Rabu, 21 November 2018

Rangkuman Materi Stratifikasi dan Diferensiasi Sosial




Hakikat manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia senantiasa selalu butuh dan hidup bersama dengan manusia yang lain. Manusia berinteraksi dengan manusia lain demi mencukupi kebutuhan primer dan sekundernya. Dalam proses interaksi inilah manusia sebagai bagian dari masyarakat sudah terkelompok-kelompokkan dengan sendirinya berdasarkan apa yang menjadi kesepakatan dan nilai sosial yang sudah ada di masyarakat.
             Dalam lingkup masyarakat ada yang namanya penghargaan dan penghormatan terhadap sesuatu hal –hal tertentu. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap sesuatu akan menempatkan nilai tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya. Jika suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan material daripada kehormatan maka suatu masyarakat yang mempunyai kekayaan material akan menempati kedudukan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pihak-pihak lain. Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat, yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal. Selain itu hakikat manusia yang terlahir berbeda- beda, misalnya suku, ras, agama, etnis, pekerjaan, dsb melahirkan sistem pelapisan masyarakat yang dinamakan diferensiasi sosial.

1.      Diferensisasi sosial:
            Merupakan sebuah sudut yang memandang perbedaan secara horizontal. Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat misalnya seperti lapisan ekonomi : tinggi, menengah , rendah. Perbedaan-perbedaan dalam kategori diferensiasi sosial adalah perbedaan yang murni hakikat manusia lahir di dunia ini dan perbedaan yang dipandang secara horizontal misalnya : pekerjaan, etnis, agama, ras, clan, jenis kelamin, dan budaya.

            Asumsi dasar dari diferensiasi sosial adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi dari golongan lainnya. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.

            Diferensiasi sosial ditandai dengan perbedaan ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Ciri fisik :
                                    Meliputi warna kulit, bentuk muka, rambut, hidung, mata, dsb.
2.      Ciri sosial :
      Muncul karena perbedaan pekerjaan yang menyebabkan timbulnya cara pandang yang berbeda di masyarakat dan pola perilaku yang berbeda di dalam masyarakat. Kategori ciri sosial seperti : peranan, prestise, kekuasaan.
Contohnya :pola perilaku seorang perawat berbeda dengan seorang karyawan.
Kantor.
3.      Ciri budaya :
      Berhubungan dengan pandangan hidup masyarakat yang menyangkut nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Misalnya : Religi, atau kepercayaan, sistem kekeluargaan , keuletan, ketangguhanHasil dari nilai nilai tersebut dapat dilihat dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.
           
Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial

Pengelompokan masyarakat membentuk delapan kriteria diferensiasi sosial.
a.       Diferensiasi Ras
b.      Diferensiasi etnis
c.       Diferensiasi clan
d.      Diferensiasi agama
e.       Diferensiasi profesi
f.       Diferensiasi jenis kelamin
g.       Diferensiasi daerah
h.      Diferensiasi partai

Kesimpulan : Diferensiasi merupakan pengelompokan masyarakat secara horizontal berdasarkan ciri-ciri tertentu.

2.      Statifikasi Sosial :
            Aristoteles menyatakan bahwa didalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur, yakni orang-            orang kaya sekali, orang-orangmelarat dan orang-orang yang berada di tengah-tengah.     Menurut Aristoteles, orang-orang kaya sekali ditempatkan dalam lapisan atas oleh      masyarakat, sedangkan orang-orang melarat ditempatkan dalam lapisan bawah, dan orang-       orang di tengah ditempatkan dalam lapisan masyarakat menengah.

            Beberapa definisi stratifikasi sosial :
            `a.Pitirim A. Sorokin:
            Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam     kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).
            b.Max Weber :
            Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam   suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan,          previllege dan prestise.
            c.Cuber :
            Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari   hak-hak yang berbeda
           
            Stratifikasi sosial Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin            “stratum”(tunggal) atau “strata” (jamak) yang berarti berlapis-lapis. Dalam     Sosiologi,stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau            masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingka

            Sebab timbulnya Stratifikasi sosial :
                        Secara teoritis manusia dianggap sama atau sederajat. Namun dalam perkembangannya dan realitanya dalam kelompok sosial tidak begitu, Manusia terjadi   segmentasi atau pembedaan atas lapisan lapisan tertentu yang merupakan gejala umum dari   suatu realitas sistem sosial yang ada di masyarakat.
            Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti         mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesutau itu akan menjadi bibi yang dapat    menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai di dalam      masyarakat dapat berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan,       ilmu pengetahuan, kesalehan dalam beragama, atau mungkin juga keturunan yang terhormat.           ( Sosiologi Suatu Pengantar Hal 197)

            Fungsi Stratifikasi Sosial
                        Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan,
                        tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/
                        kedudukan seseorang.

Daftar Pustaka :
Soekanto, Soerjono. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo persada. 2017.
Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati, S.Pd., Sosiologi jilid 1 untuk SMU kelas 2 , Esis, Jakarta, 2001.
Herdiyanto, arief. 2013. Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial. https://sman1waledcirebon.files.wordpress.com/2013/01/diferensiasi-sosial-dan-stratifikasi-sosial.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DON'T RUSUH!