret 1966
Jumlah Personil : 132 orang

Kabinet Dwikora II
Masa Kerja : 28 Maret 1966 - 25 Juli 1966
Jumlah Personil : 79 orang

Kabinet Ampera I
Masa Kerja : 25 Juli 1966 - 17 Oktober 1967
Jumlah Personil : 31 orang

Kabinet Ampera II
Masa Kerja : 17 Oktober 1967 - 6 Juni 1968
Jumlah Personil : 24 orang
 
Presiden : Jend. Soeharto (1967-1998)Wakil Presiden :
- Sri Sultan Hamengkubuwono IX
- H. Adam Malik
- Jend. (Purn) Umar Wirahadikusumah
- Letjend. (Purn) Sudharmono, S.H.
- Jend. Try Sutrisno
- Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie

Selama 3 dekade memerintah tercatat ada 8 (delapan) kabinet pada masa kerja Presiden Jend. Soeharto
Kabinet :
Kabinet Pembangunan I
Masa Kerja : 6 Juni 1968 - 28 Maret 1973
Jumlah Personil : 24 orang

Kabinet : Kabinet Pemabangunan II
Masa Kerja : 28 Maret 1973 - 29 Maret 1978
Jumlah Personil : 24 orang

Kabinet : Kabinet Pembangunan III
Masa Kerja : 29 Maret 1978 - 19 Maret 1983
Jumlah Personil : 32 orang

Kabinet : Kabinet Pemabngunan IV
Masa Kerja : 19 Maret 1983 - 23 Maret 1988
Jumlah Personil : 42 orang

Kabinet : Kabinet Pembangunan V
Masa Kerja : 23 Maret 1988 - 17 Maret 1993
Jumlah Personil : 44 orang

Kabinet : Kabinet Pembangunan VI
Masa Kerja : 17 Maret 1993 - 14 Maret 1998
Jumlah Personil : 43 orang

Kabinet : Kabinet Pembangunan VII
Masa Kerja : 14 Maret 1998 - 21 Mei 1998
Jumlah Personil : 38 orang
 
Presiden : Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie (1998-1999)Wakil Presiden : -

Setelah berakhirnya masa Kabinet Pembangunan maka lahirlah Kabinet Reformasi Pembangunan.
Kabinet
Kabinet Reformasi Pembangunan
Masa Kerja : 21 Mei 1998 - 26 Oktober 1999
Jumlah Personil : 37 orang
 
Presiden : KH. Abdurrahman Wahid (1999-2001)Wakil Presiden : Megawati Soekarnoputri
Kabinet :
Kabinet Persatuan Nasional
Masa Kerja : 6 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001
Jumlah Personil : 36 orang
Presiden : Megawati Soekarnoputri (2000-2004)Wakil Presiden : Dr. Hamzah Haz
Kabinet :
Kabinet Gotong Royong
Masa Kerja : 9 Agustus 2001 - 21 Oktober 2004
Jumlah Personil : 33 orang
Presiden : Jend. (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)Wakil Presiden :
- M. Yusuf Kalla
- Boediono

Presiden pertama yang dipilih rakyat secara langsung.
Kabinet :
Kabinet Indonesia Bersatu I
Masa Kerja : 21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009
Jumlah Personil : 37 orang

Kabinet Indonesia Bersatu II
Masa Kerja : 22 Oktober 2009 - 27 Oktober 2014
Jumlah Personil : 38 orang
 
Presiden : Ir. Joko Widodo (2014-2019)Wakil Presiden :
M. Yusuf Kalla
Kabinet :Kabinet Kerja
Masa Kerja : 27 Oktober 2014
Jumlah Personil : 34 orang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DON'T RUSUH!