Senin, 16 Juli 2018

Apa penyebab dari kegagalan dan bagimana cara menyikapinya?




Adakalanya dari setiap usaha yang anda lakukan, hasilnya membuat kita patah arang. Kan Kegagalan bukan hanya terjadi pada orang-orang yang kurang optimal dalam pencapaian kerjanya. Namun, bisa juga muncul pada pribadi yang telah mencurahkan seluruh potensinya. Nah, hal terakhir inilah yang oleh sebagian orang belum mampu diterima secara rasional. Kebanyakan orang sangat berharap, dengan kerja keras maka prestasi akan mudah dicapai. Lantas Mengapa kegagalan bisa terjadi????. Apakah ada yang kurang pada setiap ikhtiar yang kita lakukan ??.

Kesadaran manusia akan potensi membuat manusia terkadang lupa akan banyak hal yang lebih besar dari yang pernah anda pikirkan, Misalnya pernahkah anda berpikir, Mengapa bumi ini tetap berputar dan matahari masih bersinar?. Anda tentu sepakat apabila saya mengatakan bahwa hal itu dapat terjadi bukan disebabkan oleh kecerdasan manusia. Kita yang terbatas ini kadangkala terlalu menyakini bahwaanya kekuatan kita akan potensi diri itu melebihi batas, sehingga dalam melakukan sesuatu terkadang anda bersikap seperti berikut :

1.      Arogansi
“Menyakini secara berlebihan kekuatan anda yang terlihat besar, namun sebenarnya hanya secuil kuku”
Kita diberi potensi dan kelebihan, hal inilah yang mampu anda optimalkan dalam mencapai kesuksesan. Namun, kadang anda terlalu percaya diri dengan apa yang dimiliki sekarang, sehingga terbutakan untuk melihat muatan positif yang dimiliki oleh lingkungan. Tindakan itu akan melemahkan anda sebagai pribadi yang harus tumbuh dan berkembang. Pribadi yang arogan enggan untuk dapat belajar dari lingkungan, yang sepertinya terlihat lebih rendah. Ini akan membuat sesorang dangkal cara berpikirnya dan saat gagal dia menjadi orang yang tidak bertanggung jawab. Menghabiskan waktunya untuk menyalahkan lingkungan, bukan duduk diam dan melakukan intropeksi.

2.      Fokus pada yang besar
“Konteks BESAR bisa dimaknai sebagai hal-hal yang menuntut energi lebih untuk menyelesaikannya”

Hal besar elalu dimulai dari pemikiran yang sederhana mengenai sesuatu. Dia dianggap besar oleh kesederhanaan hal yang lainnya. Orang melihat gajah sebagai binatang besar, karena disana ada seekor kuda. Anda melihat gajah lebih bisae diandalkan dan menguntungkane, karena bertubuh besar. Namun anda lupa bahwa, gajah itu lamban dan banyak makannya. Padahal, anda butuh kendaraan yang bisa dipakai untuk perjalanan jauh dan cepat, Maka mengapa anda tidak memilih kuda??. Kita cenderung mengesampingkan hal-hal yang sederhana, yang sebenarnya aedalah kebutuhan kita. Lebih baik mendapatkan hal yang sederhana daripada berpikir besar, namun tidak pernah terealisasikan.
3.      Lewat Jalur Umum
“ Pastinya memiliki risiko macet yang besar”
Sukses di masa lalu, entah itu dicapai oleh kita atau orang lain, seringkali kita tiru. Bisa jadi kita berpendapat bahwa jalur tersebut sudah terbukti tokcer untuk bisa berhasil, sehingga kita mengikutinya. Namun sekarang coba anda bayangkan berapa banyak orang yang akhirnya menempuh jalur tersebut, yang membuat jalur jadi padat, macet, lambat dan malah jadi kurang efisien. Apa yang bisa diharapkan jika ada satu lowongan pekerjaan dilamar oleh seribu orang ?. Seolah – olah  hanya itu pekerjaan yang menjanjikan kenikmatan di hari tuae dan kebanggaan pada lingkungan. Mengapa anda tidak mulai melihat peluang yang berbeda dari apa yang dilihat oleh kebanyakan orang?. Selama ini pasti ada sesuatu yang besar dan belum anda lihat. Anda mengetahuinya, namun enggan melakukannya.

“ketidaksempurnaan membuat manusia selalu nampak manusiawi

Ketidaksempurnaan yang memberikan pandangan arogan terhadapi pencapaian prestasi yang menjerumus pada kegagalan antara lain :

1.      Think 100% is by your hand own, Beberapa di antara anda ada yang menganggap bahwa apa yang diusahakan selama ini adalah sepenuhnya hasil ikhtiar anda, sehingga kadang ke-aku-an ini muncul ketika sukses itu tiba.
2.      Your succes is on our hand. Oleh karena itu, ada di antara anda yang begitu mantap dengan apa yang mereka miliki saat ini. Namun hal tersebut lagi-lagi dimaknai secara manusiawi, bahwa hak itu mutalk dari hasil kerja keras sebagai kristalisasi kringat yang hanya oleh kita. Bahkan anda lupa berterimakasih pada orang-orang yang telah berjasa membawa anda ke puncak karir.

Konteks manusiawi ini yang nantinya membuat kita merasakan , sebuah kekecewaan yang mendalam, jika apa yang dihasilkan atas kerja keras kita bukan keberhasilan, namun kegagalan. Sebab, seringkali kita berpokir, hanya dengan kerja keras, kerja cerdase, dan optimalisasi potensi akan selalu emembawa kita pada hasil yang positif padaehal :

1.      Hanya 99%; sukses yang anda dapatkan saat ini adalah hasil dari 99% usaha optimal anda dalam memberdayakan diri dan lingkungan. Nah, artinya apa bahwa ada 1% yang membuat, menentukan, dan memutuskan apakah 99% yang telah dilakukan bisa menjadi 100% atau tidak. Inilah yang disebut Hak Veto . Hak ini hanya dimiliki oleh penguasa alam, pencipta segala sesuatu yang menentukan alur bagaimana segala sesuatu itu bergerak, inilah faktanya
2.      Keyakinan; hanya keyakinan untuk ikhlas terhadap apa yang telah ditetapkan, mampu membuat kita menjadi pribadi yang bijak. Bahwa sebenarnya yang disebut sebagai kegagalan itu tidak ada, karena bisa jadi hak tersebut memang bukan untuk kita.
3.       Modal berpikir integratif : dengan kondisi inilah maka sebagai manusia kita harus mampu berpikir integratif, bahwa walaypyn kita ini hidup di dunia, namun jangan hanya berpikir secara duniawi saja. Walaupun kita ini manusia tulen, namun jangan berpikir terlalu manusiawi. Karena hak veto bukan kita yang memiliki, nukan kita yang menentukan, melainkan Dzat Segala Maha.

Kesimpulan :
“ Kekuatan anda dikendalikan oleh sesuatu yang akan menilai apakah layak mendapatkan penghargaan atau tidak, bukan sekedar apakah anda telah bekerja keras dan memaksimalkan potensi anda”

Manusia dikaruniai potensi yang besar untuk diolahnya menjadi kekuatan yang besar. Manusia juga wajib untuk bermimpi hidup layak, bermimpi mendapatkan apa yang Ia inginkan, bermimpi hidup berjalan seperti yang diinginkan. Ketidakberhasilan anda dalam menggapai sesuatu saat ini mungkin terdiri dari berbagai faktor yang telah dijelaskan diatas. Namun yang harus anda ketahui Kegagaln itu sejatinya tidak ada. Ketika anda belum berhasil menggapai sesuatu yang anda inginkan sebenarnya, ya itulah jalan terbaik untukmu yang telah ditetapkan tuhan. Anda wajib berjuang namun keputusan mutlak tentang baik/buruknya untuk anda yang mengetahui hanyalah Allah.  So Andalah aktornya dan tuhan adalah penentu segala hasil. We can decide, but not in everything.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DON'T RUSUH!